04

1.9K 185 11
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Rendi memasukkan tablet miliknya ke dalam ransel sambil berjalan terburu ke sebuah stand kopi di kantin. Rutinitasnya sangat padat hari ini, Rendi berharap secangkir kopi di siang bolong ini bisa menghilangkan sedikit rasa penatnya.

"Pak, cappuccino latte  satu." Pesan Rendi pada pria paruh baya penjaga stand kopi itu.

"Oh, siap Den Rendi." Balas pria berusia setengah abad itu.

Rendi membuka ponselnya untuk mengecek jadwalnya siang ini, ternyata masih ada dua kelas lagi. Mood Rendi bertambah hancur saat melihat tiba-tiba dosennya mengirim tiga tugas tambahan sekaligus. Aghr! Rendi benar-benar merasa frustasi.

"Assalamualaikum, Mas..."

"Astaghfirullah!" Rendi terpelanjat, terkejut dengan Aluna yang tiba-tiba muncul di sampingnya. "Lo ngapain di sini, sih!" Bentak Rendi kesal.

"Orang ngucap salam itu dijawab, Mas, bukan dimarahin. Kata Rasulullah Muhammad ﷺ,  di hadist Bukhari, jawab salam itu wajib." Telunjuk Aluna bergerak tatkala ia memberi nasihat.

Rendi memejamkan matanya erat. Nih, cewek kalau buat mojokin dia banyak banget dalilnya? Kenapa gak nyari hadist buat nasehatin dirinya sendiri aja!

"Waalaikumusalam." Jawab Rendi walaupun dengan raut wajah terpaksa.

Aluna tersenyum bahagia. Gak peduli Aluma mah mau Rendi jawab salam kepaksa atau enggak, yang penting direspon. Dari pada cuma ceklis dua abu-abu doang, kan sakit ya;)

"Mas Rendi suka kopi, ya?" Aluna bertanya sekedar basa-basi.

Rendi tidak menjawab. Ia hanya mengambil pesanan kopinya lalu pergi dari kantin. Tentu saja, Aluna dengan sigap mengikuti langkah pria itu.

"Omong-omong Mas Rendi perasaannya hari ini sama aku gimana? Udah ada benih-benih cinta apa belum?" Tanya Aluna kelewat percaya diri.

Rendi tetap tidak menggubris, ia tetap berjalan lurus. Namun bukan Aluna namanya jika kenal kata menyerah. Gadis itu malah terlihat semakin bersemangat mengikuti langkah Rendi dari belakang.

"Kira-kira kapan Mas Rendi punya perasaan sama aku? Masih lama apa enggak? Kalau enggak, aku tungguin, kalau masih lama, aku nunggunya sambil duduk biar gak pegel." Aluna tertawa sendiri.

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang