Chapter 7
Happy reading
Setelah pertemuannya dengan kedua kakak Gaara. Hari-hari berikutnya Sakura dan Gaara sering bertemu untuk berlatih bernyanyi bersama. Waktu tersisa hanya 3 hari dan tentu harus dipergunakan sebaik-baiknya.
"Jadi lagu apa yang kau suka ?" Tanya Gaara yang kini sedang duduk disebuah kursi Cafe dengan memegang sebuah gitar yang akan digunakannya untuk mengiringi suara merdu mereka.
"Aku menyukai lagu-lagu Avril Lavigne" Jawab Sakura yang juga sedang duduk tak jauh dari tempat Gaara duduk.
"Ohh lagu yang sering kau senandungkan itu kan"
"Hehe iyaa" Sakura tersipu ia teringat saat Gaara memergoki ia yang sedang melamun dan asik bersenandung ria."Oke kita akan menyanyikannya lagi"
Avril Lavigne - Complicated
Seperti waktu itu.
***
3 hari berlalu. Dan hari ini pun tiba. Hari dimana untuk pertama kalinya bagi Sakura bernyanyi di Cafe milik Kankuro kakaknya Gaara. Ya walaupun ini bukan pertamakalinya Sakura bernyanyi didepan banyak orang, mengingat suaranya yang enak didengar ia sering diminta untuk menyanyi dipanggung saat ada acara di sekolah.
Namun tetap saja ini berbeda karena ia akan bernyanyi bersama Gaara. Teman pria yang akhir-akhir ini sering bersamanya. Ahh maafkan aku tomatku, aku tidak berniat sedikitpun untuk mengkhianatimu. Batin Sakura.
Beberapa menit setelah Cafe resmi dibuka. Kini Sakura dan Gaara sudah siap di tempat duduknya masing-masing, menghadap para pengunjung Cafe yang kebanyakan adalah muda-mudi yang tengah berkencan. Namun lihat tepat didepan sana ada Ino sahabat pirangnya beserta Ayah dan Ibu Sakura yang ikut menyaksikan penampilannya malam ini.
Avril Lavigne - Complicated
Suara tepuk tangan memenuhi seluruh ruangan Cafe. Penampilan Sakura dan Gaara sukses mengundang banyak kekaguman dari para pengunjung. Suara mereka yang sangat indah, merdu dan tentu enak didengar membuat keduanya benar-benar menjadi pusat perhatian banyak orang.
Setelah membawakan 2 lagu lagi dari Avril Lavigne.
*Smile dan Wish you were here* lagu terfavorite Sakura. kini ditutup dengan lagu terakhir *What the hell* yang sukses membuat para penonton berteriak-teriak ikut bernyanyi sampai Sakura dan Gaara merasa seolah sedang berada dipanggung konser.***
"Penampilanmu luar biasa Jidat. Suaramu sungguh sangat mengagumkan. Ditambah Gaara yang sesekali ikut bernyanyi bersamamu. Suara indahnya menambah kesan sempurna untuk penampilan kalian berdua.Dan jangan lupa petikan gitarnya tadi. Uuuhh sungguh siapapun akan ikut terhanyut dalam suaranya dan suara gitarnya. Aku benar-benar tidak kecewa karena telah datang lebih awal demi mendapatkan tempat duduk dibagian depan"
Sepulangnya dari Cafe Ino memang ikut menginap dirumah Sakura. Dan kini mereka sedang berbaring diatas kasur milik Sakura dikamar Sakura tentunya, setelah 30 menit yang lalu mereka bergantian membersihkan diri.
Sakura hanya diam mendengarkan Ino yang terus mengoceh, namun sesekali ia juga terkekeh mendengar Ino yang tak henti-hentinya memujinya dan memuji Gaara. Sampai akhirnya mereka tertidur karena lelah dan juga kantuk menghampiri.
***
Pagi hari yang cerah. Sakura dan Ino yang sudah terbangun dan sudah membersihkan diri. Kini keduanya sedang bersiap-siap untuk lari pagi ke taman Konoha.Taman Konoha
"Nah itu dia" Ucap Sakura ketika pandangannya melihat sesosok pria bersurai merah yang tak lain adalah Gaara.
Mereka memang ada janji untuk lari pagi bersama hari ini. Dan Sakura sengaja mengajak Ino karena Ino menginap dirumahnya. Lagipula Sakura tidak mau berduaan saja.
Ino pun segera melihat kearah yang Sakura maksud. Terlihat sosok Gaara semakin mendekat dan melambaikan tangannya.
Setelah saling sapa, mereka bertiga kembali berlari-lari kecil sambil menikmati udara pagi Konoha yang masih sangat sejuk. Sambil sesekali berbincang membicarakan kejadian malam kemarin.
30 menit berlalu, rasanya lelah juga. Mereka pun memutuskan untuk duduk disebuah bangku taman. Tepatnya Sakura dan Ino yg terdengar terengah-engah akibat aktifitas larinya.
Namun berbeda dengan Gaara, yang kini sedang berjalan santai menuju sebuah mini market dipinggir taman. Mungkin hendak membeli minum.
Dan benar saja, kini ia membawa 3 botol minuman yang dimasukkan kedalam kantung pelastik dan menyerahkannya pada Sakura dan Ino setelah mengambil 1 untuknya.
"Arigatou" Ucap Sakura dan Ino serempak setelah menerima minuman tersebut dan meminumnya.
"Jadi mengapa kau menyukai lagu-lagu Avril ?" Gaara yang kini ikut duduk dibangku taman bersama kedua gadis berbeda surai itu memulai pembicaraan.
"Padahal kau lahir pada bulan Maret kan bukan April ?" Kali ini Ino yg bertanya.
"Hei apa-apaan pertanyaan mu itu Ino tidak ada hubungannya tahu. Lagi pula Avril itu ditulis dgn huruf 'V' sedangkan bulan April ditulis dgn huruf 'P' dan lagi Avril Lavigne sendiri lahir dibulan September" Jelas Sakura
Gaara hanya terkekeh mendengarnya
"Lalu ?" Ino masih bersikukuh
"Avril Lavigne cantik. Suaranya indah. Lagunya enak didengar. Dan liriknya juga bagus-bagus"
"Dan satu lagi ya, aku tidak hanya mengidolakan Avril Lavigne saja, loh !! Aku juga suka mendengar lagu-lagu lain. Hanya saja saat ini memang sedang menyukai lagu-lagu Avril dan cukup pas dengan suaraku berikut kisah yang ku jalani sekarang"
Ino hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Gaara juga hanya mendengarkan tanpa menyela sampai akhirnya dia kembali bersuara
"Hmm sesuai dengan kisah yang sedang kau jalani ya. Apa itu artinya hidupmu sudah Complicated ?"
Blushh -
Yaa wajah Sakura ngeblush mendengarnya.
Dan malah Ino yang menjawab"Ya kau benar Gaara-san. Dia sudah memiliki kekasih"
Mendengar perkataan Ino, Sakura menyikut pelan tangan Ino yg ada disampingnya. Ino hanya terkekeh pelan.Melihat kelakuan Sakura dan Ino, lagi-lagi Gaara terkekeh sebelum kembali berbicara "Enjoy saja Girls. Aku bahkan sudah bertunangan" Ucapnya sambil menunjukan cincin yang melingkar dijari manisnya.
Sakura dan Ino terkejut melihatnya. Agak sulit dipercaya, pikir mereka berdua.
"Hm Complicated ya" gumam Sakura
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)
Teen FictionAwalnya Sakura marah mendengar Sahabatnya menyukai pria yang notabane adalah kekasihnya. Tapi karena suatu alasan, Sakura harus merelakan kekasih yang sangat dicintainya itu untuk Sahabatnya. Haruskah ia mengorbankan perasaan dan hubungannya 'demi...