SANG BARA | 18

1K 115 18
                                    

Bara memarkirkan motornya di pinggir jalan bergabung dengan motor anggota lain, ia tidak beranjak, ia hanya melepas helm dan tetap duduk di motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara memarkirkan motornya di pinggir jalan bergabung dengan motor anggota lain, ia tidak beranjak, ia hanya melepas helm dan tetap duduk di motornya.

Ingatannya kembali pada pembicaraannya dengan Diora, bahkan setelah itu ia langsung mengantar Diora pulang.

"BAR!"

Jeksa memanggil namun Bara tak menggubrisnya.

"Kenapa, tuh?" tanya Jeksa heran.

"Lagi nahan berak mungkin," jawab Baron terbahak.

"Anjir, frontal banget lo," ujar Jeksa namun ia ikut tertawa.

"Bahasa lo frontal, biasanya juga paling parah," cibir Baron.

"Maaf ya, Jeksa anak baik," ujar Jeksa yang di hadiahi ekspresi muntah oleh Baron.

"Mau kemana?" tanya Bilal saat Prakash berdiri.

"Menghampiri kembaran," jawab Prakash sebelum mengedipkan sebelah matanya pada Bilal.

"Jijik, Kash, jijik," ucap Bilal.

"Geli anjir," ucap Jeksa bergidik ngeri.

Prakash tertawa, ia mengambil langkah besar menghampiri Bara.

"Oy! Ngelamun aja lo. Awas kesurupan kayak mantan gue," celetuk Prakash tertawa namun Bara diam saja bahkan tidak menanggapi kedatangan Prakash.

"Dih, nape lo? Habis nge-date sama pacar kok murung, berantem ya?" tanya Prakash lagi.

Lagi, Bara tidak menanggapi.

Prakash yang kesal pun mengambil tempat di depan Bara, tanpa menyadari suasana yang tidk baik, Prakash menepuk lengan Bara agar Bara menatapnya.

"Oy, gue ngomong sama lo," ketus Prakash.

"Cabut lo," ujar Bara malas menanggapi.

"Dih, sensi. Lagi mens lo?" tanya Prakash mulai menyadari suasana buruk di hati Bara.

"Cerita kalau ada masalah. Jangan di pendam, butuh gue panggilin Svarga biar ada penasehat kerajaan?" tanya Prakash tertawa sendiri.

Kesal karena tidak di hiraukan, Prakash berdecak kesal.

"Gak asik lo, payah."

Bugh

Prakash terkejut.

"Apaan sih, lo?" ketus Prakash.

"GUE BILANG CABUT YA CABUT, TULI LO?" bentak Bara menarik kerah baju Prakash.

Prakash menelan ludah kasar, ia dalam bahaya.

"Bar, ayo ngomong baik-baik," ucap Prakash menawar.

"Diam lo," ketus Bara mendorong Prakash.

SANG BARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang