36. Terimakasih Sudah Bertahan

113 10 1
                                    

Halo semuaa, aku harap bab ini bisa buat kalian senang ya....

HAPPY READING

Kini di ruang keluarga hanya terdengar suara detak jarum jam saja. Alya dan Neeta masih setia dengan kegiatannya yaitu diam. Keduanya seakan hanyut dalam pemikiran masing-masing. Neeta yang masih enggan untuk bertanya kembali kepada Alya memilih untuk menunduk dan berdiam saja. Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah ruang keluarga dan menampilkan sosok laki-laki yang sangat Neeta kenal, Alvin. Alvin baru saja pulang bersama papanya.

"Loh kenapa diem-dieman aja nih?" ucap Atma memecah keheningan.

Alvin yang melihat istrinya dan mamanya yang duduk berdekatan namun tidak saling berkomunikasi itu tampak bingung.

"Iyaa nih kalian berdua kenapa diem aja?" tanya Alvin.

Alya mengubah posisinya saat ini, dirinya berdiri dan bersiap untuk pergi dari ruang keluarga tanpa mengucapkan satu patah kata. Atma yang melihat itu segera menyusul istrinya. Alvin mulai mendekat ke arah Neeta dengan wajah bingungnya.

"Hey, ada apa sih ini?" ucapnya lembut.

Neeta hanya diam saja, dirinya pun segera mengubah posisinya dan bersiap untuk pergi menuju kamar. Alvin membuntutinya di belakang, mengkuti langkah kaki sang istri. Di dalam kamar, Neeta segera merebahkan tubuhnya ke kasur dan mencoba menyembunyikan tubuhnya di balik selimut. Alvin lagi-lagi dibuat bingung oleh sikap dan tingkah istrinya ini.

"Sayang, kamu kenapa sih sebenernya? Ada masalah sama mama?" tanya Alvin kembali.

"Mama kayaknya marah deh sama aku," jawab Neeta dari balik selimut.

Alvin mendekat dan mengikuti istrinya untuk bersembunyi di balik selimut. "Kenapa mama marah sama kamu?"

Neeta hanya menatap Alvin, kemudian memeluk erat tubuh suaminya itu. Entah mengapa wangi khas Alvin begitu candu bagi Neeta, dan pelukan Alvin seakan obat bagi dirinya saat merasa sedih, bingung, dan resah.

Alvin yang tidak tahu mengapa istriya bersikap seperti ini hanya bisa membiarkannya terlebih dahulu, dirinya tidak mau memaksa jika memang Neeta belum siap untuk bercerita dengannya mengenai apa yang sedang terjadi antara Neeta dengan mamanya itu.

"Ini mau sampai kapan kamu peluk aku terus? Aku baru pulang, mau mandi dulu. Kasian kamunya nanti kebauan lagi."

"Engga kok, kamu ga bau. Udah kayak gini dulu ya sebentar."

Alvin hanya bisa mengangguk dan mengeratkan pelukannya. 

***

Alvin perlahan merenggangkan pelukannya karena saat ini Neeta telah tertidur pulas. Kemudian Alvin bergegas membersihkan dirinya karena sejak dirinya tiba di rumah, Ia belum sempat bersih-bersih. Setelah bersih-bersih, Alvin keluar kamar dan berjalan menuju ruang keluarga. Disana ada papanya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Pah, mama dimana?" tanya Alvin tiba-tiba.

"Di kamar Vin," singkat Atma.

Alvin kemudian berjalan menuju kamar sang mama. Di ketuk pintu kamar agar orang yang ada di dalam kamar mengetahui keberadaannya. Tok tok tok...

"Mah, ini Alvin. Mamah ada di dalem?" ucap Alvin.

"Masuk Vin," pinta Alya.

Alvin membuka pintu kamar dan langsung melihat mamanya yang sedang duduk di meja kerja sang papa.

"Mah, aku boleh nanya ga ke mama?"

Alya lagi-lagi hanya diam saja tanpa mengeluarkan satu kata pun.

"Mah, ini sebenernya ada apa sih? Mama sama Neeta tuh kenapa?" bingung Alvin.

CASSIOPEIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang