31. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

89 10 1
                                    

Halo semuanya, selamat datang buat yang baru gabung di cerita aku ya. Semoga kalian suka ya sama ceritanya dan bab yang ini.

HAPPY READING

Neeta masih terdiam dalam posisinya saat ini, dirinya masih bingung dan tidak percaya dengan apa yang barusan dirinya dengar. Alvin menyatakan perasaannya dan mengajaknya untuk menikah di depan kedua orangtuanya. Neeta begitu mencintai Alvin karena memang Alvin laki-laki yang baik, hanya saja akhir-akhir ini Alvin menunjukkan sisi emosinya. Sebenarnya Neeta sedikit ragu, karena takut jika pernikahan keduanya nanti malah akan berakhir seperti yang dulu. Tapi lagi-lagi Neeta sadar, bahwa Alvin dan Chandra adalah dua orang yang berbeda. Mereka pasti memiliki sifat dan perilaku yang berbeda pula. Akankah ini saatnya Neeta untuk membuka lembaran hidup barunya? Atau justru memilih untuk tetap sendiri saja? Isi kepala Neeta seakan berisik dan penuh dengan pemikirian-pemikiran yang sangat mengganggunya.

"Vin, ini kamu beneran mau nikah sama aku? Kamu udah yakin sama aku?" tanya Neeta.

"Iyaa Ta, aku beneran mau nikahnya sama kamu aja, dan aku udah yakin banget. Papa sama mama aku juga udah tau soal ini, dan mereka kasih aku izin," jelas Alvin.

"Ha? Om Atma sama Tante Alya udah tau soal ini? Kenapa cuman gua doang yang gatau ini sih? Dan kenapa gua baru taunya pas udah malem gini?" monolog Neeta dalam hati.

"Taaa,,, kamu masih ragu ya sama aku?" tanya Alvin lembut.

"Hhhmm gimana ya Vin, jujur aja sekarang ini aku bingung banget. Kamu itu orang yang baik, tulus dan pengertian, aku juga sayang sama kamu Vin, cuma--- Neeta menggantungkan ucapannya.

"Cuma apa Ta?" tanya Alvin.

"Cuma aku masih takut aja Vin, aku ngerasa kayak aku tuh belum kenal kamu sepenuhnya, dan kamu juga belum tau aku sepenuhnya Vin."

"Taa, seiring berjalannya waktu pasti kita bisa saling kenal, dan aku juga akan kasih tau kamu semua tentang aku kok, begitupun juga kamu, kamu tinggal kasih tau aku aja apa yang belum aku tau tentang kamu. Aku ngomong ini ke kamu sekarang karena emang aku bener-bener gamau kehilangan kamu Ta."

"Vin, aku boleh ga jawab ini besok pagi?"

"Hhhm yaudah boleh kok Ta. Aku harap nanti jawaban kamu itu yang terbaik buat aku sama kamu."

"Yasudah berhubung sekarang sudah malam, kita istirahat saja ya, kalian berdua juga pasti cape kan abis perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Kita lanjut besok lagi ya," ucap Nanda.

"Yaudah kalo gitu om, tante Alvin pamit ke hotel ya. Besok Alvin kesini lagi. Selamat malam, assalamualaikum," pamit Alvin.

Nanda bergegas ke kamarnya, sedangkan Vera dan Neeta masih berada di ruang tamu.

"Taa, kalo kamu masih bingung, kamu minta petunjuk sama Allah ya sayang. Biar dikasih yang terbaik buat kamu," ucap Vera.

"Iyaa bu. Gimana ya bu, Alvin tuh sebenernya baik bangett sama Neeta, tapi kadang sikap khawatir dan emosinya dia yang berlebihan itu yang buat Neeta jadi bingung dan takut sendiri."

"Yaudah pokoknya sekarang kamu minta petunjuk aja ya sayang sama Allah, pasti Allah akan kasih yang terbaik buat kalian semua. Sekarang kamu istirahat gih, kasian kamunya cape."

"Iyaa bu, makasih ya bu, aku ke kamar dulu. Ibu juga langsung istirahat ya," pamit Neeta.

Mereka berdua kembali ke kamarnya masing-masing. Di dalam kamar, Neeta hanya bisa terdiam memikirkan langkah apa yang seharusnya dirinya ambil. Neeta juga tidak mau kalau harus kehilangan Alvin, tapi kalau menerima Alvin apakan tidak apa?

"Berikan aku petunjukmu ya Allah," harap Neeta.

***

Silaunya sinar mentari membangunkan tubuh Neeta yang terbaring di kasur. Sayup-sayup perlahan matanya pun terbuka, melihat ke langit-langit kamarnya, mencoba membuat tubuhnya sadar sepenuhnya dan kemudian bangun untuk menyambut pagi. Pagi ini dengan perasaan yang penuh dengan keyakinan, Neeta langkahkan kakinya menuju kamar mandi. Semalam sebelum tidur, Neeta menuruti perkataan ibunya. Dirinya meminta petunjuk kepada sang pencipta untuk diberikan jawaban yang terbaik atas apa yang telah terjadi di hidupnya. Kini Neeta sudah mendapatkan jawaban yang tepat dan sesuai dengan kata hatinya.

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang