34. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

82 11 1
                                    

Halo semuaa, aku kembali lagi...

HAPPY READING

"Air angetnya udah aku siapin ya sayang," ucap Alvin.

Neeta yang baru pulang dari rumah sakit segera bergegas untuk membersihkan dirinya. Setelah mendapatkan telpon dari rumah sakit tadi siang, Neeta segera berangkat ke rumah sakit untuk menemui pasiennya. Dirinya meminta Alvin agar tidak menunggunya di rumah sakit dan memilih untuk pulang sendiri nantinya. Neeta merasa tidak enak dengan Alvin, karena seharusnya hari ini dirinya dan Alvin melakukan konsultasi ke dokter kandungan untuk melakukan program kehamilan.

Setelah selesai mandi, Neeta sudah melihat ada cookies, oreo dan susu di kasur. "Ini pasti Alvin deh yang nyiapin," monolog Neeta. Di ambil segelas susu yang ada di atas kasur dan segera dirinya minum sembari sesekali melihat-lihat social media dari handphonenya.

"Maaf ya sayang aku cuman biasa siapin itu," ucap Alvin saat sampai di kamar.

"Ini juga udah lebih dari cukup kok, makasih ya sayang. Oh iya sayang, maaf ya tadi aku langsung buru-buru pergi ke rumah sakit, jadinya kita ga selesain konsultasi di dokternya.

"Iya gapapa kok sayang, kan nanti kita masih bisa ke sana lagi. Kamu mau makan berat ga?" tanya Alvin.

"Engga deh, aku minum susu ini aja sama makan oreo dan cookiesnya."

"Yaudah nanti kalo udah selesai makan ini, kamu langsung istirahat aja ya sayang," ucap Alvin seraya mengecup kening Neeta.

"Tapi nanti aku mau nonton drakor dulu bentar yaa, ucap Neeta seraya memohon.

"Emang kamu ga cape sayang?"

"Capee, tapi kan nonton drakornya bisa sambil rebahan, hehehe, senyum manis terukir dari bibir Neeta.

"Yaudah, tapi nontonnya bareng aku ya."

"Siap sayang," ucap Neeta sembari mencium pipi kiri Alvin.

Alvin yang mendapat perlakuan tiba-tiba dari Neeta hanya bisa tersenyum sembari memegang pipi yang baru saja dicium oleh istrinya. Neeta yang melihat tingkah gemas suaminya hanya bisa tersenyum, dan kemudian terbesit ide jailnya.

"Kenapa di pegang terus pipinya sih?" ucap Neeta tiba-tiba.

"Gapapa aku seneng aja dapet ciuman dari kamu."

"Mau lagi ga yang sebelahnya?"

Tanpa berpikir lama, Alvin segera menjawab "MAUU!!!" ucapnya semangat.

"Muach," satu kecupan mendarat di pipi kanan Alvin.

Alvin yang mendapati itu hanya bisa membulatkan matanya lebar-lebar, pasalnya jarang sekali Neeta melakukan itu, biasanya Alvin yang terlebih dahulu memberikan kecupan kepada Neeta.

"Gimana? Masih mau lagi?" tanya Neeta.

"Emang boleh lagi?" tanya Alvin polos.

"Boleh dong, sekarang mau di bagian mana?" tawar Neeta.

"Disini boleh ga?" ucap Alvin sembari menunjuk bibirnya dengan jari telunjuknya.

Tanpa aba-aba, Neeta segera mengecup bibir Alvin sekilas, kemudian keduanya pun terdiam saling pandang. Diraih dagu perempuan yang ada di hadapannya, membawanya mendekat kepada dirinya, kini jarak keduanya sangat dekat bahkan deru nafas satu sama lain dapat terdengar dengan jelas. Alvin memulai aksinya, yang awalnya hanya kecupan kini berubah menjadi lumatan lembut, Alvin dapat merasakan kenyal serta manis bibir perempuan yang Ia cintai. Kegiatan mereka berlangsung cukup lama, sampai akhirnya Neeta mengigit kecil bibir Alvin agar dirinya bisa mengakhiri kegiatannya tersebut, karena Neeta sudah kehabisan oksigen untuk bernafas. Setelah Alvin melepaskan lumatannya, dirinya segera membawa Neeta ke dalam pelukannya.

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang