22. Tanpa Dirinya

124 18 0
                                    

Aku kembali lagi, semoga kalian ga bosen sama ceritanya deh yaa....

HAPPY READING

Hari-hari Neeta kini seakan berubah. Setelah perceraian dirinya dengan Chandra tiga bulan yang lalu, Neeta menjalani hari-harinya tanpa Chandra. Biasanya dia suka bertukar kabar, menanyakan kegiatan masing-masing, saling mengingatkan untuk makan, bahkan bertanya bagaimana hari yang sedang di jalaninya, kini seakan sirna begitu saja. Chandra menepati ucapannya saat di pengadilan hari itu, bahwa pertemuan dirinya dengan Neeta waktu itu adalah pertemuan terakhir bagi mereka. Chandra sama sekali tidak menampakkan dirinya di hadapan Neeta, nomor telpon Neeta juga sepertinya sudah di blokir atau bahkan di hapus oleh Chandra. Karena waktu itu tidak sengaja Neeta mencoba mengirim pesan ke Chandra namun pesannya hanya ceklis satu.

Sore ini hujan turun begitu saja. Neeta menatap kaca jendelanya yang menampakkan rintik hujan yang jatuh berkali-kali. "Chan kamu apa kabar disana? Masih sama Dia ya kamu? Baik-baik aja kan kamu disana? Masa aku kangen kamu Chan. Kamu kangen aku juga gasih? Atau mungkin udah gaada aku lagi ya di hati dan di hidup kamu?" gumam Neeta. Terkadang Neeta rindu akan kehadiran Chandra, cerita mereka memang singkat, namun untuk melupakan dan merelakannya tak pernah mudah. "Maaf ya Chan, kadang aku masih berfikir dan berharap kalau kita masih bisa sama-sama, hahaha bodoh banget ya aku Chan punya pemikiran kayak gitu." Entah mengapa menikmati hujan lebih menyenangkan dari kenyataan.

Saat sedang melamun, tiba-tiba Neeta dikagetkan dengan bunyi handphonenya sendiri. Dilihat handphone tersebut, menampilkan notif pesan dari sahabatnya.

Aruni

Neeta

Besok ke mall yukk

Neeta

Mager gua Ni

Aruni

Ayolah Ta, mumpung besok libur nih kita

Emang ga bosen di rumah?

Neeta

Bosen sih, cuman gua mager keluar

Aruni

Yaelah udah sih ayoo

Besok gua jemput pokoknya, gamau tau titik

Neeta hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat pesan dari sahabatnya. Sebenarnya besok Neeta hanya mau bermalas-malasan saja di kamar, menikmati hari liburnya. Namun apalah daya kalau sudah begini.

***

Sesuai perkataannya, Aruni menjemput Neeta siang ini untuk mengajaknya pergi ke mall. Sesampainya dia di rumah Neeta, Aruni mendapati sang sahabat yang belum juga bersiap-siap, jangankan bersiap-siap mandi saja Neeta belum.

"Aduh lu gimana sih Ta, kok belum mandi," dengus Aruni.

"Kan udah gua bilang, gua mager," santai Neeta.

"Udah sana cepetan mandi, gamau tau gua," suruh Aruni.

"Ahelah, yaudah iya iya tunggu dulu," malas Neeta.

Aruni menunggu Neeta di kamarnya sambil rebahan. Cukup lama Neeta berada di kamar mandi, Aruni pun memutuskan untuk melihat keseliling ruang kamar sang sahabat dan tidak sengaja menangkap satu objek yang membuatnya penasaran. Aruni mencoba mendekat ke arah meja kerja Neeta. Di atas meja kerjanya terdapat figura dengan isi foto Neeta dan Chandra.

"Ck, masih aja di pasang nih foto di kamar. Dasar gamon!" gumam Aruni.

Neeta yang baru saja selesai mandi mendengar ucapan Aruni. "Apa lu bilang? Gamon? Enak aja, gua ga gamon yaa," pungkas Neeta.

"Kalo ga gamon ngapain masih di simpen dan di pasang nih foto di sini," ejek Aruni.

"Kasian kalo di buang, gua nya cakep soalnya di foto itu," sanggah Neeta kembali.

"Yee ngeles mulu lu kayak bajaj," ucap Aruni

"Udah, udah ah berisik lu. Yaudah ayo kita jalan sekarang aja, udah rapi nih gua," ajak Neeta.

Saat di mall, Aruni memborong semua barang-barang yang dianggapnya lucu. Padahal dirinya tidak terlalu membutuhkan barang-barang tersebut, namun menurutnya barang-barang yang dia beli tadi adalah barang-barang yang lucu, sehingga dia harus memilikinya di rumah. Neeta lagi-lagi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang sahabat.

"Eh iya Ni, mampir ke toko itu dulu yuk," tunjuk Neeta ke salah satu toko yang ada di depannya.

Mereka berdua memasuki toko tersebut. Neeta mulai mencari barang yang mau dia beli. Neeta berheti pada rak yang menampilkan beragam jenis maskara. Diambil salah satu merk maskara yang mau dirinya beli. "Liat deh Chan, maskara yang kamu rekomendasiin buat aku emang bener-bener sebagus itu, jadinya aku beli maskara ini lagi deh," gumam Neeta sambil tersenyum tipis.

"Lu beli maskara Ta?" tanya Aruni yang tiba-tiba mengampirinya.

"Iya nih, maskara gua kebetulan udah mau abis."

"Ih lu pake maskara itu juga?"

"Iyaa, emang lu pake ini juga?" tanya Neeta

"Iyaa, baru sih pake itu, karena gua baru tau kalo maskara ini tuh emang sebagus itu," semangat Aruni.

Neeta hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang heboh seperti ini.

***

Malam harinya setelah bersih-bersih, Neeta melanjutkan kegiatannya di kamar. Malam ini Neeta berencana melihat info-info mengenai study Magister Psikolog untuk program beasiswa. Neeta sudah berencana untuk melanjutkan studynya ke jenjang yang lebih tinggi, karena Ia mau mencoba meraih mimpinya yang sempat tertunda menjadi seorang psikolog di rumah sakit.

Setelah perceraian dirinya dan Chandra, Neeta berniat menyibukkan dirinya dengan melanjutkan studynya agar tidak terus menerus memikirkan Chandra. Neeta juga berniat untuk mengambil studynya di luar Bandung. Neeta mau memulai kembali hidup barunya di kota lain. Mencoba mengubur semua kenangan dirinya dan Chandra, dan berharap menemukan kebahagian di tempat lain. Malam ini Neeta sudah melakukan apply di beberapa universitas yang menyediakan beasiswa untuk jurusan Magister Psikolog.

"Semoga dengan ini aku bisa lupain semua kenangan kita ya Chan, dan semoga dengan ini aku bisa kembali jalanin hidup aku tanpa bayang-bayang kamu," ucap Neeta.

Huaa ada yang gamon nih. Kalian-kalian juga suka gamon gasih? Coba dong komen di bawah siapa yang masih suka gamon hehehe. Jangan lupa vote dan share yaa guys !!!

Jangan lupa follow instagram :

@yffa_isnaenif 

@nurisnaenif  

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang