19

696 102 0
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

✦ 19 ;; still a distraous sunday morning.

    "jadi.. kalian berdua kesini untuk meminta club memasak untuk menyediakan konsumsi untuk olimpiade yang akan di adakan di sekolah kita?"

tanya (m/n) menatap kedua temannya yang duduk di sofa tepat di hadapannya. setelah meluruskan kesalah pahaman zhongli ia pun mempersilahkan ketua osis dan wakil ketua osis itu untuk duduk dan menghidangkan teh dan cemilan.

andai saja kesabaran (m/n) setipis tisu dibagi 5, mungkin kedua pemuda tersebut sudah ditendang keluar oleh (m/n).

zhongli dengan kedua mata yang tertutup dan kedua tangan terlipat di dada duduk berjarak di samping ayato yang tersenyum penuh arti, keduanya duduk dengan salah satu kaki yang menginjak kaki lainnya, mereka berdua duduk dengan tegap dan elegan, memancarkan aura "orang kaya"

sedangkan (m/n) bersandar kepada sofa dengan kaki terbuka lebar, sambil berusaha tetap tersenyum dengan kepala yang pening 7 keliling.

"aku tidak keberatan, kami selalu bersedia untuk membantu asal materialnya sudah disediakan, tapi kenapa kalian tidak mengabarkan lewat pesan saja?" tanya (m/n) kepada ketua osis dan wakilnya yang menikmati teh yang diseduh oleh (m/n).

"hmm, aku ingin- ehem maksudnya bukan kah akan lebih mudah jika berdiskusi dengan tatap muka secara langsung? " ucap ayato dengan sebuah senyuman.

"aku tidak keberatan, tapi sebaiknya kalian kabari dulu, atau kita bisa membahasnya hari senin" ucap (m/n) kecewa, selamat tinggal minggu pagi yang cerah.

"kalau begitu ini kesalah kami, maafkan kami (m/n), seharusnya kami mengabari dirimu dulu" ucap zhongli.

(m/n) hanya tersenyum kecil dan melambaikan tangannya tidak keberatan (aslinya mau ngusir) sebelum akhirnya sebuah pertanyaan muncul dikepalanya.

"kalian berangkatnya bareng kan? tapi kenapa ayato lebih dahulu tiba?" tanya (m/n) seandainya saja mereka berdua tiba secara bersamaan pasti tidak akan terjadi salah sangka yang baru saja terjadi tadi dengan tetangganya.

"ah itu.. kami sempat mampir untuk membelikanmu kue ini, tapi tuan wakil ketua yang baik ini berakhir meninggalkanku begitu saja" ucap zhongli dengan nada sarkas, melirik sinis pemuda bersurai biru muda di sampingnya.

"ah.. bukan salahku, ketua lama sekali sih~ jadi aku tidak ingin membuat (m/n) menunggu lebih lama jadi aku duluan" kekeh ayato dengan nada yang sama sarkasnya, membalas lirikan zhongli dengan tatapan gelap dan senyum palsu.

"siapa juga yang nunggu.. ah sudahlah"

(m/n) merasakan atmosfer disekitarnya mulai menjadi tidak enak akibat kedua orang di hadapannya tersebut hanya menghembuskan napas.

zhongli yang menyadari ini berdehem agak keras memutuskan kompetisi menatapnya dengan ayato sebelum menyesap tehnya.

"ah iya, (m/n), dimana xiangling dan ayahmu? aku belum menyapa mereka" tanya zhongli santai, karena sudah beberapa kali pergi ke rumah (m/n) dan makan di wanmin, chef mao dam xiangling tentu saja sangat kenal dengan pemuda bersurai coklat tersebut.

(m/n) menyadari tatapan penuh makna zhongli yang melirik-lirik ayato dengan senyuman miring memberikan kode kepada (m/n).

(m/n) tersenyum
"oh papa-san ada di belakang rumah dan xiangling ada di kamarnya, mau aku panggilkan" ucap (m/n) sambil beranjak dari sofa.

ayato membeku mendengar percakapan tersebut sebelum menatap zhongli dengan mata yang terbelalak.

"k-kau bilang keluarganya sedang tidak ada di rumah kan?!"

"ah aku bilang gitu ya?"
zhongli memejamkan matanya, mengusap dagunya seakan-akan ia  tengah berpikir.
"tidak pernah"

"k-kau- bagaimana ini?! aku cuman membeli kue cukup untuk kita bertiga, a-aku akan kembali" ayato panik buru-buru berlari menuju pintu keluar sebelum ditahan oleh (m/n) yang menarik pergelangan tangannya pelan.

"hei hei, santai, aku cuman bercanda pfftt-" sang surai (h/c) berusaha menahan tawanya yang akan meledak kapan saja, jarang sekali melihat ayato yang kehilangan 'cool' nya, andai saja (m/n) bisa merekam kejadiannya untuk balas dendam.

ayato melamun untuk beberapa saat, menatap (m/n) tanpa ekspresi sebelum akhirnya cemberut, kedua alisnya berkerut.

"kau-" ayato terhenti setelah mendengar suara kekehan kecil dari zhongli yang masih duduk menyesap tehnya seolah-olah tak berdosa sama sekali.

alis ayato semakin mengkerut, tangannya mengepal erat.

'kau lihat saja nanti, zhongli!'

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang