Aku kembali guys
HAPPY READING
"Aku gamau nyakitin kamu dan orangtua kamu terlalu dalam dengan kondisi aku. Vin, kita udahan aja ya?"
Alvin terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Neeta. Alvin tidak habis fikir mengapa Neeta bisa berbicara itu padanya. Mengapa dirinya meminta Alvin untuk menyudahi ini semua.
"Kamu ngomong apaan sih Ta? Aku gasuka ya kamu ngomong kayak gitu. Kamu ga sayang ya sama aku?"
"Justru karena aku sayang banget sama kamu Vin, makanya aku mau kamu bahagia."
"Bahagianya aku ya kamu Ta. Cuma kamu yang bisa buat aku bahagia, gaada yang lain."
Neeta hanya terdiam mendengar itu, entah mengapa setelah dirinya mengetahui kondisi kesehatannya, Neeta menjadi tidak percaya diri, dirinya sangat takut dengan penilaian orang lain tentang dirinya. Neeta sangat sayang dengan Alvin, namun Neeta juga tidak mau jika dirinya akan menghambat kebahagian Alvin karena kondisinya.
Diraih tangan perempuan yang ada dihadapannya kali ini, "yang punya kekurangan di dunia ini bukan cuman kamu aja Ta, kamu lupa ya, aku juga punya kekurangan, bahkan kekurangan aku lebih banyak dibanding kamu. Kalo aku pergi ninggalan kamu cuma karena kamu mengidap PCOS kok kesannya aku ga bersyukur banget ya Ta, kamu aja yang jelas-jelas udah tau kekurangan aku dari awal lebih pilih untuk tetap sama aku. Kamu tenang aja ya Ta, kita lewatin ini semua bareng-bareng, kita janji untuk sembuh bareng-bareng ya Ta."
Setelah mendengar penjelasan dari Alvin, Neeta segera memeluk laki-laki yang ada dihadapannya, entah Neeta harus merasa sedih atau bahagia. Tuhan begitu baik padanya, memberikan sosok laki-laki yang sangat mencintainya dan menerimanya di kala suka maupun duka, dibalik kekurangan yang dimiliki laki-laki tersebut, terselip sebuah rasa tulus yang rela diberikan untuk orang yang Ia sayang.
"Vin, maafin aku yaa tadi aku ngomong gitu ke kamu, soalnya aku bener-bener gatau harus berbuat apalagi."
"Gapapa sayang, aku ngerti kok. Pokoknya kamu harus janji sama aku ya jangan pernah ngerasa ga berguna buat orang lain, karena hadirnya kamu sangat-sangat berarti buat aku Ta. Kamu juga harus janji ya, kita bagi rasa sedih dan bahagia kita sama-sama, kita jalanin ini bareng-bareng ya, karena apapun yang dilakukan bersama akan terasa lebih ringan jalannya."
Malam ini, dikamar yang cukup luas, sepasang manusia sedang mencoba menguatkan satu sama lain, mencoba menerima semua kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing, dan mencoba untuk menerima semua ketetapan yang Tuhan berikan untuk mereka.
***
Sudah hampir seminggu sejak Neeta mengetahui kondisi kesehatan yang dialaminya, Neeta dan Alvin sama-sama belum memberitahu masalah ini kepada orangtua mereka masing-masing. Alasannya karena mereka masih menunggu waktu yang tepat, entah kapan waktu itu akan tiba. Weekend ini Alvin dan Neeta berencana untuk pergi ke Bandung, selain untuk berkunjung ke rumah orangtua Neeta, mereka pergi ke Bandung juga karena ingin menengok Aruni yang baru saja melahirkan. Neeta sangat bahagia saat dirinya mendapat kabar jika sahabatnya sudah berhasil melahirkan anak laki-laki.
"Sayang, nanti sebelum ke rumah kita mampir dulu ke toko perlengkapan bayi ya. Aku belum bawa hadian buat Aruni sama anaknya," ucap Neeta.
"Oke deh sayang," singkat Alvin.
Perjalanan ke Bandung kali ini mereka tempuh menggunakan mobil. Sebenarnya mereka ingin menggunakan kereta api, namun Atma menyuruh mereka untuk pergi dengan mobil saja, agar disana bisa lebih leluasa jika ingin berpergian. Benar saja, sebelum mereka pulang ke rumah Neeta, mereka mampir terlebih dahulu untuk membeli beberapa perlengkapan bayi, seperti sofa berbentuk kasur kecil, pakaian-pakaian, serta alat makan. Neeta sudah tidak sabar ingin segera melihat kondisi sahabatnya dan anaknya itu, namun sebelum pergi menuju rumah Aruni, Neeta dan Alvin pulang terlebih dahulu ke rumah Neeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASSIOPEIA [END]
Romantik[BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! Buat cerita itu ga mudah, jadi please banget buat semuanya, jangan plagiat-plagiat karya orang lain yaa. "Smart people do smart think"] Dunia Neeta seakan berhenti, setelah menerima kenyataan pahit bahwa laki-laki yang dij...