Chapter 6
Happy reading
Seperti yang dikatakan Gaara saat dikelas tadi. Akhirnya sepulang sekolah Sakura dan Gaara berada di Cafe kakaknya. Meski sebelum berangkat Sakura sempat ditarik-tarik oleh sahabat pirangnya karena Ino tentu saja kepo melihat Sakura yang tiba-tiba akan pergi bersama pria bersurai merah itu.
Namun setelah mengatakan
"Nanti ku ceritakan semuanya padamu ya Pig. Semuanya" Sakura menekankan kata semuanya pada sahabat pirangnya itu, Ino pun mau tidak mau melepas genggamannya pada tangan Sakura dan membiarkan sahabat merah mudanya itu pergi bersama Gaara.Enjoy's Cafe
Disini sekarang Sakura dan Gaara berada. Setelah duduk disebuah kursi. Dua orang berambut coklat dan kuning menghampiri mereka. Duduk dan memperkenalkan diri.
"Sabaku no Temari" Ucap wanita berambut kuning itu sambil mengulurkan tangannya. Sakura menyambut uluran tangan Temari dan ikut memperkenalkan diri "Haruno Sakura"
Pria yg bersurai coklat pun melakukan hal yg sama. Mengulurkan tangan dan menyebut nama "Sabaku no Kankuro" Sakura juga melakukan hal yang sama pada Kankuro.
Temari pun memulai pembicaraan
"Nah Sakura aku sudah mendengarnya dari Gaara. Jadi apa kau benar-benar bersedia ?" Sakura tersenyum dan mengangguk. Agak gugup tentunya jadi ia belum mau bersuara dulu."Mungkin Cafe akan dibuka sekitar 3 hari lagi, tepatnya Sabtu sore nanti. Mengingat malam minggu pasti pasangan muda-mudi biasanya selalu berkencan, kan. Dan setelah 2 minggu dibuka aku akan kembali ke Suna untuk mengelola Cafe utama keluarga kami disana"
Temari melanjutkan. Sakura hanya mendengarkan dan mengangguk pelan tanda mengerti.
"Sedangkan Cafe disini adalah tanggung jawabku. Dibantu Gaara juga dirimu jika kau bersedia" Kini Kankuro, kakak Laki-laki Gaara yg berbicara.
Sakura kembali mengangguk. Jadi mungkin ini alasan Gaara pindah ke Konoha ya. Batinnya.
***
"Arigatou Gaara-san"
Ucap Sakura yg dibalas anggukan oleh Gaara. Lalu pria bersurai itu tersenyum pada Sakura dan berpamitan.Setelah berbincang-bincang mengenai kerjaannya di Cafe nanti bersama Gaara dan kedua kakaknya. Sakura pulang diantar Gaara. Kini Sakura mulai melangkah masuk menuju rumahnya.
"Tadaimaaa ... "
Teriaknya sesaat kemudian ia terkejut mendapati sahabat pirangnya tengah duduk manis di sofa ditemani ibunya."Okaeri" Jawab Ino dan Mebuki serempak.
"Piiigggg ? "
Lagi-lagi Sakura berteriak.Benar-benar kaget bukan main, karena Ino yang hanya pernah singgah beberapa kali saja, itu pun tidak lama. Ya kalian tahu lah Ino ini pemilik toko bunga kan. Dirinya sangat sibuk di toko tidak ada waktu untuk sekedar berkunjung ke rumah Sakura jika tidak terlalu penting, apalagi semenjak ibunya meninggal ia hanya keluar untuk sekolah dan sisanya ia habiskan di toko bunga nya.
"Benarkah ini kau ?" Tanyanya lagi sambil mendudukkan diri di sofa tepat disamping Ino.
Yang ditanya hanya terkekeh. Sebelum akhirnya menjawab
"Kau punya hutang penjelasan padaku"***
Sakura baru saja selesai membersihkan diri. Setelah memakai baju santai nya. Ia mendapati sahabat pirangnya sedang menatap beberapa poto diatas nakas disisi ranjang tempat tidur Sakura. Melihat sosok merah muda berdiri dihadapannya ia pun bertanya."Hei Jidat siapa pria kuning yang bersamamu ini ?" Tanya Ino sambil telunjuknya mengarah ke salah satu poto disana.
Sakura meliriknya dia berdecak pelan. Agak sebal memang bukan pada Ino tapi pada Naruto yang seenaknya memajang potonya diatas nakasnya. Ya walaupun dipoto tersebut bukan hanya Naruto tapi juga dengan dirinya. Tetap saja, entah bagaimana nanti tanggapan Sasuke saat melihatnya. Tapi anehnya Sakura juga enggan menyingkirkan poto tersebut dari atas nakasnya.
"Dia Naruto-kun"
Mendengar jawaban Sakura menyebut nama seseorang menggunakan suffix -kun membuat Ino tersenyum jail sebelum akhirnya ia melontarkan pertanyaan lagi.
"Apa dia kekasih tomatmu itu, hem ?"
Sakura terkejut sebentar mendengar pertanyaan Ino. Bagaimana bisa sahabat pirangnya itu menyimpulkan begitu.Namun Sakura sedang tidak ingin membahasnya, ia hanya diam. Hingga diamnya ini Ino anggap, iya.
Setelah hening beberapa saat Sakura berlalu meninggalkan Ino dikamarnya. Namun tidak lama kemudian ia kembali dengan membawa dua cangkir minuman hangat. Satu untuk Ino. Satu lagi untuk author. Terimakasih Sakura. Hehe ralat ~ Satu lagi untuknya.
"Untukmu" Sakura memberikan Ino secangkir minuman yang dibawanya itu. Dan dengan senang hati Ino menerimanya.
Keheningan masih menyapa kedua gadis berbeda surai itu. Hingga akhirnya Sakura memulai pembicaraan
"Hei Pig kau ingin aku menceritakan yang tadi, kan ?"
Ino mengangguk sebagai jawaban.Sakura pun menceritakan semuanya. Dari mulai Gaara yang sering mendengarnya bersenandung sampai ajakan Gaara untuk bekerja di Cafe kakaknya termasuk perbincangan Sakura dan kedua kakaknya Gaara di Cafe tadi.
Ino hanya mengangguk-angguk saja sambil mendengarkan ocehan Sakura dengan seksama sampai minuman hangat dicangkirnya habis dan ia memposisikan badannya untuk tiduran diatas kasur Sakura.
"Jadi setiap hari kau akan terus menempel pada Gaara, huh ?" Tanyanya dengan nada menggoda, sampai-sampai ia meletakkan dagunya diatas bahu Sakura.
Lalu kembali berkata namun sedikit berbisik
"Ya walau sering bertemu, aku yakin kau tidak akan jatuh cinta pada Gaara, karena aku tahu sedalam apa kau mencintai kekasih tomatmu"Sakura diam tidak menanggapi namun wajahnya merona mendengar bisikan sahabat pirangnya.
Iya kau benar Ino, sampai kapanpun aku hanya akan mencintai Sasuke-kun. Selamanya. Batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)
Teen FictionAwalnya Sakura marah mendengar Sahabatnya menyukai pria yang notabane adalah kekasihnya. Tapi karena suatu alasan, Sakura harus merelakan kekasih yang sangat dicintainya itu untuk Sahabatnya. Haruskah ia mengorbankan perasaan dan hubungannya 'demi...