SANG BARA | 19

1K 102 16
                                    

Bara termenung melihat seorang wanita paruh baya sedang duduk di kasur sembari menatap ke jendela dengan pandangan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bara termenung melihat seorang wanita paruh baya sedang duduk di kasur sembari menatap ke jendela dengan pandangan kosong. Ia juga semakin termangu ketika tatapannya sampai pada Riona yang mengelap kaki ibunya menggunakan handuk basah.

Suasana mendukung air matanya untuk mengalir, namun dengan segera ia tepis.

"Bu, mau kenalan sama Bara?" tanya Diora mendongak.

Tidak ada respon, wanita bernama Arum itu masih bergeming.

"Bara anak tiri ayah, bu. Dia datang mau ketemu ibu," ujar Riona lagi.

"Bu, ayo kenalan sama Bara."

"Aa-- ayah mana?"

Suara lirih dari bibir Arum membuat tubuh Bara merinding. Sangat pelan hingga Bara merasa jika suara itu adalah suara terakhir dari bibir Arum.

"Kerja," jawab Riona melirik Bara.

Diora mengelus lengan Bara dan memberi isyarat pada Bara agar mendekati Riona.

Bara melangkah pelan, ia ikut berlutut di samping Riona. Menatap wajah sayu dan pucat dari Arum, hingga ia bisa merasa jika Arum menggerakkan kepalanya untuk menatap Bara.

"Rios," lirih Arum.

Bara tersentak saat tangan dingin Arum sampai di pipinya, ia menahan napas saat jari itu mengelus pipinya lembut.

"Riosta," ucap Arum dengan air mata mengalir, ia memeluk Bara dengan erat.

Riona mundur, ia berdiri dan membuang muka. Diam-diam ia hapus air mata yang mengalir ke pipi.

"Iyos sayang, ibu rindu," ucap Arum mengelus rambut Bara dan mengecup kening Bara dengan sayang.

Tangan Bara terkepal, ia menarik tangan Arum yang setia mengelus rambutnya. Entah apa yang Bara rasakan, ia hanya bisa menggenggam tangan kurus itu seakan menyalurkan kekuatan dari sana.

"Iyos kemana aja, nak? Ibu cari Iyos," ucap Arum.

Bara tidak bisa merespon, ia tak tahu, hingga Arum merubah pandangannya.

PLAKK

Bara terkejut ketika Arum menamparnya.

"PERGIII. BRENGSEK!! PERGI KAMUU!!!"

Bara syok, ia tak bergerak meski Arum memukulinya.

Diora segera menarik Bara yang masih syok, ia berusaha menjauhkan Bara namun Bara yang benar-benar terpaku pun tak bisa bergerak. Tanpa takut Diora memeluk Bara dan menyembunyikan Bara dari Arum yang mengamuk.

Banyak pukulan yang Diora dapatkan namun ia hanya fokus pada Bara.

"Bu."

Riona menarik ibunya, ia berusaha menenangkan Arum.

SANG BARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang