Chapter 27
Happy readingSelama 3 hari pasca kemo pertama, Ino dirawat di Rumah sakit dan hari ini ia telah diijinkan pulang. Namun sebelum pulang Dr. Tsunade memberitahukan bahwa kemo kedua akan dilaksanakan 2 minggu dari sekarang.
Selama 3 hari itu, Sasuke bolak-balik ke Rumah sakit menggantikan Hana dan Deidara. Begitupun dengan Sakura, namun ia hanya datang saat pagi-pagi sebelum berangkat bekerja.
Skip
2 minggu menjelang kemo kedua. Ino yang terlihat lebih sehat dari kemarin-kemarin membuat semua orang yang menyayanginya lega beberapa hari ini.
Meskipun rambutnya mulai rontok akibat efek dari kemoterapi. Deidara yang menyadari hal itu lantas segera membeli 'wig' berwarna senada dengan rambut Ino. Tentu saja Ino sangat senang.
Kondisi Ino yang membaik juga membuat Sasuke sesekali membantu ItaIzu mempersiapkan pernikahan mereka yang kurang dari 3 minggu.
Sedangkan Sakura, kondisi hatinya juga ikut membaik akhir-akhir ini. Dan itu membuat Gaara memberinya PR.
"PR apa ?" Tanya Sakura. Gaara tersenyum jail kearahnya "Kau mengerti maksudku Saku"
Sakura terdiam, ia mengingat-ngingat maksud dari teman merahnya itu. PR ? Sama dengan Tugas ? Oh ya ..
"Menulis lagu baru, kah ?" Sakura ingat hal itu sempat tertunda memang. Tapi tanpa Gaara sadari Sakura sudah punya sebuah lagu ciptaannya.
Flasback on
Malam dimana Sakura memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sasuke, namun ia menerima penolakan. Sebenarnya ia merasa lega. Tapi juga bimbang, ia bercerita pada Izumi dan hatinya agak tenang. Namun masih belum bisa tertidur pulas, ia memutuskan untuk menulis diary. Iya niat awalnya hanya diary. Tapi dijadikan lagu bagus juga. Pikirnya.
Flashback of
*Singkat amat gitu ya niat flashback ga sii 😂🤭
"Iya lagu baru. Aku sedang bosan mengcover. Terakhir buat lagu ciptaan sendiri lumayan sudah lama, kan ? Tidak ada salahnya buat lagi. Mumpung suasana hatimu sedang bagus" ucap Gaara dengan memasang senyum manis dan mengangkat alisnya bergantian. Namun Sakura tidak menyadarinya, karena entah Gaara atau author yang lupa kalau sepertinya Gaara tidak memiliki alis. *Hufft gomen ne 😁
"Aku sudah punya lagu baru" ucap Sakura. Gaara pun semakin melebarkan senyumnya.
"Wah kau memang terbaik. Boleh ku lihat lagu barumu itu ?"
"Tapi ini sangat pribadi" ucap Sakura setengah berbisik. Membuat Gaara keheranan."Kau ini bagaimana Saku ? Aku kan ingin kau mengarang lagu untuk dipublikasikan, lantas mengapa harus bersifat pribadi ?"
Ekspresi wajah Gaara berubah, ia terlihat agak kesal sekarang."Gomen ne Gaara. Sebelum protes kau baca dulu saja liriknya" ucap Sakura sambil memberikan 1 buku mini yang tak lain adalah buku hariannya pada Gaara.
Gaara menerimanya dan membacanya.
"Sebenarnya itu adalah dairy ku, jadi aku menulisnya sesuai isi hatiku saat itu. Makanya aku bilang ini sangat pribadi. Aku tidak keberatan jika tulisan tanganku dipublikasikan. Tapi karena ini menyangkut Ino, aku tidak mau Ino mengetahui lagu ini. Itu yang ku maksud"
Gaara mengangguk-ngangguk, sambil terus membaca kalimat demi kalimat yang Sakura tulis.
"Jadi ?" Gaara kembali menatap Sakura lalu menjawab. "Liriknya bagus, sayang jika tidak dipublish"
"Tapi Ino ?" Tanya Sakura lagi."Kita akan mempublishnya diwaktu yang tepat"
**
2 minggu berlalu, jadwal Kemo kedua berlangsung hari ini. Seperti biasa Sasuke mengantar Ino dan Hana ke Rumah sakit. Kali ini Sakura juga ikut, ia ingin mengantar sahabat pirangnya menjalani kemo.Sebenarnya Ino sempat menolak, ia tidak tahan dengan rasa sakit setelah dikemo. Tapi Hana terus membujuknya, begitupun dengan Sasuke. Kalau kau tidak ingin menjalani kemo, aku tidak ingin mengunjungimu lagi, katanya. Dan sukses membuat Ino mau dikemo walau dalam hati jelas menolak.
Selama menjalani kemo, Sasuke dan Sakura menunggu diluar. Sebenarnya suasana diantara keduanya akhir-akhir terasa canggung, mungkin karena jarangnya komunikasi ditambah permasalahan yang melibatkan hati, memang sulit untuk dituntaskan dengan mudah.
Namun Sasuke tidak ingin terkesan mendiamkan apalagi mengabaikan, ia pun memulai pembicaraan dengan kekasih merah mudanya.
"Kau terlihat cemas, Hime"
Sakura menoleh kearah suara. Apa katanya Hime ? Sejak kapan Sasuke memanggilnya Hime ? Aku tidak salah dengar, kan ? Tanya Sakura dalam hati.
Melihat Sakura yang malah terbengong, Sasuke pun berdeham membuat Sakura tersadar dari lamunannya.
"Eh iya Sasu-kun. Apa ? Ada apa ?" Tanya Sakura gelagapan, semburat merah muncul dipipinya. Membuat Sasuke gemas sendiri melihatnya dan menyunggingkan bibirnya sedikit.
"Kau kenapa ? Kenapa terlihat cemas ?"
"Aku .. Aku tidak apa-apa ko"Sasuke menghela nafas. Ia tahu betul kekasih merah mudanya itu pasti sefang mencemaskan sahabat pirangnya.
"Jangan cemas begitu, banyak-banyak berdoa saja. Semoga kemo nya lancar dan Ino segera pulih"
Sakura mengangguk dan tersenyum manis.
"Aku selalu berdoa untuk kesembuhan Ino"
"Baguslah"Sakura kembali mengangguk.
"Apa kau sudah sarapan ?" Tanya Sasuke lagi. Mengingat kekasih merah mudanya sudah tiba dikediaman Yamanaka dari pukul 6 pagi. Mungkin saja kekasihnya itu belum sempat sarapan. Pikirnya.
"Sudah. Kau sendiri sudah sarapan, kan ?"
Sasuke mengangguk "Hn. Sudah"Tapi Hana yang sedari tadi memperhatikan keduanya pun ikut berkata "Jangan bohong. Jika belum sarapan, sarapanlah dulu. Ino biar aku yang menunggu, lagi pula Ino baru akan keluar sekitar 2 jam lagi"
Mendengar ucapan Hana, Sasuke dan Sakura saling memandang. "Jadi kau bohong ?" Tanyanya bersamaan. Kemudian Sakura dan Hana pun terkekeh, sedangkan Sasuke hanya tersenyum tipis.
"Ya sudah sana sarapan dulu" perintah Hana, yang dibalas anggukan oleh SasuSaku. Keduanya pun pamit dan berlalu menuju kantin Rumah sakit.
Kantin RS Konoha
"Sasuke-kun" panggil Sakura. Membuat Sasuke yang baru saja melahap onigiri nya menoleh dan bergumam 'Hn' sebagai jawaban.
"Biasanya orang yang terkena kanker itu akan menjalani kemo berapa kali ?" Tanya Sakura, suaranya terdengar sendu. Membuat Sasuke segera menelan onigirinya. Lalu menggenggam tangan kekasih merah mudanya yang sedari tadi hanya mengocek-ngocek sup misonya.
"Aku tidak tahu pasti Saku. Setahuku itu tergantung dari jenis sel kanker apa yang ia idap, respon kanker itu sendiri terhadap kemo dan berat dan tinggi pasien juga mempengaruhi"
Sakura semakin merasa lesu, raut wajahnya juga semakin menyendu setelah mendengar jawaban kekasih tomatnya.
"Jangan berekspresi seperti itu"
Sasuke mengeratkan genggaman tangannya. Sakura pun tersenyum namun terlihat miris. Membuat Sasuke menghela nafas. "Sakura, tolong jangan sedih terus. Kita berdoa saja, kita serahkan pada Tuhan. Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk hambanya. Kau percaya itu, kan ?"
Sakura mengangguk. Kini tersenyum dengan senyuman yang tulus. Membuat Sasuke tersenyum manis, senyum yang tidak pernah ia berikan pada siapapun selain ibunya, kakaknya dan kekasih merah mudanya.
"Sekarang makanlah" Sakura pun mengangguk. Sasuke melepas genggamannya dan melahap kembali onigirinya.
**
Pasca kemo kedua selesai, Ino pun kembali dirawat di Rumah sakit. Namun hanya 2 hari, Seperti biasa Deidara dan Sasuke bergantian menginap. Siangnya giliran Hana yang menemani Ino di Rumah sakit. Sedangkan Inoichi, hanya menjenguk ketika siang hari saja, Deidara dan Hana tentu tidak mau melihat pamannya itu jatuh sakit, jika memaksakan diri menginap.5 hari berlalu. Setelah kepulangan Ino dari Rumah sakit, Sasuke memang jarang mengunjunginya. Lagipula Hana juga tidak enak pada Sakura, jika kekasihnya selalu standby pada Ino. Ditambah 2 hari lagi pernikahan Itachi akan berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)
Teen FictionAwalnya Sakura marah mendengar Sahabatnya menyukai pria yang notabane adalah kekasihnya. Tapi karena suatu alasan, Sakura harus merelakan kekasih yang sangat dicintainya itu untuk Sahabatnya. Haruskah ia mengorbankan perasaan dan hubungannya 'demi...