21

820 98 5
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

✦ 21 ;; a warm storm.

    manik lilac neuvillette menangkap siluet berwarna (h/c) dari luar jendela yang menghubungkan ruangan club debat dengan lorong sekolah, entah apa yang mendorong neuvillette, sang lelaki bersurai putih dan biru itu buru-buru berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu keluar.

"hey hey neuvi- WOY BUSET MAU KEMANA-" furina yang hendak berbicara kepada neuvillette pun hampir terjatuh dari kursinya ketika neuvillette (tidak) sengaja menyenggol kursinya dengan tanpa rasa bersalah sama sekali.

sang ketua club debat tersebut baru saja ingin meneriaki wakilnya namun ketika ia melihat kemana neuvillette berlari ia pun menghela napas sadar.

"huh dasar bucin-"

"ketua cemburu ya?"

'CEMBURU BANGET LAH ANJENG!' itu yang akan furina katakan jika egonya tidaklah besar sebesar fanbasenya (m/n).

"h-hah?! s-siapa yang cemburu?? aku? seorang focalors? tidak mungkin seorang aku itu cemburu!" ucap furina dengan wajah yang memerah.

anggota club debat yang masih ada di ruangan itu hanya berkeringat dingin mendengarkan kalimat tidak beraturan yang keluar dari mulut ketua club debat itu.

mau benerin tapi takut di bacotin furina.

"ah neuvi! mau pulang?" ucap (m/n) kepada neuvillette yang baru saja keluar dari ruang club debat.

"ah iya, kebetulan sekali kita bertemu disini" 'kebetulan' katanya, 'kebetulan' sekali seolah-olah dia tidak baru saja berlari dengan kecepatan kilat setelah melihat (m/n) di luar kelas.

neuvillette berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak dengan cepat akibat nama panggilannya dari (m/n), neuvillette tidak akan pernah mengatakannya secara terang-terangan namun ia sangat menyukai nama kecil itu, terutama jika yang memanggilnya adalah (m/n).

kedua remaja itu pun saling berbincang seraya berjalan menuju pintu keluar, hujan yang sebelumnya deras perlahan-lahan menjadi rintik-rintik kecil, bersamaan dengan sebuah senyuman kecil yang merekah di bibir neuvillette ketika mendengar suara tawa sang surai (h/c) di sampingnya.

mereka berdua akhirnya sampai di depan pintu keluar, (m/n) merogoh tasnya sebelum menghela napas lega ketika ia menemukan payungnya, air yang turun dari langit memang tidak sederas sebelumnya namun tetap bisa membuat mereka basah kuyup jika tidak memakai payung.

neuvillette meniru aksi (m/n) dan mengeluarkan payung yang sudah ia siapkan, ia selalu sedia payung entah kapanpun itu, karena ia tau langit nampaknya selalu mengikuti suasana hati neuvillette, terutama saat lelah yang ia rasakan setelah melakukan kegiatan club.

kedua remaja berjalan keluar dengan tenang tak menghiraukan tatapan yang mereka terima dari murid-murid lain yang lewat.

suasana hujan hari ini mengingatkan (m/n) kepada suasana hujan di hari itu.

itu hari dimana neuvillette jatuh cinta kepada sang surai (h/c).

langit begitu gelap meski masih di sore hari, (m/n) yang masih duduk di tahun pertama menatap keluar jendela dengan tatapan khawatir.

"jika hujannya sederas ini, meski pakai payung pasti akan tetap basah" gumamnya sendiri sambil menatap beberapa siswa yang nekat menerjang derasnya hujan di luar.

angin bertiup kencang di luar sana, ranting pohon ikut bergoyang ditemani dengan suara gemuruh petir dan rintik hujan.

(m/n) menghembuskan napas dan memutuskan untuk berjalan-jalan di dalam gedung sekolah terlebih dahulu, menunggu hujan agak reda.

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang