SANG BARA | 26

964 105 69
                                    

Bara menatap ruang UGD dengan sendu, ia tak beranjak dari sana meski perawat memintanya untuk di obati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara menatap ruang UGD dengan sendu, ia tak beranjak dari sana meski perawat memintanya untuk di obati. Dokter belum memberi kabar tentang keadaan Diora hingga Bara enggan pergi.

"Kakaknya udah di kabari?" tanya Svarga lalu Bara mengangguk.

"Minum, Bar," kata Baron yang baru saja datang membawa sebotol air mineral.

"Makasih, Ron," ucap Bara menerima.

Di kursi lain, Jeksa dan Bilal tak membuka percakapan sama sekali. Keduanya diam dengan perasaan campur aduk.

"Kita selesai," celetuk Prakash membuat suasana semakin hening. "Bukan cuma pihak sekolah, tapi polisi bakal bertindak."

"Apa Revigsa bisa bertahan?" lirih Prakash.

Jeksa menghela napas berat, itu yang sedari tadi ia pikirkan. Meski di serang, namun mereka juga terlibat. Bahkan penyerangan Diora sudah benar-benar kelewatan.

"Gue gak mau kita bubar," lirih Bilal.

Bara menggeleng cepat. "Revigsa gak akan bubar. Gue yang jamin."

Jika biasanya mereka akan langsung percaya pada Bara, namun kali ini mereka ragu. Bukan meremehkan Bara, namun mereka melihat keadaan yang sangat buruk.

Sreett

Bugh

Bara tergeletak di lantai, mereka semua terkejut melihat Jenggala datang dan memukul Bara telak.

"Udah gue ingatin untuk jauhin Diora," desis Jenggala kembali menyerang Bara namun di tahan Prakash dan Baron.

"Bang, tenang," kata Baron.

Svarga membantu Bara berdiri dan menyembunyikan Bara di belakangnya, begitu juga Jeksa dan Bilal yang mengelilingi Bara untuk melindungi.

"Tenang apa? Diora masuk rumah sakit karena lo semua," sentak Jenggala mendorong Baron dan Prakash untuk melepaskan diri.

"Gala," tegur Dealova menarik Jenggala untuk mundur. "Ini rumah sakit, jangan sampai kamu di usir."

Jenggala mendengkus kesal, ia melayangkan tatapan tajam pada para remaja itu.

"Lo gak bisa nyalahin Bara, dia yang selamatin Diora," sinis Prakash.

"Diora di hajar musuh dia," desis Jenggala.

"Tapi alasannya karena lo," ujar Bara maju untuk  menghadapi Jenggala.

"Apa maksud lo?" sentak Jenggala.

Dealova langsung berdiri di tengah-tengah. "Bara, back off."

"Revaldo marah karena lo tarik pasukan lo dari Wolfer dan dia juga marah karena pasukan lo mukulin anak Wolfer. Revaldo mikir kalau Diora yang minta lo lakuin itu," jelas Bara membungkam Jenggala.

SANG BARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang