1. Perkenalan

458 41 2
                                    

Halo semuanya, ini adalah cerita pertamaku, semoga kalian suka yaa. Jangan lupa follow akun aku dan vote yaa.

HAPPY READING

Ganeeta Harsa Vernanda, gadis berumur 22 tahun yang biasa disapa Neeta ini bangun dari lelap malamnya setelah mendengar alarmnya berbunyi. Jam menunjukkan pukul 05.00, Neeta bergegas bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Di dapur sudah ada sang Ibu yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua.

Neeta merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Keluarga Neeta adalah keluarga yang sederhana namun berkecukupan. Neeta adalah mahasiswi akhir yang saat ini sedang sibuk-sibuknya membuat laporan akhir alias skripsi.

"Nak, coba tolong itu bangunkan adikmu," pinta sang Ibu.

Neeta yang mendengarkan pinta sang Ibu, langsung bergegas masuk ke dalam kamar sang adik.

"Grisha bangun udah pagi, siap-siap sholat subuh sana", suruh Neeta kepada sang adik. Setelah membangunkan sang adik, Neeta langsung menuju dapur untuk membantu sang Ibu.

Nanda ayah Neeta yang bekerja sebagai karyawan di salah satu Perusahaan Swasta di kota Bandung dan Vera ibu Neeta yang hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang bertugas mengurus rumah dan diselingi dengan berjualan pakaian muslim secara online.

Pagi ini, suasana rumah sangatlah damai, seperti biasa mereka semua memulai harinya dengan sarapan. Setelah sarapan, Pak Nanda bergegas untuk berangkat ke kantor dan Grisha bergegas untuk berangkat sekolah. Hari ini Neeta tidak ada kelas di kampus, tetapi dia tetap berangkat ke kampus untuk melakukan bimbingan dengan dosen.

***

"Neeta," panggil Aruni.

Aruni adalah sahabat Neeta sejak SMP. "Kok lu ke kampus?" tanya Aruni.

"Iya nih gua mau bimbingan sama Pak Ali."

"Oh, hari ini jadwalnya lu bimbingan ya. Eh iya tadi ada yang cariin lu tuh".

"Ha? Siapa yang nyari gua", bingung Neeta.

"Biasa si Adit", santai Aruni.

Adit adalah teman kampus Neeta dan Aruni, ya sudah bukan rahasia lagi, kalau Adit menyukai Neeta. Semua anak-anak satu angkatan mereka sudah mengetahui itu. Tapi, Neeta hanya menganggap Adit sebagai teman, karena Neeta masih ingin fokus untuk menyelesaikan kuliahnya.

"Gua duluan ya Ni, soalnya udah di tunggu sama Pak Ali nih di ruang dosen", pamit Neeta.

"Yaudah gih sana, nanti kalau udah selesai bimbingan kabarin gua ya, kita makan siang bareng di kantin", pinta Aruni.

***

"Untuk bab 2 dan 3 nya sudah oke, hanya ada beberapa yang perlu di revisi. Setelah selesai revisi nanti, kamu bisa langsung ke bab selanjutnya ya", jelas Pak Ali.

"Baik Pak, terimakasih untuk bimbingan hari ini ya Pak", ucap Neeta.

Neeta membuka ponselnya dan langsung saja Ia mengirimkan pesan ke Aruni untuk mengabari jika bimbingannya telah selesai

Neeta

Aruni

Aruni

Oi

Neeta

Lagi dimana?

Gua udah selesai bimbingan nih

Aruni

Otw kantin gua

Neeta

Okee, ketemuan di kantin ya kitaa

Selama perjalanan menuju kantin, Neeta bertemu dengan Adit. "Eh Neeta ya ampun daritadi gua cariin lu tau," ucap Adit.

"Oh iya, ada apa Dit cari gua?" tanya Neeta.

"Gaapapa gua mau liat lu aja," jawab Adit sambil tersenyum manis dengan lesung pipi yang terlihat jelas. "Lu mau kemana?" tanya Adit lagi.

"Mau ke kantin Dit makan siang bareng Aruni," jawab Neeta santai.

"Gua ikut makan bareng kalian ya?"

"Yaudah ayo Dit," singkat Neeta.

Akhirnya mereka bertiga pun makan siang bersama di kantin. Suasana kantin hari ini cukup ramai, untung saja Aruni sudah sampai terlebih dahulu di kantin, jadi mereka bertiga masih dapat tempat duduk untuk makan siang. Seperti biasa Neeta memesan makanan favoritnya yaitu mie ayam. Mereka bertiga menikmati makan siang hari ini.

***

Malam ini seperti biasa, setelah membersihkan diri dan makan malam, Neeta melanjutkan kegiatannya dengan menonton drama Korea favoritnya. Sambil memakan keripik singkong, Neeta asik menonton drakor favoritnya. Tok tok tok, bunyi pintu kamar Neeta yang diketuk dari luar. "Masuk," suruh Neeta.

Pintu terbuka, dan sosok sang adik terlihat dari balik pintu. "Kenapa sha? Tumben banget ke kamar gua?" tanya Neeta.

"Gua mau minta tolong sama lu ka," ucap Grisha.

"Minta tolong apa?"

"Besok gua mau pergi sama Lula pacar gua, tapi gua bingung izin ke Ibu sama Ayahnya. Lu mau ga bantuin gua buat izin ke mereka?" pinta sang adik.

"Mau pergi kemana emang besok?"

"Mau jalan-jalan ke museum, gua mau museum date nih hehehe. Eh atau engga biar gua dapet izin dari Ibu sama Ayah, lu ikut gua aja deh besok. Gimana?"

"Gamau ah gua ikut, nanti gua jadi nyamuk lagi," tolak Neeta.

"Yaelah ka ayolah bantu gua sekali-kali, gua janji gabakal jadiin lu nyamuk kok. Pasti nanti Lula juga seneng kalo lu ikut," rengek Grisha.

"Hhmm yaudah deh besok gua ikut, nanti gua yang izin ke ayah sama ibu," jelas Neeta.

"Nah gitu dong, ini baru kakak gua yang paling cantik," puji Grisha.

"Yee dari dulu kali gua cantik, kemana aja lu baru sadar," pede Neeta.

"Iya deh iya, yaudah yaa gua mau lanjut chattan lagi sama Lula, jangan lupa izin ke ayah ibu yaa."

"Iya, yaudah sana lu pergi, gua mau lanjut ngedrakor lagi dulu," usir Neeta.

Setelah menyelasaikan satu episode drakornya, Neeta langsung meminta izin kepada ayah dan ibu untuk pergi ke museum besok dengan Grisha sang adik. Untung saja ayah dan ibunya mengizinkan mereka berdua untuk pergi besok.

Gimana untuk bab awalnya? Semoga kalian suka yaa, jangan lupa vote dan komen, biar aku semangat untuk up bab selanjutnya. Sampai bertemu di bab selanjutnya,

Jangan lupa follow intagram:

@yffa_isnaenif

@nurisnaenif








CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang