15. Penasaran

96 13 1
                                    


Masih semangat buat lanjut baca ceritanya ga nih guys? Semoga makin semangatt yaa!!

HAPPY READING

"Chan, daritadi handphone kamu bunyi terus, kayaknya ada yang telpon deh itu," ucap Neeta.

Chandra yang baru saja keluar dari kamar mandi, langsung mengambil handphonenya di atas nakas, dilihat layar handphone menampilkan sebuah nama "D" dengan simbol daun di belakangnya. Raut wajah Chandra seketika berubah, Ia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak terasa gatal sebenarnya.

"Siapa Chan yang telpon kamu? Kenapa ga kamu telpon balik, takutnya penting loh itu, soalnya daritadi bunyi terus," suara Neeta mengintrupsi pikiran Chandra.

"Ah i-ini bukan siapa-siapa kok, ga penting juga. Lagian ini udah malem, biarin aja lah," jawab Chandra kikuk.

"Aku tidur duluan ya Chan, soalnya cape banget hari ini. Selamat malam Chandra," ucap Neeta.

"Oh iyaa, ini aku juga mau tidur sebentar lagi kok, selamat malam Neeta, have a nice dream yaa."

Neeta kemudian menutup kedua matanya, Chandra yang melihat itu, langsung buru-buru membuka ponselnya, dan mengirimi pesan kepada seseorang.

Chan

Maaf yaa, hari ini aku sibuk banget, jadi gabisa angkat telpon kamu

Mau call lagi?

D

Kamu kemana aja sih Chan seharian gaada kabar?

Chan

Iyaa maaf yaa, aku abis anterin kolega nya papah keliling Yogya

Maaf yaa aku ga sempet ngabarin kamu

Mau call?

D

Bisa emangnya kalo aku call?

Chan

Bisa dong, kan ini aku yang tawarin kamu

Aku call yaa

D

Okee, aku tunggu

Setelah mengirimkan pesan tersebut, Chandra melihat ke arah Neeta untuk memastikan apakah Neeta sudah benar-benar tertidur. Chandra mengecek keadaan Neeta, dirasa bahwa Neeta sudah tertidur, Chandra melangkahkan kakinya untuk keluar hotel.

Neeta yang sedari tadi hanya pura-pura tidur, langsung membuka mata, dan bangun dari tidurnya. Ada perasaan takut dan penasaran yang Ia rasakan. "Kamu mau kemana sih Chan?" ucapnya. Kemudian selang beberapa menit, Neeta keluar kamar, mengikuti langkah Chandra yang telah pergi lebih dulu. Namun sayang, saat Neeta keluar kamar, sosok Chandra sudah tidak terlihat. Neeta berjalan menyusuri lorong hotel, namun keberadaan Chandra nihil.

"Ih cepet banget sih Chandra perginya, aku jadi gabisa ngikutin kan," kesal Neeta. Cukup lama Neeta berada di luar kamarnya, akhirnya Ia memutuskan untuk masuk kembali, karena takut nanti Chandra tiba-tiba datang.

Direbahkan kembali tubuhnya di kasur, pikirannya kini tak menentu, suasana kamar memang sepi, namun isi pikiran Neeta ramai sekali. Neeta bingung mau kemanakah sebenarnya Chandra pergi, mengapa Ia pergi secara diam-diam, atau jangan-jangan Chandra mau menemui si D itu? Sungguh saat ini perasaan Neeta sedang tidak enak sekali. Sudah hampir 30 menir Chandra pergi, sebenarnya Neeta sudah mengantuk namun matanya seakan-akan tidak dapat terpejam apabila sang suami belum ada di dekatnya.

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang