Rumit, itulah Diora, sosok yang hampir kehilangan kendali hingga menghancurkan tempat yang harusnya ia sebut rumah.
"Datang tiba-tiba dan hancurin markas, lo mau perang sama rumah sendiri?"
Suara berat dan tegas itu terdengar tepat di telinga kanan Diora, ia segera berbalik dan menatap Jenggala dengan tajam.
"Minta anak buah lo untuk nyerang gue secara tiba-tiba, perlu gue sebut gila atau gak berotak?" Balasan Diora pada Jenggala.
Lima puluh anggota terdiam, sedari awal kedatangan Diora mereka memilih diam meski Diora membantai tujuh anggota hingga terbaring lemah di lantai markas.
"Lo yang bodoh, target mereka Bara," desis Jenggala.
"Tapi gue ada disana," balas Diora tak kalah tajam.
Seringai Jenggala terbentuk. "Sekolah di Griana Beksa buat lo lupa misi, gabung sama Revigsa buat lo lupa rumah, jadi pacar Bara buat lo lupa diri."
"Lo yang kirim gue kesana, kalau mau nyesal, sesali diri lo sendiri."
Tangan Jenggala terkepal, namun percayalah tidak pernah sama sekali Jenggala punya pikiran menyakiti Diora.
"Ingat Reksa, Ra," ucap Jenggala melunak.
"Gue yakin bukan Bara," balas Diora lirih.
"Semua bukit tertuju ke dia, Ra. Lo buta. Kenapa? Lo cinta sama dia?"
Pertanyaan yang tidak bisa Diora jawab, bibirnya harus mengatakan tidak, tapi hatinya berteriak tak sejalan.
"Lo gak ingat gue lagi, Diora. Lo mau jadi pengkhianat, hm? Lo lupa tugas lo, lo bahkan gak kasih tau gue tentang kembaran Reksa."
"Masalah ini jauh lebih rumit dari yang lo bayangin, bang. Lo bisa salahin gue karena gagal dengan misi ini, tapi gue tetap berusaha untuk buktiin kalau tuduhan lo salah."
"Karena lo udah cinta sama cowok itu," desis Jenggala. "Iya?"
"Urusan hati, lo gak perlu ikut campur," ujar Diora sebelum melangkah pergi keluar dari markas.
Diora masuk ke dalam mobilnya dan segera pulang, ia ingin beristirahat, tubuhnya terasa lelah dan mengantuk. Namun ternyata Diora salah, ia tidak bisa tidur dengan cepat.
"You gak bilang kalau have a boyfriend yang ganteng banget," ujar Dealova menunjuk Bara yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Kenapa gak bilang?" tanya Diora menghampiri Bara.
"Nomor kamu gak aktif, aku mau ngecek kamu doang," jawab Bara tersenyum.
"Sister, kita bicara sebentar," ucap Dealova berdiri di dekat tangga.
"Tunggu sebentar," ucap Diora pada Bara sebelum menghampiri Dealova.
Diora menatap Dealova dengan satu alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG BARA [TAMAT]
Teen Fiction#TUAN RUMAH GRIANA BEKSA Sang Bara, julukan yang di berikan pada remaja laki-laki bernama Baradatu Khatulistiwa. Ketua dari geng bernama REVIGSA atau singkatan dari Revolusi Griana Beksa. Bara menjadi yang paling di segani dan dia membawa nama Revig...