17

981 120 4
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

✦ 17 ;; lucky charm

    sesosok pemuda bersurai putih nampak melewati lorong gedung sekolah dengan tergesa-gesa.

kedua tangannya terdapat sebuah kotak yang nampak berat, beberapa kali ia hampir terjatuh akibat menyenggol murid lain atau tersandung kerikil kecil, namun meski begitu ia tetap semangat untuk berlari menuju tujuannya.

"bennett!"

tiba-tiba sebuah suara nyaring terdengar mambuat sang pemuda tersebut meloncat kaget dan nyaris terjatuh akibat kehilangan keseimbangan tubuhnya, namun berhasil ditahan oleh sosok yang berteriak barusan.

"mau kemana?" sang pemilik suara bertanya, ia adalah seorang pemuda yang sama-sama memiliki surai putih namun ia memiliki manik merah yang terang.

"a-ah razor! aku mau ke anu itu- aduh aku buru-buru tidak ada waktu untuk menjelaskan! ayo ikut saja!" dengan itu bennett pun lanjut berlari diikuti oleh razor yang nampak kebingungan dibelakangnya.

***

"fuh.. hah.. hampir saja, jika tidak dengan alasan ini mungkin xiao-senpai sudah akan mengirimku ke ruang bk" ucap bennett menghembuskan napas lelah, sedangkan razor hanya diam menatap sebuah pintu yang ada di depan keduanya.

"club memasak" ucap razor membaca keras papan yang tepat berada di sebelah pintu tersebut. seketika manik ruby razor berbinar, oh razor tau ini, ruangan ini biasanya ditempati oleh senior baik hati yang suka sekali memberikannya makanan.

tanpa babibu bennett pun langsung memasuki ruangan tersebut dengan suara yang riang.

"oh sudah kembali? cepat sekali" ucap suara bariton namun memiliki nada yang lembut sukses membuat siapa saja yang mendengarnya lemas, termasuk bennett yang langsung memerah hanya karena suaranya saja.

sang pemilik suara menghampiri bennett dan dengan mudah mengambil alih kotak yang ada di lengannya, sebelum menaruhnya di salah satu meja keramik di dekat wastafel.

'dia mengambil kotak itu hanya dengan satu tangan! luar biasa! senpai memang sangat kuat dan keren!!' batin bennett dengan mata yang berbinar sebelum akhirnya tersadar dengan muka yang panas ketika seniornya memberikan tatapan bingung.

"a-ah iya, (m/n)-senpai! i-itu semua barang-barang yang kau minta, ibu kantin berkata bahwa kau- eh?" ucapan bennett terpotong ketika (m/n) mengusap pipi kirinya dengan lembut sukses membuat bennett membeku.

"sudah kubilang tidak usah terburu-buru, kau pasti terjatuh dalam perjalanan kesini bukan?"

bennett hanya terkekeh tersipu malu dan menggaruk kepalanya, wajahnya terasa sangat panas sekarang entah itu akibat rasa malu atau pun rasa senang yang berlebihan ketika diperhatikan oleh sosok yang paling ia sukai dan idolakan di sekolah ini.

"kemari, aku akan bersihkan lukamu"

bennett pun tidak menyadari bahwa pipinya lecet akibat sempat jatuh karena ia begitu antusias untuk melakukan permintaan senpainya.

"oh razor?"

reflek razor pun berjalan mendekati (m/n), sang lelaki bersurai (h/c) itu hanya tersenyum dan mengusak rambut razor sebelum ia beralih untuk mengobati bennett.

"kau lapar razor? aku baru saja akan memasak resep baru dan bennett baru saja mengantarkan bahan-bahannya jadi mungkin agak lama" ucap (m/n) sambil membersihkan luka bennett sebelum mengoleskan obat luka dan menutupnya dengan perban kecil, sedangkan bennett hanya bisa diam sambil menikmati perhatian dari seniornya itu.

razor menggelengkan kepalanya sambil terus memperhatikan, sedikit cemburu atas perhatian senpainya kepada bennett.

"tidak apa.. razor bertemu bennett di jalan, sedang buru-buru, razor ikut bennett, hampir terkena marah si... hitam hijau tukang marah"

(m/n) terkekeh kecil mendengar julukan xiao dari razor sebelum akhirnya menghembuskan napas lelah akibat kecerobohan bennett, ia mencubit pelan pipi bennett yang tidak terluka membuat sang empu meringis.

"aw aw senpai!"

"sudah kubilang tidak perlu terburu-buru.. sekarang aku harus berterimakasih lagi kepada xiao.."

"h-hei razor! jangan cepu!"

"bennett.." panggil (m/n) memicingkan kedua matanya dengan tegas, dan medua tangan yang terlipat di kedua dada, membuat bennett menundukkan kepalanya.

"m-maaf senpai.." ucap bennett nampak sedih dan benar-benar menyesal, ia sepertinya telah membuat orang favorit nya kecewa.

mungkin memang benar kata orang-orang, bennett tidak berguna, ia hanya handal dalam mendatangkan kemalangan, jika ia terus bersama (m/n) ia akan membuat (m/n) tidak beruntung juga-

"aw aw senpai!"

(m/n) menyadari suasana hati bennett yang tiba-tiba menjadi gelap, kedua manik hijaunya yang biasanya berbinar itu tertutup oleh bayangan surai putih dan kedua tangannya yang mengepal erat sehingga lama kelamaan kukunya bisa saja mengoyak kulit telapak tangannya.

tidak ingin hal itu terjadi akhirnya (m/n) mencubit bennett, menyadarkan bennett.

"jangan berpikiran yang tidak-tidak lagi, sudah kubilang kau tidak pernah mengecewakanku, jadi berhenti berpikiran seperti itu dan bantu aku memasak dengan razor oke?"

manik hijau bennett pun seketika berbinar mendengarnya dan mengangguk dengan antusias.

bennett tau bahwa ia tidak pernah beruntung dalam hidupnya, orang-orang menjauhinya bahkan menatapnya saja enggan.

namun tidak dengan (m/n).

sang surai (h/c) menerimanya dengan tangan yang terbuka lebar, meski dengan segala kekurangan yang dimiliki bennett tidak sekali pun (m/n) menjauhinya.

melainkan (m/n) terus menyemangatinya contohnya saja sekarang, semua orang tau bennett akan membuat masalah yang sangat besar jika berada di dapur.

namun (m/n) tidak mengusirnya sama sekali, pertama kali bennett mendengarnya ia sangat shock bahkan bertanya berkali-kali apakah ia benar-benar bisa ikut membantu senpainya di dapur.

"apapun yang akan terjadi ada aku disini, aku yakin dengan ada aku disini kau akan beruntung terus hehe.." ucap sang pemuda jangkung itu seraya tersenyum malas akan gurauannya.

bennett tau bahwa ia hanya bercanda tapi bennett merasa bahwa itu ada benarnya juga, bennett sang pemuda yang selalu ditimpa ketidak beruntungan sedangkan (m/n) pemuda yang selalu beruntung seakan-akan alam semesta selalu merestui apapun perbuatannya.

mereka saling melengkapi, maka dari itu bennett merasa sedikit ringan di hati ketika bersama sang surai (h/c).

(m/n) membuatnya beruntung.

ia adalah jimat keberuntungan bennett.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

sehari setelah nulis ini bennett langsung pulang arghhh 😭🥺

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang