Play the music
Halo aku up bab baru lagi nih, semoga kalian sukaa!!!
HAPPY READING
Menjadi seorang psikolog adalah impian Neeta sejak masih di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah lulus SMA, Neeta memutuskan kuliah mengambil jurusan Psikologi. Ia menempuh Pendidikan Sarjananya selama 4 tahun. Awalnya Neeta ingin menjadi Psikolog di Rumah Sakit, namun karena ternyata menjadi Psikolog Klinis dibutuhkan pendidikan lanjutan dengan mengambil Magister Psikolog Profesi bidang Psikolog Klinis sebagai pilihannya, Neeta mengurungkan niatnya. Sebenernya bisa saja dia melanjutkan untuk S2, namun ayahnya melarang, karena ayahnya ingin segera melihat Neeta menikah.
Pagi ini seperti biasa, sebelum berangkat bekerja, Neeta menyempatkan diri untuk sarapan. Sudah hampir 3 bulan ini Neeta bekerja sebagai Human Resource (HR) di salah satu Perusahaan Swasta di daerah Dago.
"Sabtu ini kamu jadi pergi buat ambil baju?" tanya Vera.
"Jadi Bu, nanti aku perginya bareng sama Aruni."
"Loh, kenapa ga sama Chandra perginya?"
"Chandra gabisa Bu, ada acara sama temen kerjanya, lagi pula masa aku minta temenin dia sih Bu buat ambil baju untuk tunangan nanti? Kan jadi ga surprise lagi kalo dia udah tau bajunya," jelas Neeta.
"Iyaa juga sih yaa. Yaudah gih sana berangkat, nanti telat loh."
"Iya iya ini aku udah mau jalan kok. Aku berangkat ya Bu Assalamualaikum," pamit Neeta.
***
Siang ini, Neeta dan teman-temannya berencana untuk makan di salah satu restaurant yang ada di mall dekat tempat kerjanya. Saat sedang perjalanan menuju tempat makan, handphone Neeta berdering menandakan ada panggilan masuk. "Calon Suami" nama yang tertera di layar handphonenya, segera Ia mengangkat panggilan tersebut.
"Hay"
"Iya haloo. Tumben banget Kamu telpon aku?
"Iya nih soalnya aku kangen banget denger suara Kamu hehehe," gombal Chandra.
"Ih apaan sih Kamu, lebay banget deh. Oh iya sekarang udah jam istirahat, kamu udah makan siang belum?" tanya Neeta
"Ini aku lagi mau otw ke kantin. Kamu sendiri udah makan belum?"
"Sama ini aku juga baru mau ke tempat makan."
"Kamu udah siap belum?" tanya Chandra lagi.
"Ha? Siap apa?" bingung Neeta.
"Udah siap aku lamar belum?" ledeknya.
Mendengar perkataan dari laki-laki di sebrang sana, membuat pipi Neeta terasa panas dan dirinya hanya bisa diam tersipu malu.
"Halo, kok kamu diem aja? Pasti sekarang lagi salting ya kamu?" ucap Chandra.
"Ah kenapa, kenapa? Engga kok mana ada yaa aku salting, biasa aja tuh aku," sanggah Neeta.
"Ahahahah, lucu banget sih Kamu. Pasti sekarang muka kamu merah banget deh mirip kepiting rebus."
"Ish Kamu mah, udah ah males aku jadinya," kesal Neeta.
"Iya iyaa, janji deh ga bikin salting lagi," ledeknya kembali.
"Tau ah aku bete sama Kamu."
"Jangan bete-bete dong nanti ga cantik lagi loh. Maafin aku yaa, abis seru sih kalo ledekin Kamu tuh, apalagi kalo buat Kamu salting hehehe."
"Udah ah, males. Yaudah nanti lanjut lagi deh yaa, ini aku udah mau makan soalnya. Kamu jangan lupa makan juga yaa."
"Iyaa sayang, aku juga mau makan dulu. Jangan kangen aku yaa, hehehe," ledeknya Chandra lagi. Panggilan mereka pun terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASSIOPEIA [END]
Romance[BUKAN UNTUK DI PLAGIAT!!! Buat cerita itu ga mudah, jadi please banget buat semuanya, jangan plagiat-plagiat karya orang lain yaa. "Smart people do smart think"] Dunia Neeta seakan berhenti, setelah menerima kenyataan pahit bahwa laki-laki yang dij...