16

1K 150 25
                                    

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

16 ;; roomates conflict and a study date?

    manik hijau dan jingga itu tidak berhenti menatap tajam sosok di depannya, manik yang biasanya memang terlihat sinis itu nampaknya semakin menggelap akan amarah terhadap sosok di depan sang pemilik.

"kaveh.. apa yang kau lakukan disini?" ucap al-haitham sinis, siapa pun pasti akan bergetar ketakutan di tempat ketika mendengarnya karena nada bicaranya uang seakan-akan dapat menguburmu hidup-hidup kapan pun, namun sang pemuda bersurai blonde hanya mengibaskan tangannya santai menghiraukannya.

"kenapa? aku hanya ingin bergabung dengan kalian kok, iya kan (m/n)?" ucap kaveh dengan nada licik, tangannya merangkul bahu (m/n) dengan santai sukses membuat tatapan pemuda bersurai abu-abu di depannya semakin menggelap, kaveh tidak ingin kalah dan membalasnya dengan tatapan yang sama.

"pergi"

atmosfir di ruangan itu semakin terasa pekat seakan-akan kau bisa memotongnya menggunakan pisau.

"al-haitham tidak masalah, kaveh bisa bergabung dengan ki-"

"oh tapi dia harus pergi, iyakan kaveh?"

"hah? apa maksudmu? (m/n) saja memperbolehkan ku untuk bergabung, ada apa denganmu hah?" kaveh melipat kedua tangannnya meniru al-haitham yang nampak ingin menguburnya hidup-hidup.

"pertama kau tidak diperlukan disini, kedua aku hanya berjanji kepada (m/n), ketiga.." al-haitham berjalan mendekati kaveh membuat sang empu cukup goyah akibat tatapannya yang sinis.

"aku bisa saja mengusirmu kapan saja" bisik al-haitham sukses membuat kaveh terkejut.

"hah?! kau tidak bisa melakukan itu, kau-" ucapan kaveh terpotong ketika melihat mata al-haitham yang gelap akan amarah dan akhirnya ia menghembuskan napas pasrah.

"baiklah! aku akan pergi! awas saja kalau kau mengambil kunci pintu dorm lagi! dasar! aku benci sekali dengan sifatmu yang congak itu"

dan dengan itu sang surai blonde pergi meninggalkan perpustakaan dengan mengomel ria di perjalanannya.

"nah karena serangga penganggu sudah diurus, mari kita mulai" ucap al-haitham memicingkan kedua matanya yang masih menggelap membuat sang surai (h/c) meneguk ludahnya sendiri dengan keringat dingin.

'*chuckles* i'm in danger' - (m/n)

***

seperempat jam telah berlalu dan ternyata tidak seperti yang (m/n) bayangkan, ternyata semuanya berjalan dengan mulus meski (m/n) merasa sedikit canggung akibat kejadian dengan kaveh barusan.

tidak mengejutkan kalau al-haitham ternyata adalah guru yang cukup baik, memang al-haitham sangat serius dan tegas dalam mengajar namun semua materi yang ia jelaskan sangat mudah di pahami, bahkan lebih mudah di pahami daripada penjelasan guru sekalipun.

menghembuskan napas (m/n)pun menaruh pulpen yang ada di tangan dan menyibak surai (h/c)nya kebelakang agar tidak menghalangi pandangan, dirinya tidak sadar aksinya barusan membuat jantung orang di depannya jungkir balik.

al-haitham mendengus dalam hati, bisa-bisanya orang se-simpel (m/n) dapat membuatnya seperti ini.

mungkin jika dilihat dari luar al-haitham tetap dingin dan serius seperti biasanya, namun di dalam hatinya ia kesulitan untuk fokus.

bagaimana ia bisa fokus jika orang yang ia sukai menatapnya dengan sangat serius? ya secara teknis ia memperhatikan materi yang ia jelaskan sih tapi tetap saja membuat sang pemuda bersurai abu-abu itu sulit fokus.

al-haitham memang nampak sedang membaca buku, namun ia tidak bisa berhenti membaca satu kalimat berulang-ulang menandakan ketidak fokusannya.

al-haitham akhirnya menghembuskan napas dengan kasar, menutup bukunya dan bersender ke kursinya, kedua matanya tertutup berusaha mengembalikan fokusnya.

'ayolah al-haitham, fokus, bagaimana bisa hanya karena ada dia kau bisa menjadi lemah seperi ini-'

"!!!"

sensasi dingin di pipinya membuat kedua mata al-haitham terbelalak, kedua alisnya bertaut.

sebuah kaleng minuman dingin tepat di depan kedua manik dwi warnanya membuatnya terkejut, terlebih lagi ketika mengetahui siapa yang memegangnya.

"(m/n)?" tanya al-haitham pelan dengan muka kebingungan.

"untukmu, aku lihat kau dari tadi susah fokus, mungkin karena mengantuk jadi aku belikan ini"

al-haitham dengan ragu menerima kaleng tersebut dan untuk kesekian kalinya ia dibuat terkejut oleh (m/n).

"ini kan.."

manik hijau dan oranye yang dipenuhi oleh rasa kaget itu menatap (m/n) kembali ke tempat duduknya yang berada tepat di depannya.

sang empu hanya tersenyum malas sambil melipat kedua tangannya.

"hebat kan aku? aku tau apa minuman kesukaanmu" ucap (m/n) dengan nada bangga dan sebuah senyuman miring ia berikan kepada al-haitham membuat sang empu menarik salah satu alisnya.

"oh aku tidak tau kalau kau sangat perhatian kepadaku, sungguh sebuah kehormatan disukai oleh sang (m/n)" tidak ingin kalah dengan (m/n) al-haitham pun membalas dengan percaya diri, namun jauh di dalam hati ia berteriak histeris.

"heh, siapa sih yang tidak suka denganmu? kau guru terbaik yang pernah mengajariku"

"jadi aku dipuji cuman karena mau mengajarimu?"

(m/n) terkekeh sambil menjawab mungkin saja sukses membuat al-haitham menatap tajam dirinya sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.

al-haitham membawa kaleng minuman tersebut kedepan bibirnya berusaha menyembunyikan senyuman kecil yang mulai merekah diwajahnya.

'(m/n), apa yang harus aku lakukan kepadamu..'

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

maap ges, al-haitham agak ooc disini :( btw sy punya rencana nulis book alhaitham x m! reader, spt biasa readernya seme, klo kalian tertarik ditunggu ya ;)

𝐒𝐏𝐈𝐂𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐋𝐎𝐕𝐄! ── 𝐘𝐀𝐍!𝐆𝐈 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang