Berbahagialah

318 9 0
                                    

Chapter 34
Happy reading


Sudah hampir seminggu dari saat Ino meminta untuk mengumpulkan teman terdekatnya. Dan sudah hampir seminggu pula kondisinya tidak juga menunjukan akan adanya perubahan. Semakin hari justru semakin memprihatinkan.

Sakura sering menyempatkan diri ditemani Sasuke menjenguk sahabat pirangnya itu. Dan tak jarang ia mendapati sahabatnya sedang sesak nafas, ya Ino selain sering muntah-muntah Ino juga sering sesak nafas.

Seperti saat ini, SasuSaku, DeiHana, Inoichi dan Kiba. Keenamnya sedang menunggu tepat di depan pintu ruang UGD. Gadis pirang itu sedang berada disana, karena sesak nafasnya semakin parah.

Dengan perasaan harap juga cemas, sedih tentu saja, bahkan air mata sudah setia membasahi pipi terutama Sakura, Deidara, Hana dan Inoichi. Mereka tidak mampu menahan kesedihan dihatinya saat melihat Ino sesak nafas seperti orang yang sedang sekarat.

1 jam berlalu, pintu ruang UGD kini dibuka dan Dr. Tsunade menampakkan diri.

"Bagaimana ?" Tanya Inoichi dan Deidara bersamaan. Dengan wajah terlihat sendu, Dr. Tsunade menjawab

"Sumimasen, Yamanaka-san. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, semampu kami, tapi Ino-san tidak dapat diselamatkan"

Tentu semuanya tahu apa yang dimaksud Dr. Tsunade, mereka mengerti benar apa yang dimaksud dengan 'tidak dapat diselamatkan' membuat keenam orang yang menunggu Ino dan mendengar ucapan sang dokter pun menangis. Bahkan Inoichi sampai pingsan mendengarnya, Deidara dengan sigap membopongnya mengabaikan Hana yang sedang menangis sejadi-jadinya, bersamaan dengan suara tangis Sakura dipelukan Sasuke yang juga sedang menangis terisak.

Kiba ? Pria itu sampai jatuh terduduk, kakinya terasa lemas, air matanya mengalir tak kalah deras, berharap apa yang sedang dialaminya saat ini hanyalah mimpi, sesekali ia memukulkan tangannya ke pahanya, arrgghh tentu saja sakit karena ini bukan mimpi, ini nyata, Ino .. gadis itu telah tiada.

**
Setelah Inoichi sadarkan diri dan kondisinya sudah memungkinkan untuk pulang, mereka pulang membawa jasad Ino.

Pasangan ShikaTema dan GaaMatsu, juga segera menuju kediaman Yamanaka setelah Kiba memberitahu Shika dan Gaara.

**
Kediaman Yamanaka sudah ramai dengan orang-orang yang datang untuk melayat, sebentar lagi jasad Ino akan segera di semayamkan, tepat disamping makam ibunya.

Sakura berusaha menghapus air matanya yang tak berhenti mengalir. Ia mendekatkan diri pada sang sahabat yang kini telah terbujuk kaku tiada bernyawa.

Ia tersenyum miris, lalu mengecup pelan dahi Ino untuk yang terakhir kalinya.

**
Makam Konoha

Ino sudah dimakamkan, semua orang berdiri menghadap makam gadis tersebut. Kemudian satu persatu pelayat maju untuk mengucapkan doa.

Inoichi maju pertama kali, dengan tangisan kesedihan yang terlihat jelas diwajahnya, ia berusaha berucap

"Putriku sayang. Kau tahu, ini sangat menyakitkan. Kehilangan ibumu lalu aku juga harus kehilanganmu secepat ini. Tapi tidak apa-apa kau jangan khawatir, ada Dei dan Hana yang akan menemani ayahmu ini. Kau tenang lah disana ya, ayah berharap kau akan segera dipertemukan dan berkumpul kembali bersama ibumu. Dan Ino berbahagialah disana"

Inoichi pun mundur, setelah Deidara mendekat dan mengusap bahunya. Dengan wajah sendunya Deidara berkata

"Ino, imoutoku, imouto kesayanganku. Maaf jika selama ini aku belum bisa menjadi aniki yang baik untukmu. Tapi aku akan berusaha untuk menjaga ayahmu seperti pintamu. Jadi tenanglah disana, karena ayahmu tidak akan sendirian. Dan Ino berbahagialah disana"

Deidara kembali mundur digantikan Hana.

"Ino-chan, kau juga sudah ku anggap seperti imoutoku. Seperti yang dikatakan Dei-ni padamu aku juga akan berusaha menjaga ayahmu seperti pintamu. Jadi tenanglah disana dan semoga kau dipertemukan dengan ibumu lagi. Berbahagialah disana imoutoku"

Hana kembali menitikkan airmata, ia menangis dan Deidara memeluknya.

Kiba pun maju.

"Ino, aku tidak tahu apa yang akan aku katakan. Aku masih belum percaya akan kepergianmu. Namun aku berusaha ikhlas, mungkin ini yang terbaik untukmu. Ku harap kau menemukan kehidupan yang indah disana dan berbahagialah"

Setelah Kiba selesai, kini giliran Shikamaru,

"Ino, tidak banyak yang ingin ku katakan. Mungkin sama seperti yang diharapkan Kiba, Dei-ni, Hana-ni dan Inoichi Oji-san. Semoga kau segera dipertemukan kembali dengan ibumu dan jika Tuhan mengijinkan, temui juga ibuku ya"

Dan giliran Gaara, "Ino berbahagialah disana. Kau tidak perlu mengkhawatirkan siapapun, termasuk Sakura. Aku akan menjadi sahabatnya dan berusaha menjaganya seperti yang kau pinta padaku"

Kemudian Naruto, "Ino, yang dikatakan Gaara benar -tebayo. Aku juga akan menjaga Sakura. Jadi kau berbahagialah disana. Semoga Tuhan mempertemukan mu dengan ibumu lagi dan berbahagialah disana -tebayo"

Lalu Sasuke, "Ino, berbahagialah disana. Karena sekarang kau tidak akan merasakan sakit lagi. Dan soal Sakura, aku akan selalu menjaganya bahkan tanpa kau minta. Jadi tidak perlu khawatirkan dia. Karena aku harap kau tenang dengan kehidupanmu yang sekarang"

Setelah Sasuke selesai, Sakura maju dengan air mata yang masih setia membasahi pipinya.

"Ino, sahabatku. Kau mengeluhkan rasa sakit yang kau derita, kan ? Kau juga mengeluhkan karena sering bolak-balik rumah sakit dan merepotkan orang lain, kan ? Dan sekarang kau sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak akan keluar-masuk rumah sakit lagi.

Jadi apa kau senang ? Aku harap iya. Aku juga berharap sama seperti semua orang, yaitu berharap Tuhan mempertemukan mu segera dengan ibumu.

Dan Ino berbahagialah disana"

**
Setelah ucapan doa-doa berikut salam perpisahan. Semuanya kembali ke rumah masing-masing.

Demi Sahabat (Ino x SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang