SANG BARA | 15

1K 101 8
                                    

"Kamu ngapain duduk di sini kayak orang hilang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ngapain duduk di sini kayak orang hilang?"

Baron terkejut, ia mendongak menatap bu Moza yang muncul tiba-tiba di belakangnya.

"Lagi nunggu temen-temen sholat, bu," jawab Baron memainkan rumput di bawah pohon karena ia sedang bersandar di sana.

"Kenapa gak nunggu di kelas aja?"

"Ya gak apa-apa, kan disini lebih dekat sama mushola. Ibu mau kemana?"

"Mau keliling, cek sudut-sudut sekolah yang sering di jadiin tempat ngerokok anak buah kamu," ujar bu Moza membuat Baron tercengir.

"Kalau yang bandel-bandel tuh bukan anak buah saya, bu, tapi anak buahnya Bara," jawab Baron. "Saya mana punya anak buah."

"Ya iya. Kan kamu anak buahnya Bara," ketus bu Moza.

"Eh eh eh! Lagi dua-duaan. Awas yang ketiganya setan," celetuk Jeksa yang baru datang.

"Kamu setannya," ketus bu Moza.

"Ya Allah, bu, baru aja saya sholat. Mana ada setan alim seperti saya," ucap Jeksa sok tersakiti.

"Wah, rotannya udah stand by nih. Mau olahraga ya, bu?" tanya Prakash tersenyum, ia mengingat kebiasaan bu Moza yang mengejarnya keliling sekolah.

Bu Moza mendelik. "Sekarang kamu lagi beruntung, kalau aja kamu yang saya razia, saya suruh kamu jungkir balik di lapangan."

"Serem banget, bu," ucap Prakash.

"Svarga, kamu kurang-kurangi deh main sama mereka. Nanti kamu ikut sesat kayak mereka," ujar bu Moza perhatian.

"Gitu banget, bu," cetus Bara tak terima.

"Kalau sama Svarga aja lunak banget, padahal kita semua ini anak baik loh, bu," ujar Bilal.

"Iya, baik," ucap bu Moza. "Ya sudah, kalian ke kelas sana, ibu mau keliling."

"Mau di temenin gak, bu?" tanya Prakash tersenyum. "Kalau ada kita pasti anak-anak gak berani ngelawan."

"Sok banget kamu."

"Wah, ibu harus tau pengaruh bos kita ini sebesar apa," ujar Jeksa merangkul Bara.

Bu Moza terdiam untuk berpikir. "Ya sudah, ayo keliling. Hitung-hitung balas kejahatan kalian sama ibu karena dulu suka banget buat ibu lari sampai turun tiga kilo," ujar bu Moza yang di sambut tawa dari mereka.

"Eits, tapi perbaiki dulu seragam kalian. Masukkan bajunya," ujar bu Moza menunjuk perut Bara menggunakan rotannya.

"Ibu sentuh-sentuh saya, pacar saya aja belum raba-raba saya," ujar Bara mundur selangkah.

"Heh!" pekik bu Moza melotot.

Bara tertawa, tentu saja ia bercanda.

"Kamu pikir ibu mesum, hah? Suami ibu lebih ganteng, kamu tau?"

SANG BARA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang