Chapter 13
Happy readingSudah 2 hari berlalu, sejak Ino bertemu dengan kekasih nanasnya dan hubungan mereka berakhir saat itu juga. Sudah 2 hari juga Ino enggan keluar dari kamarnya. Dan tentu sudah 2 hari pula Sakura selalu mengunjunginya dan berusaha untuk menghiburnya.
Ino baru saja selesai mandi dan memakai baju santainya. Sakura yang semenjak tadi fokus pada ponselnya, kini beralih pada Ino yang sudah berdiri dihadapannya.
"Sudah siap Pig" Ino hanya mengangguk.
Rencananya hari ini kedua gadis berbeda surai itu akan bernostalgia. Ya melakukan hal yang biasa mereka lakukan waktu masih sekolah dulu sebelum Sakura mengenal Gaara.
Disini mereka sekarang di toko bunga Yamanaka. Dengan wajah cerah dan senyuman yang merekah yang tersirat diwajah keduanya. Mereka menyirami bunga-bunga dengan bersenandung ria.
Avril Lavigne - Girl friend
Namun keceriaan nya kini meredup, saat mendapati sosok pria yang memasuki toko.
"Siang" Sapanya
"S-siang. A-ada yang bisa ku bantu ?"Entah mengapa Sakura jadi terbata-bata hanya karena perubahan ekspresi Ino dan hawanya yang terasa dingin dan suram. Sakura pun berdeham untuk menghilangkan kegugupannya itu. Walau dalam hati dia juga bertanya-tanya tentang sosok pria yang kini tepat berada dihadapannya.
Mungkinkah dia ?
"Aku kemari .." Belum sempat berbicara. Ino yang kini posisinya selangkah lebih depan dari Sakura memotong pembicaraan pria tersebut.
"Ada apa sampai repot-repot datang kemari hah ?" Suara Ino terdengar dingin sorot matanya juga tersirat benci namun juga sakit lebih mendominasi.
"Ino, aku datang untuk meminta maaf padamu. Aku tau aku salah telah menyakitimu dan mungkin tidak layak mendapat maaf darimu. Tapi aku akan tetap memintanya padamu"
Ucap pria nanas tersebut. Lalu ia bertekuk dihadapan Ino sambil menundukkan pandangannya ke bawah dan bergumamkan kata maaf berkali-kali.
Sakura hanya terdiam melihat sepasang insan dihadapannya. Ya tebakannya benar pria itu adalah kekasih nanas Ino selama ini. Terjawab sudah pertanyaan yang sempat hinggap dibenaknya tadi.
"Bangunlah Shika-kun" Ino kini terisak
Pria nanas yang merasa namanya dipanggil itu mendongakkan kepalanya, menatap kearah sepasang aquamarine yang telah basah karena air mata.
"Aku hiks aku sudah memaafkanmu hiks. Maaf juga hiks aku selama ini telah memaksamu hiks untuk menjadi kekasihku hiks untuk menyayangiku hiks untuk .. "
Ino tidak melanjutkan kalimatnya, karena tiba-tiba pria nanas itu memeluknya. Tubuh hangat yang selalu Ino rindukan kini tengah memeluknya erat begitu erat hingga Ino membalas pelukannya itu.
"Tidak Ino. Akulah yang salah. Aku benar-benar lelaki brengsek karena telah tega menyakitimu. Maafkan aku. Tolong maafkan aku. Bukan maksud untuk membela diri, tapi sejujurnya aku sudah berusaha untuk menyayangimu namun aku tak bisa mencintaimu. Dan dengan bodohnya malah berselingkuh dibelakangmu dan mengkhianati hubungan kita.
Kumohon maafkan aku ya. Maafkan aku Ino"
Keduanya terisak bersama dan masih enggan melepas pelukan mereka. Sakura yang kini merasa jengah melihatnya, namun lebih ke iri sepertinya. Entah kapan terakhir kali ia memeluk kekasih tomatnya itu. Sudah lama sekali pastinya. Akhirnya Sakura memutuskan untuk pergi ke dapur membuat minuman.
Sakura pun kembali ke toko dengan membawa nampan berisi 3 gelas jus strawberry yang dibuatnya didapur tadi.
Suasana yang sempat dingin dan menegang tadi pun kini kembali normal. Ino terlihat lebih relax. Mereka berdua tengah duduk dibangku yang ada di toko. Sakura mendekat dan memberikan minuman yang dibuatnya tadi pada 2 orang berbeda gender itu.
"Minumlah Pig. Emm kau juga" Ucap Sakura sambil menaruh 2 gelas minuman diatas meja dihadapan Ino dan pria yang tentu Sakura belum begitu tahu namanya. Toh selama ini Ino hanya menyebut pria itu dengan sebutan kekasih nanas, kan ?
"Hei perkenalkan namamu Jidat" Ucap Ino yang memandang kearah sahabat merah mudanya itu sambil menyikutnya pelan.
Sakura pun tersenyum kaku lalu mengulurkan tangannya ke arah pria nanas itu.
"Haruno Sakura"
Pria tersebut membalas uluran tangan Sakura dan juga memperkenalkan dirinya"Nara Shikamaru"
***
Hening masih menyapa kedua gadis berbeda surai itu. Shikamaru sudah berpamitan 20 menit yang lalu. Menyisakan Sakura dan Ino yang masih setia bersama keheningan. Lagu Avril Lavigne sudah tidak terdengar semenjak kedatangan Shikamaru ke toko tadi.Sakura masih merasa canggung walau dalam hati ia juga ingin sekali menghilangkan keheningan yang semakin menyelimuti ia dan sahabat pirangnya. Sampai pada akhirnya Ino mulai berbicara.
"Dulu Shikamaru tinggal di Konoha. Aku mengenalnya karena rumah kita cukup dekat. Dan lagi Ibuku dan Ibunya berteman, jadi Shikamaru sering diajak kemari dan bermain bersamaku"
"Seperti saat itu, saat aku dan Shikamaru bermain ditoko bunga ini. Ibunya seperti biasa menitipkan Shikamaru pada Ayahku karena ia dan Ibuku hendak belanja bersama. Ayahku tentu saja tidak keberatan karena Shikamaru sudah bisa menjaga diri bahkan menjagaku yang baru berusia 9 tahun"
"Setelah berbelanja, diperjalanan pulang Ibuku dan Ibunya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Aku tidak tau pasti bagaimana kejadiannya. Selain tidak melihat langsung aku juga masih belum terlalu paham akan hal itu. Namun aku sangat terpukul karena kehilangan seorang Ibu begitu juga dengan Shikamaru. Aku ingat sekali dia menangis kala itu"
"Karena seolah merasakan sakit yang sama, dan merasakan luka juga kesedihan yang sama, aku dan Shikamaru semakin dekat. Meski aku sempat berpacaran dengan Kiba pada usiaku yang ke 14 namun Shikamaru tidak pernah sedikitpun menjauhiku. Justru dia memukul Kiba saat tahu Kiba menykitiku dan memutuskan hubungannya denganku karena alasan tidak masuk akal, pikirku"
"Perlakuan Shikamaru padaku benar-benar membuatku jatuh cinta padanya. Sampai pada akhirnya aku memberanikan diri mengungkapkan perasaanku padanya dan memintanya untuk menjadi kekasihku. Ia menerimaku waktu itu. Aku sangat senang, tentu saja"
"Jadi jika akhirnya kini ia meninggalkan aku demi wanita lain, aku tidak apa-apa meski sangat sakit rasanya. Tapi aku cukup tahu diri karena sedari awal hubungan ini tercipta karena aku keras kepala dan memintanya secara sepihak tanpa pernah ku tanyakan padanya seperti apa perasaannya padaku"
"Jidat. Aku .. Aku benar-benar lega telah menceritakan semuanya padamu" Ino tersenyum manis sambil memandang kearah sahabat merah mudanya. Benar-benar nampak kelegaan di sepasang aquamarine miliknya.
Lalu dengan polosnya Sakura bertanya
"Jadi Pig dia itu nanasmu ?"
"Oh ya ampun Jidat aku bercerita panjang lebar dan hanya kalimat itu yang keluar dari mulutmu"Sakura menampakkan cengiran kudanya nya dan mengucapkan kalimat yang semakin membuat Ino menepuk-nepuk jidatnya
"Jadi benar ya dia nanasmu ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)
Teen FictionAwalnya Sakura marah mendengar Sahabatnya menyukai pria yang notabane adalah kekasihnya. Tapi karena suatu alasan, Sakura harus merelakan kekasih yang sangat dicintainya itu untuk Sahabatnya. Haruskah ia mengorbankan perasaan dan hubungannya 'demi...