22

658 76 18
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

cw ;; OOC PARAH GILA WKWK

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

22 ;; a cake for three

    "ah mao-san, kamu datang" neuvillette sang pemuda tahun ketiga itu tersenyum kecil ketika netra lilacnya melihat sang ketua club memasak memasuki ruangan, sang pemuda bersurai (h/c) itu melambaikan tangan sembari memamerkan senyuman yang sukses membuat jantung orang-orang yang berada di dalam ruangan itu berdegup kencang seolah-olah telah lari marathon tanpa ia sadari.

"neuvillette, sudah kubilang panggil saja aku (m/n), kamu tau kan yang punya marga mao bukan cuma aku" neuvillette mengangguk paham dan (m/n) mengambil tempat duduk disamping wriothesley yang duduk dihadapan neuvillette.

(m/n) tersenyum kearah pemuda bersurai hitam legam tersebut sambil menaruh sebuah kotak diatas meja teh di depannya.

"oh? kue ini kamu yang buat (m/n)?" tanya wriothesley sambil membuka kotak tersebut dan mengeluarkan isinya.

"ah sayangnya tidak, kali ini xiangling yang membuatnya, aku sedang tidak mood untuk membuat kue"

"ehh~ sayang sekali~ padahal aku ingin memakan kue buatan (m/n), kue ini jelas tidak ada apanya dibandingkan buatanmu" ucap wriothesley sambil tersenyum miring, salah satu tangannya ia rentangkan pada punggung kursi tepat di belakang (m/n), dan salah satu kakinya bertumpu pada kaki yang lain.

alis neuvillette berkedut melihat tingkah laku wriothesley yang jelas-jelas tengah menggoda (m/n), ia menyembunyikan muka masamnya dengan menyesap teh dengan cengkraman yang cukup erat digagang cangkir keramik itu.

(m/n) tersenyum kepada wriothesley sambil menyilangkan kakinya, salah satu tangannya menangkup dagu seolah-olah tengah berpikir.

"hmm, kalau kau sangat ingin memakan kue milikku, kau bisa datang kerumahku hari ini~" ucap (m/n) dengan suara bariton sambil mendekatkan wajahnya kepada wriothesley.

sang pemuda bersurai gelap itu tersentak sebelum mengalihkan wajahnya yang memerah, kedua tangannya menyilang diatas dada sambil berdoa agar (m/n) maupun neuvillette tidak mendengar suara jantungnya yang menderu.

(m/n) terkekeh dan tersenyum 'polos' seolah-olah baru saja tidak membuat wriothesley salah tingkah dalam waktu kurang dari lima menit.

alis neuvillette semakin berkedut setelah menyaksikan kedua 'temannya' yang terus-terus saja menggoda satu sama lain tanpa tau malu di depannya, ia pun berdehem lumayan keras menyita atensi keduanya.

"terimakasih atas kuenya (m/n)-san, bagaimana jika kita mulai makan kuenya saja?" ujar neuvillette dengan nada lembut, setengah mati menahan ketus keluar dari mulutnya, diam-diam ia mengirimkan tatapan tajam kepada wriothesley yang dimana hanya dibalas dengan senyuman licik andalan sang pemuda bersurai hitam tersebut.

(m/n) mengangguk dan mulai mengambil kue untuk dirinya sendiri sebelum ia tersadar akan sesuatu.

"dimana clorinde dan navia? mereka tidak datang hari ini?"

"nona clorinde dan nona navia memiliki tugas kelompok jadi mereka tidak bisa datang hari ini"

"ah sayang sekali~ padahal navia akan suka kue ini"

neuvillette menyembunyikan rasa cemburunya dengan sebuah tawa kecil, ia memotong bagian kecil di kuenya dan makan dengan penuh elegan, seperti yang diharapkan dari seseorang yang berasal dari keluarga bangsawan.

sedangkan wriothesley? ya sang duke itu tidak terlalu buruk, setidaknya ia tidak makan seperti itto yang benar-benar bar-bar batin (m/n).

ketiganya makan dengan tenang, beberapa obrolan random terlempar diikuti dengan suara tawa menemani teh dan kue yang tengah mereka nikmati.

netra (e/c) menangkap sesuatu di ujung penglihatannya, (m/n) menoleh kearah wriothesley matanya menyipit kearah krim kue yang menempel diujung bibirnya.

"tunggu" ucap (m/n) tiba-tiba membuat wriothesley dan neuvillette membeku, (m/n) mengulurkan tangannya, jempolnya mengusap krim yang menempel diujung bibir wriothesley, tanpa ia sadari wajahnya ikut mendekat sukses membuat wajah wriothesley memanas.

"kau makan sangat berantakan~ tidak seperti seorang duke, belajarlah sedikit seperti neuvillette~" ucap (m/n) dengan senyuman miring, wriothesley bisa merasakan napasnya yang hangat berhembus mengelus wajahnya, ia sangat yakin bahwa rona merah mulai menjalar ke telinga dan lehernya sekarang.

wriothesley menutup mulutnya dengan salah satu tangan dan mengalihkan wajahnya ia mengaku bahwa hatinya sedikit tercubit ketika (m/n) menyebutkan neuvillette namun perasaan tersebut tenggelam dalam perasaan malu bercampur bahagianya.

sementara itu, pemuda bersurai putih yang telah menjadi saksi bisu itu kini tengah mengenggam erat gagang cangkir sampai-sampai isi cangkir tersebut ikut bergetar, sebuah tanda perempatan muncul dipelipisnya, jika saja tatapan bisa membunuhmu - wriothesley bisa saja sudah berada di alam baka sekarang. namun sang duke itu tak menyadari tatapan sinis yang dilemparkan kepadanya, ia nampak tenggelam dalam pikiran sendiri.

neuvillette menghela napas kasar sebelum meraih garpu yang ia pakai untuk memakan kue dengan penuh keyakinan.

"neuvi kau tida- HEI HEI KENAPA KAU TIBA-TIBA MENGOLESKAN KRIM KESELURUH WAJAHMU?"

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

fun fact! neuvillette dan furina sepupuan di book ini, tapi banyak yang mengira neuvillette itu abangnya furina karena sifat furina yang suka mencari keributan.

wriothesley suka ngisengin (m/n), semua orang tau ini, tapi akhirnya wriothesley selalu kalah kalau dibalas (m/n) (lemah wak)

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang