32. Kedua Kalinya

93 17 0
                                    

Halo semuanya, aku kembali lagi. Jangan lupa kalian follow akun ini ya, biar ga ketinggalan kalo aku up bab baru.

HAPPY READING

Neeta masih tidak bergeming sedikitpun, dirinya masih mencoba mencerna semua perkataan yang keluar dari mulut Alya. Jujur saja Neeta bingung harus bagaimana sekarang ini. Tanpa sadar sedari tadi cairan bening keluar dari mata indah Neeta. "Kenapa hidupku harus seperti ini Tuhan?" lirihnya dalam hati. Begitu pula dengan Alya, dirinya masih bertahan dengan posisinya saat ini berlutut di hadapan Neeta.

"Maaf Tan, kayaknya aku haru pamit pulang sekarang," ucap Neeta sembari menyeka air matanya dan beranjak dari duduknya.

"Taa, tante mohon kamu pikirin ini lagi ya. Tante gamau Alvin kecewa, tapi tante juga gamau kalo kamu sedih Ta," ucap Alya.

Neeta tidak menjawab sepatah kata pun, dirinya hanya menundukkan tubuhnya sebagai tanda pamitnya. Segera Ia keluar dari kamar Alya, dan menuruni anak tangga dengan air mata yang kini Ia tahan agar tidak jatuh lagi.

"Ya ampun sayang kamu kemana aja sih, aku cariin kamu tau," ucap Alvin menghampiri Neeta. Dilihat wajah perempuan yang Ia sayang dan terlihat jelas bahwa ada bekas air mata yang jatuh di pipinya. Alvin memegang kedua pundak Neeta.

"Ta kamu kenapa? Kenapa kamu nangis? Siapa yang buat kamu nangis Ta?" tanya Alvin bertubi-tubi.

Neeta tidak menjawab apapun, dirinya hanya menundukkan kepalanya saja. Alvin yang bingung dan khawatir karena tidak mendapatkan jawaban dari Neeta segera membawa tubuh perempuannya itu ke dalam dekapannya.

"Hey kamu kenapa sayang? Kenapa kamu nangis? Jangan diem aja Ta, kasih tau aku siapa yang buat kamu nangis?"

Neeta mencoba melepaskan pelukannya Alvin, di tatap lekat-lekat laki-laki yang ada di hadapannya kali ini.

"Jadi ini Vin alesan kenapa kamu khawatir banget kalo aku gaada kabar? Jadi ini alesan kenapa kamu bisa marah sampai segitunya saat masalah sepele? Jadi ini alesan kenapa kemarin waktu aku hampir ketabrak motor kamu bertindak tanpa memikirkan resikonya?" ucap Neeta dalam hati.

"Aku udah tau semua Vin?" ucap Neeta tiba-tiba.

"Ha? Tau apa sayang?" bingung Alvin.

"Kenapa kamu ga pernah bilang sama aku dari awal Vin? Bukannya kamu sendiri ya yang bilang kalo kamu bakalan kasih tau aku semua tentang kamu? Aku dari awal ketemu kamu aja udah langsung kasih tau semua masa lalu aku Vin? Kenapa kamu malah nyembunyiin ini dari aku Vin? Aku ini sebenernya siapa kamu sih Vin?" tanya Neeta bertubi-tubi dengan suara serak menahan tangis.

"Taa kamu kenapa sih? Aku ga ngerti sama semua maksud omongan kamu ini?" makin bingung Alvin dibuatnya.

"Aku ini sebentar lagi jadi istri kamu Vin, tapi kenapa aku baru tau sekarang semua ini? Dan kenapa aku tau ini bukan langsung dari kamunya Vin? Kamu anggep aku itu apa sih sebenernya?!"

"Ta ini apaan sih? Aku gangerti? Kamu kalo ngomong yang jelas dong? Aku bingung."

"Aku udah tau kalo kamu itu pengidap ADHD Vin," singkat Neeta.

Alvin kaget bukan main, pasalnya Alvin sengaja menutupi ini semua, sebenernya bukan ini yang Alvin mau, namun Alvin takut jika Neeta mengetahui ini, dirinya akan ditinggal olehnya, seperti kisahnya yang sebelum-sebelumnya.

Diraih tangan perempuan yang ada di hadapannya "Ta, aku bisa jelasin ini semua. Kamu tenang dulu ya."

Neeta segera melepaskan genggaman Alvin, dirinya merasa dibohongi selama ini. Bukan Neeta tidak bisa menerima Alvin, namun yang membuat Neeta marah ialah mengapa mereka semua menutupi hal ini darinya.

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang