23

360 49 5
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

cw : kaeya ama diluc mungkin bakal ooc berat
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

    "AIR PANAS AIR PANAS!" suara langkah derap kaki milik (m/n) yang yang tengah berlari cepat bergema dilorong yang lumayan ramai, pemuda bersurai (h/c) tersebut nampak tergesah-gesah karena sesuatu, murid-murid lain yang mendengar suaranya langsung saja menjauh dan memberikan jalan.

meski tengah terburu-buru, (m/n) memastikan untuk berhati-hati agar tidak terjatuh atau terpeleset atau yang lebih parahnya- menabrak orang lain, ia terus bergerak, hingga tiba di sebuah lorong yang lebih sunyi sang pemuda bermarga mao itu memutuskan untuk mempercepat langkahnya karena keadaan yg cukup sepi.

hingga akhirnya dia berbelok ke salah satu lorong, pikirannya sedang tak fokus hingga akhirnya menabrak sesuatu.

"uh.."

(m/n) mengaduh kesakitan ketika pantatnya menyentuh lantai sebelum ia buru-buru untuk meminta maaf dan membantu siapapun yang ia tabrak tersebut.

"ah maaf maaf! aku tidak melihat jalan-"

"aduh.. (m/n)?" oh (m/n) sangat mengenal suara itu, netra (e/c) bertabrakan dengan satu netra biru malam dan sepasang netra merah ruby membuat (m/n) menghela napas.

(m/n) berdiri, menatap dua saudara angkat yang baru saja ia tabrak dengan tatapan khawatir, ya dua orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah kaeya dan diluc sang ragnvindr bersaudara yang sangat populer di teyvat academy.

"ah ternyata kalian! maaf.. aku sungguh tak sengaja, kalian tidak apa?"

"kami.. tidak ap-" belum sempat diluc melanjutkan kalimatnya suara kesakitan dari kaeya memotong perkataannya.

"aduh aduh! sakit sekali~ sepertinya kakiku terkilir deh~" ucap kaeya dengan nada manja yang dibuat-buat, tangan kanannya menyentuh dahi sedangkan tangan kirinya tercengkram di dadanya dengan dramatis.

aksi kaeya sukses membuat salah satu mata diluc berkedut kesal dan (m/n) berkeringat dingin.

'jelas banget ini dibuat-buat!' batin diluc dan (m/n) secara bersamaan, namun (m/n) yang terlalu baik pun memutuskan untuk ikut saja dengan permainan kaeya.

"ah... kaeya kamu.. tak apa?"

"kakiku sepertinya terkilir tuh~ kamu harus gendong aku ke uks huhu~" ucap kaeya sambil mengedipkan bulu matanya yang begitu lentik untuk seorang lelaki, membuat diluc menatapnya dengan tatapan horror.

"jelas banget bohongnya! (m/n)-san tidak mungkin akan menolongmu-"

"iya ayo, sini aku bantu"

"HAH??!" mulut diluc terbuka lebar ketika (y/n) meraih tangannya untuk membantu kaeya, hal itu sukses membuat diluc menggertakkan giginya ketika melihat senyum licik kaeya yang sangat ia benci itu.

"a-aduh!"

"eh?"

(m/n) dan kaeya sontak menoleh kearah diluc yang tiba-tiba saja mengaduh dengan keras, tidak mau kalah dengan sang alberich, tuan muda ragnvindr tersebut menutup mulut dengan satu tangan, wajahnya memerah hampir semerah rambutnya sambil memasang ekspresi kesakitan, manik rubynya tak berani menatap kaeya maupun (m/n).

"a-anu.. kakiku sepertinya juga terkilir.."

"KAU JUGA??"

kaeya memberikan tatapan kotor kepada diluc sementara sang empu hanya berusaha untuk menyembunyikan sebuah senyuman miring dibalik tangannya.

'emang lo aja yang bisa?'

'diluc anj-'

"ah aku akan panggil guru-"

"JANGAN!"
"JANGAN!"

teriakan dari keduanya sontak membuat (m/n) terkejut, menatap kedua bersaudara itu dengan tatapan bingung. tumben kompak...

"ehem.. ruang guru ada di gedung sebelah loh~ ini kakiku sakit sekali"

"l-lebih baik langsung ke uks saja"

(m/n) sweatdrop melihat diluc dan kaeya yang tak berani menatapnya sebelum menghela napas lelah.

"ini bagaimana cara aku membawa kalian berdua?"

"bawa aku dulu! diluc biarkan saja disitu"

"enak saja! bawa aku dulu!"

keduanya pun mulai tenggelam dalam perdebatan sengit, sedangkan (m/n) menonton dengan lelah dari samping. (m/n) seharusnya terbiasa dengan hal ini, karena dua saudara angkat itu terkenal tidak pernah akur, dan entah mengapa (m/n) merasa keduanya lebih sering berkelahi di depan matanya.

pikiran (m/n) pun tiba-tiba buyar ketima seseorang datang dan menabrak punggungnya sontak membuat (m/n) terjatuh lagi.

'ada apa dengan hari ini?! kenapa orang-orang mendadak tak punya mata?!'

"(m/n)!" kedua bersaudara yang tadinya berdebat pun sontak melompat terkejut ketika melihat (m/n) terjatuh, keduanya refleks berdiri dan menghampiri sang pemuda bersurai (h/c) itu dengan khawatir.

"kau tidak apa?"
"(m/n)-"

"hei."

diluc dan kaeya membatu ketika (m/n) memanggil mereka dengan suara bariton yang kini terdengar sangat sinis, keduanya berkeringat dingin menyadari kesalahan fatal mereka.

"kalian bisa berdiri tuh"

sebuah senyuman manis terpampang diwajah (m/n) namun diluc dan kaeya mampu merasakam aura kematian dibalik senyuman malaikat itu.

habislah mereka.

"um.. aku baru ingat aku ada kelas-" diluc dan kaeya berputar balik berusaha melarikan diri dari amarah sang ketua club memasak tersebut namun tersentak membeku ketika dua tangan besar mendarat di bahu mereka.

"jangan coba-coba untuk kabur"

"baiklah pak."
"baik"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

part dua next week yaw

part dua next week yaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang