Chapter 10
Happy reading
Hari ini disekolah, masih sama seperti hari -hari kemarin. Sakura tidak bertemu dengan sahabat pirangnya. Dia menghela nafas beberapa saat. Kini Sakura benar-benar merindukan Ino sekaligus mengkhawatirkan keadaannya.
Waktu berlalu sekolah telah selesai. Sebelum pulang Sakura menyerahkan secarik kertas berisi lirik yang ia tulis semalam pada Gaara.
"Wah wah ide mu luar biasa Sakuu"
Puji Gaara setelah membaca kalimat demi kalimat pada kertas yang diberikan Sakura padanya."Jangan berlebihan Gaara-san" Sakura yakin ada semburat merah kini pipinya.
"Hehe. Baiklah baiklah. Jadi ayo kita latihan" Gaara terkekeh lalu meraih tasnya dan hendak beranjak pulang.
"Maaf Gaara-san, sepertinya hari ini aku tidak latihan dulu. Aku benar-benar mengkhawatirkan Ino, kau tau kan sudah 1 minggu ini Ino tidak masuk sekolah"
Gaara mengangguk "Baiklah"
Setelah itu mereka pun berlalu meninggalkan sekolah dan menuju tempat tujuan masing-masing.
***
Toko bunga YamanakaSakura menekan-nekan bel yang ada di dekat pintu toko bunga milik Yamanaka. Setelah menunggu beberapa menit, seseorang terlihat sedang berjalan menuju kearahnya dari dalam untuk membuka pintu.
"Sore Oji-san" sapa Sakura saat Ayah Ino membukakan pintu untuknya.
"Oh Sakura ya. Mari masuk" Sakura pun melangkah masuk mengikuti arahan Inoichi - Ayah Ino"Maaf Oji-san jika tiba-tiba aku datang kemari tanpa memberi tahu dulu. Sebenarnya aku sangat khawatir karena sudah seminggu ini Ino-chan tidak masuk sekolah dan lagi ponselnya tidak bisa dihubungi"
"Tidak apa-apa Sakura. Kebetulan kami baru pulang dari Iwa. Dan mengenai Ino yang tidak bisa dihubungi sebaiknya kau tanyakan langsung pada orangnya"
Mereka berbicara tanpa menghentikan langkah mereka. Inoichi mengarahkan Sakura pada kamar Ino. Dan mempersilahkan Sakura untuk masuk dan menemui Ino.
Sakura pun mengangguk pelan lalu membuka pintu kamar Ino setelah mengetuknya dan Ino mempersilahkannya masuk.
"Hei Jidat"
"Hei Pigg. Bagaimana keadaanmu ?"
Sakura mendudukan dirinya dipinggir ranjang tempat Ino berbaring. Namun melihat kedatangan Sakura kini ia hendak menegakkan tubuhnya dan bersandar pada sisi ranjang."Biar ku bantu"
"Hm arigatou"
Sakura meraih bahu Ino dan membantunya menegakkan tubuhnya. Melihat Ino meringis Sakura bertanya lagi"Hei apa pinggangmu masih terasa sakit ?"
"Ya begitulah"
"Jadi kemana kau selama seminggu ini ? Kata Ayahmu kalian baru pulang dari Iwa ?"
"Iya aku menghadiri pernikahan kakak sepupuku. Dan juga mengunjungi seseorang yang biasa melakukan pengobatan tradisional disana"
"Jadi kau mencoba pengobatan tradisional ?"
"Iya"
"Hasilnya ?"
"Aku sudah lebih baik"Hening sesaat. Hingga Sakura akhirnya kembali berkata.
"Pigg. Apa tidak sebaiknya kau diperiksa ke dokter agar tahu sebenarnya apa yang terjadi pada pinggangmu. Rasanya sedikit tidak mungkin kan kalau hanya sakit pinggang biasa. Karena sudah lebih dari 1 tahun ini kau selalu saja mengeluhkan sakit dibagian itu"
Suasana kembali hening. Aquamarine milik Ino menatap langsung pada sepasang emerald teduh milik Sakura. Terlihat jelas ada kecemasan disana. Sahabat merah mudanya ini benar-benar mengkhawatirkan kondisinya. Dan Ino tentu tidak ingin Sakura terus menerus memikirkan kondisinya.
Ino menghela nafas sebentar lalu berkata.
"Aku tidak apa-apa Jidat. Jangan mengkhawatirkan aku seperti itu. Sebentar lagi aku juga akan sembuh. Senin besok aku juga akan kembali sekolah. Lagi pula ujian sebentar lagi kan, aku tidak mungkin bolos lama-lama"
Sakura tersenyum miris. Bagaimana tidak, ia tahu sahabat pirangnya ini sedang berusaha meyakinkannya. Tapi baiklah biar Sakura mengalah dan mencoba percaya saja.
"Iya kau tau aku merindukanmu"
"Benarkah kau merindukanku ?"
"Ya"
"Bukan kekasih tomatmu itu ?"Sakura tersipu lalu mengucapkan hal yang membuat Ino terkekeh
"Dua-duanya Pig. Puas kau ?"
"Iya iya"Dasar Ino, dalam kondisi seperti ini saja ia masih saja sempat menggodaku. Batin Sakura
***
Setelah berpamitan pada Ino dan Ayahnya. Sakura bergegas pulang. Bukan tidak rindu tapi karena ini Satnight, mau tidak mau ia akan datang ke Cafe.Setelah membersihkan diri dan berganti baju. Ia segera menuju Cafe *Enjoy's Cafe
Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di Enjoy's Cafe. Kankuro menyambut Sakura karena Gaara ternyata sudah menyanyi sejak 10 menit yang lalu dan membawakan lagu Justien Bieber -Ghost
Sakura pun duduk disebuah kursi didalam Cafe, tepatnya di dapur. Sengaja Sakura memasuki Cafe lewat belakang setelah mendengar suara Gaara membawakan lagu *Ghost tadi.
Matanya memandang kosong pada secangkir coklat hangat yang kini digenggamannya. Pikirannya tidak bisa beralih pada Ino yang dikunjunginya tadi.
Ino tampak kurus, rasa sakit dipinggangnya pasti menyiksa dirinya juga pikirannya sehingga berat badannya sulit untuk bertambah. Pikir Sakura.
Namun Sakura juga tidak bisa berbuat apa-apa. Selain mendoakan kesembuhan untuk Ino.
Get Well Soon Pig
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)
Teen FictionAwalnya Sakura marah mendengar Sahabatnya menyukai pria yang notabane adalah kekasihnya. Tapi karena suatu alasan, Sakura harus merelakan kekasih yang sangat dicintainya itu untuk Sahabatnya. Haruskah ia mengorbankan perasaan dan hubungannya 'demi...