10

1.4K 187 4
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

10 ;; imagine having a brother issues lmao

    "hmphh sepertinya seseorang sedang berada dalam mood yang bagus"

diluc berdecak kesal, mood nya yang bagus barusan hilang seperti senyumannya ketika melihat saudara angkatnya yang tiba-tiba saja muncul.

"kaeya.."

"ada apa dengan perubahan moodnya diluc?"

"aku hanya ingin tau apa yang kau bicarakan dengan (m/n).." ucap kaeya dengan senyuman miring, namun senyuman tersebut memiliki aura yang cukup sinis ditambah dengan tatapannya yang menggelap.

"tsk, kenapa orang-orang suka sekali mengurusi urusan orang lain, ini bukan urusanmu kaeya, lagi pula kenapa tidak kau urusi saja fanclub mu itu"

alis kaeya bertaut, dengan senyuman palsu ia pun terkekeh pelan.

"kakak ku tersayang, kau tau tidak ada yang lebih penting daripada dirimu daripada fanclub ku itu, aku hanya ingin tau kau baik-baik saja.."

"tsk, aku tau apa mau mu kaeya, kebohonganmu itu terlalu jelas" ucap diluc menatap sinis sang surai biru, ia tau betul kalau kaeya hanya ingin mengetaui hal-hal tentang (m/n), bukan diluc.

kaeya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, kedua tangannya yang semula ia lipat kini berkacak pinggang sebelum akhirnya ia menghembuskan napas.

"ternyata aku memang tidak bisa berbohong kepadamu hah.. aku hanya ingin memastikan.. kalau kau tidak melakukan apapun terhadap (m/n)"

perkataan kaeya tersebut membuat diluc tersenyum miring, sebuah ide muncul di benaknya.

"oh? jika memang benar aku melakukannya, apa yang akan kau lakukan hah? ingatlah dimana posisimu kaeya"

kaeya membeku, kedua telapak tangannya mencengkram kuat mendengar perkataan diluc, sedangkan diluc hanya menghembuskan napas dan mulai berjalan melewati kaeya.

"jangan kekanakan kaeya, kau akan merusak citra baik keluarga ragnvindr"

oke mungkin yang dikatakan diluc memang sangat berlebihan, namun apa diluc peduli? tidak, semenjak kematian ayah kedua pemuda tersebut, hubungan mereka tidak pernah berada dalam kondisi baik.

hubungan mereka hancur, meski kaeya masih termasuk dalam keluarga ragnvindr ia tidak pernah mengunjungi kediaman ragnvindr lagi setelah kematian ayahnya dan diluc, ia pun tinggal di sebuah apartmen, ya lebih tepatnya sebuah penthouse dikarenakan kekayaan dari keluarga ragnvindr yang ia punya.

kaeya masih terdiam dengan kepala yang menunduk, kedua telapak tangannya masih mengepal erat meski diluc sudah pergi.

"kaeya?"

sebuah suara baritone dengan lembut memanggil kaeya, membuatnya mendongak mendapati (m/n) yang nampak khawatir.

"kau tidak apa?"

"kau dengar kan" perkataan kaeya lebih terdengar seperti sebuah pernyataan daripada sebuah pertanyaan.

(m/n) mulai gugup, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya, sebelum akhirnya ia terkekeh pelan dan mengusap lehernya dan meringis.

"i-iya.. tapi aku tidak sengaja sumpah! aku baru ingin kembali ke kelas dan aku mendengar kalian membicarakan hal yang sepertinya sangat serius.."

kaeya menatap datar (m/n) beberapa saat membuat sang surai (h/c) merinding karena mata kaeya yang terasa sangat dingin.

kaeya pun akhirnya terkekeh, sebelum akhirnya mendekati (m/n) hingga dada mereka bersentuhan, kaeya melilitkan kedua tangannya ke leher (m/n) sukses membuat wajah sang empu mendekati wajahnya.

sang lelaki yang lebih tinggi menolehkan wajahnya ke arah lain berusaha untuk tidak menatap dada kaeya, karena seperti biasa beberapa kancing kemejanya terbuka begitu saja.

"hmm~ yah, tidak masalah jika kau mendengar semua hal itu, kau juga akan menjadi milikku pada akhirnya~" ucap kaeya menatap lekat sambil menjilat bibirnya.

(m/n) menaikkan satu alisnya, sebuah senyuman miring merekah di bibirnya.

'oh'

"oh? kalau begitu.."

(m/n) mendekatkan bibirnya ke daun telinga kaeya, membuat sang empu merinding ketika merasakan hembusan hangat di telinganya.

"dengan senang hati aku akan melihatmu mencoba.."

kaeya tersentak, wajahnya memerah jantungnya juga bedegup sehingga (m/n) sendiri bisa merasakannya karena dada mereka yang saling bersentuhan, puas dengan reaksi kaeya, (m/n) pun mulai melangkah menjauh, wajah dan auranya berubah dengan cepat seperti ia barusan tidak mengatakan apapun.

"sampai jumpa kaeya! oh jangan lupa mampir ke wanmin oke!" teriak (m/n) yang semakin lama semakin menjauh membuat kaeya berdecak kesal.

selain diluc dan adeline sang pembantu keluarga ragvindr, hanya (m/n) lah yang tau benar sifat kaeya yang aslinya pemalu, hanya dialah yang tau bahwa sikap playboy kaeya itu hanyalah luarnya saja, sejujurnya kaeya adalah sosok yang sangat pemalu, dan hanya (m/n) lah yang bisa meruntuhkan dinding kaeya.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang