14

1.2K 156 22
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

14 ;; wind's serenade

    hari sudah sore menandakan murid-murid telah selesai belajar dan pulang menuju rumah mereka masing-masing atau pergi bermain entah kemana.

terkecuali beberapa murid yang masih di gedung sekolah untuk club mereka.

lantunan melodi indah bergema dilorong gedung teyvat academy lantai 3 yang sepi, melodi tersebut terdengar dari sebuah ruangan paling ujung di dekat tangga, ruang musik.

"hehe.. bagaimana??" venti, murid tahun terakhir itu membusungkan dadanya bangga setelah memainkan salah satu lagunya yang baru saja ia ciptakan kepada temannya yang tercinta (m/n). (mampus prenjon)

"seperti biasa, luar biasa venti" ucap sang pria jangkung bertepuk tangan dengan sebuah senyuman hangat membuat ego venti semakin bergejolak.

"heh tentu saja dong! lagi pula aku kan musisi teyvat academy nomor 1"

"ya, ya, ayo pergi, sebentar lagi malam" dan dengan itu (m/n) pun membantu venti membereskan barang-barangnya dan pergi keluar ruangan.

venti keluar terakhir tidak lupa menutup dan mengunci pintu ruang musik tersebut, ya sang surai dwi warna tersebut adalah ketua club musik jadi tak heran jika ia pulang paling terakhir daripada anggota lainnya.

(m/n) sudah selesai dengan clubnya dari beberapa jam yang lalu, kebetulan sekali venti bertemu dengannya di jalan, ia memohon (m/n) untuk ikut dengannya dan zhongli untuk pergi berjalan-jalan setelah kegiatan club.

(m/n) dengan (terpaksa) senang hati menerimanya padahal sudah tau ia pasti akan dipalak oleh duo sahabatnya tersebut.

zhongli yang selalu lupa membawa uang dan ia tidak pernah membayar apapun dengan uangnya sendiri, sedangkan venti yang punya uang tapi lebih suka sekali ngutang, dosa apa yang (m/n) lakukan sampai ia bisa berteman dengan orang-orang seperti mereka?

namun setelah beberapa jam menunggu zhongli, sang surai coklat tersebut tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.

"pak tua itu bagaimana sih.." eluh venti melipat kedua tangannya di depan dada sambil terus berjalan disamping (m/n).

"oh, zhongli katanya tidak bisa ikut hari ini, sibuk dengan meeting osis" ucap (m/n) yang tengah membuka pesan di ponselnya, pesan tersebut tentu saja dari zhongli sendiri.

telinga venti berkedut mendengarnya, bukannya sedih, venti nampak senang, jika saja ia adalah seekor kucing, ekornya sudah pasti bergoyang-goyang senang.

"kalau begitu cuman kita berdua saja~ ayo cepat!" tanpa babibu venti langsung meraih lengan (m/n) dan menariknya pergi keluar gedung sekolah dengan antusias.

"hehe.. " venti terkekeh sendiri membayangkan zhongli yang pastinya sangat tidak bahagia karena tidak bisa ikut, ia membayangkan bagaimana zhongli akan memasang ekspresi masam dengan tatapan tajam selama meeting berlangsung, tolong doakan kepada siapapun yang menghadiri meeting itu.

***

"nih"

"ehe makasih~ nanti aku bayar balik kok~" ucap venti menerima cup ice cream dengan senang hati, (m/n) hanya menghembuskan napas, tau bahwa venti tidak akan membayarnya namun ia sudah terbiasa maka dari itu ia diam saja.

mereka akhirnya duduk diatas tangga yang berada tepat di depan toko ice cream tersebut, pemandangan matahari yang terbenam tepat dihadapan mereka. angin berhembus agak kencang sore itu, namun mereka tidak keberatan.

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang