34

1.6K 160 15
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

"Luna, liat kemeja gue yang warna biru?"

Aluna yang bersenandung sembari menyiram tanaman di balkon apartemen sontak menoleh saat Rendi bertanya. Pria itu berdiri di ambang pintu hanya menggunakan kaos putih tanpa lengan. Kedua bola mata Aluna sontak melotot panik.

"Mas! Jangan keluar-keluar gak pakai baju, ish! Masuk-masuk!!" Aluna segera mendorong Rendi masuk kembali ke dalam apartemen mereka.

"Apa, sih? Ini kan gue pake baju." Rendi mencubit ujung kaos tanpa lengan yang ia kenakan.

"Ya, tapi tetep aja Luna gak suka, nanti tetangga-tetangga tahu kalau badannya Mas bagus." Aluna menggerutu kesal sambil berkacak pinggang.

"Orang tetangga kita ibu-ibu anak dua semua, masa lo mau cemburu sama mereka?"

"Kata siapa ibu-ibu? Kemarin Luna liat ada anak SMA yang pindah di unit 7, cantik-cantik, dua orang." Aluna menekuk wajahnya masa.

"Oh, ya? Bagus kalau gitu, sekalian kenalan." Rendi tersenyum jahil.

Senang sekali rasanya menggoda Aluna pagi-pagi seperti ini. Dan, benar saja, mendengar hal itu wajah Aluna langsung merah padam. Kedua mata Aluna juga mulai berkaca-kaca. Alih-alih panik, melihat hal itu Rendi malah tertawa.

"Bercanda, baperan banget." Rendi mengusap sisi wajah Aluna, tapi gadis itu langsung menepisnya.

"Bercanda Mas gak lucu!" Sentak Aluna.

"Iya, kan yang lucu lo."

Jawaban Rendi barusan membuat kedua pipi Aluna merona, seketika ia merasa salah tingkah.

"M-Mas Rendi nyebelin!" Teriak Aluna kesal tapi wajah gadis itu terlihat merah padam menahan malu. Rendi yang melihatnya tertawa gemas.

"Jangan gemes-gemes, nanti gue makan." Rendi mencubit kedua pipi Aluna.

"A!! Kanibal!" Aluna spontan memeluk perutnya.

Rendi tertawa. Usia kandungan Aluna menginjak minggu kedua. Rendi merasa bodoh karena terlambat menyadari bahwa Aluna sedang mengandung. Padahal, sejak awal bulan ini sifat Aluna berubah sangat drastis, seharusnya Rendi bisa memprediksi kehamilan Aluna lebih awal.

"Mual lagi, gak?" Rendi mengusap pelan perut gadis di depannya walau masih terlihat rata.

"Enggak, Mas. Kayaknya Dede bayinya juga kayaknya suka sama sandwich buatan Daddy nya, soalnya sejak tadi nggak mual-mual lagi." Jelas Aluna dengan senyum penuhnya.

Hari ini, Rendi membuatkan sandwich telur untuk sarapan mereka. Aluna sangat suka, gadis itu bahkan sampai menghabiskan dua porsi.

"Minum susu sekarang?" Rendi kembali bertanya.

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang