Okaeri, Sasuke-kun

207 10 0
                                    

Chapter 14
Happy reading

Mentari pagi sudah menampakkan diri, bahkan cahayanya menerobos kedalam kamar sang gadis bersurai merah muda yang membuatnya mengucek kedua matanya, membukanya perlahan menampilkan sepasang emerald indahnya.

Setelah benar-benar terbangun dari tidur nyenyaknya, ia pun mengambil ponselnya, pandangannya fokus pada tanggal yang tertera dilayar. Akhir bulan ya, gumamnya. Kemudian tersenyum dan bangkit untuk bergegas mandi.

Tidak butuh waktu lama, ia sudah keluar dari kamar mandinya dengan sehelai handuk yang menutupi dada sampai atas lututnya.

Sakura membuka lemarinya memilih baju, memakainya dan menuruni tangga hendak sarapan.

"Ohayou" sapanya. Ibunya yang sudah ada diruang makan menoleh padanya dan membalas sapaan anak gadisnya itu.

"Ohayou sayang. Wahh cerah sekali hari ini" karena melihat senyuman sumringah diwajah Sakura.

Sakura hanya membalasnya dengan senyuman yang masih saja merekah menghiasi wajah cantiknya.

"Dimana Tou-san ?" Tanyanya sedari tadi ia tidak melihat sosok ayahnya.

"Kau ini seperti tidak tahu saja. Tou-san mu sudah pergi pagi-pagi sekali, mengurusi pekerjaannya"

Sakura hanya mengangguk. Benar juga ayahnya itu selalu sibuk dengan pekerjaannya.

**
"Aku selesai" ucap Sakura setelah menghabiskan 1 piring nasi goreng buatan ibunya. Dan segera bangkit hendak pamit.

"Mau kemana Saku ?"
"Kebandara Kaa-san"
"Bandara ?"
"Iya, karena hari ini 'dia' pulang Kaa-san"

Mendengar kata 'dia' Mebuki tersenyum kearah Sakura, tentu saja Mebuki tahu betul 'dia' yang dimaksud putri semata wayangnya itu.

**
Bandara Internasional Konoha

10 menit lagi pesawat yang ditumpangi kekasihnya akan leanding. Tetapi Sakura sudah standby dari 20 menit yang lalu, ia sangat sangat tidak sabar untuk bertemu kekasih tomatnya.

Sampai 10 menit berlalu, Sakura yang sedari tadi sudah tidak sabar menunggu akhirnya berdiri dari tempat duduknya. Kebahagiaan nampak jelas pada raut wajahnya, sepasang emeraldnya mengedar mencari sosok yang sudah lama ingin ia temui.

Dan tepat 5 meter didepan sana Sakura melihat 2 orang pria berbeda surai yang barusaja turun dari pesawat, sedang berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari sosok yang juga dicarinya.

Sakura berlari sekencang-kencangnya, mendekat, terus mendekat, sampai pria bersurai raven memandang kearahnya, merentangkan kedua tangannya dan ..

BRUK

Sakura menubrukan dirinya ketubuh Sasuke dan memeluknya erat bahkan sangat erat.

Seperti halnya Sakura. Sasuke juga sangat merindukan kekasih merah mudanya. Ia membalas pelukan Sakura tak kalah erat. Sesekali menciumi mahkota merah muda sang kekasihnya itu dengan penuh cinta, haru dan rindu.

Setelah berpelukan cukup lama, Sakura pun melonggarkan pelukan tersebut dan wajahnya mendongak menatap kearah sosok yang dipeluknya.

"Kau Sasuke ku, kan? Kau kekasihku, kan ?"
"Bodoh. Kau pikir pria yang sedari tadi kau peluk ini siapa jika bukan kekasihmu, hem ?"
Sakura terkekeh lalu berbicara lagi
"Aku hanya ingin memastikan bahwa aku tidak salah memeluk orang, hehe"

Sakura tertawa sejenak dan melanjutkan "Lagi pula kau tampak lebih tinggi sekarang, lebih keren, dan lebih lebih tampan. Aku jadi ragu kalau kau adalah kekasihku"
"Dasar"

Sasuke memeluk Sakura kembali.

Namun tidak berlangsung lama, karena suara deheman seseorang yang sedari tadi memperhatikan tingkah keduanya.

"Aku juga disini loh -tebayo"
Mendengar suara itu Sakura serontak melepas pelukannya pada Sasuke dan menoleh pada sang pemilik suara yang kini merentangkan kedua tangannya.

Sakura pun berhambur pada pria tersebut dan memeluknya.
"Mana bisa aku melupakanmu Naruto-kun"

Naruto tertawa lalu membalas pelukan Sakura kemudian berucap "Bukan hanya si Teme loh. Aniki mu ini juga merindukanmu Sakura-chan"

"Ekhmmm" Kini giliran Sasuke yang berdeham melerai keduanya. Sakura melepas pelukannya begitupun Naruto.

"Imoutoku semakin cantik -tebayo" puji Naruto sembari mengelus surai merah muda milik gadis yang sudah dianggap adik perempuannya itu.

"Tentu saja" balas Sakura dengan bangga karena kecantikannya diakui oleh Naruto

"Dan anikiku ini semakin tua dan pandai menggoda"

Sakura tertawa. Sasuke hanya menyeringai tipis. Sedangkan Naruto memasang wajah cemberutnya yang justru membuat Sakura semakin tertawa nyaring. Sebelum akhirnya ia berhenti dari tawanya, dan muncul semburat merah dipipinya saat Sasuke mengetuk jidat lebarnya dengan kedua jarinya dan berkata

"Tadaima, Sakura"
"Okaeri, Sasuke-kun"

"Ayo" ajak Sasuke dibalas anggukan dari SakuNaru.

Ketiganya pun berjalan menuju jalan raya hendak memesan taksi. Namun dengan tujuan berbeda. Naruto langsung kerumahnya sendiri. Sedangkan Sakura ikut Sasuke kerumahnya.

Ya kerumah Sasuke, Mansion Uchiha.

Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang