19

1.7K 179 19
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Salim!"

Rendi sedikit terpelanjat saat Aluna tiba-tiba menyodorkan tangan kanannya sesaat setelah mereka melaksanakan shalat subuh berjamaah.

"Jangan buru-buru, gue gak akan lari." Ucap Rendi sembari mengusap lembut kepala Aluna saat gadis itu mencium punggung tangan kanannya, sementara yang dinasehati hanya tertawa.

"Mas, mau tidur di sini." Alih-alih kembali ke tempat, Aluna malah menepuk pelan paha suaminya.

"Jangan, nanti lo malah ketiduran kayak kemarin." Tolak Rendi, mengingat kemarin Aluna malah tertidur selepas shalat subuh.

Penolakan pria itu membuat bahu Aluna merosot turun. Akhirnya, Aluna duduk di samping Rendi. Keduanya berdzikir selepas shalat. Aluna senang sekali mendengar wirid suaminya yang sangat fasih. Berbeda dengan Aluna yang hanya hafal dzikir-dzikir pendek. Walaupun, Aluna yakin itu juga berpahala besar jika dikerjakan dengan ikhlas.

Aluna ikut mengangkat kedua tangan saat Rendi berdo'a. Rendi selalu menggunakan terjemah selepas ia mengucapkan kalimat dalam bahasa arab. Aluna sangat senang, itu membuat ia bisa mengerti dan menghayati do'a yang Rendi baca.

"Amin..." Aluna mengusapkan kedua telapak tangan ke seluruh permukaan wajahnya.

"Hari ini lo ada kuliah pagi, kan?"

Alih-alih menjawab, pertanyaan Rendi itu malah dibalas Aluna dengan wajah yang sedih.

"Nggak mau kuliah..." Cicit gadis itu pelan.

"Kenapa? Gue anter ke kelas, gak akan ada yang ganggu lo lagi." Rendi mencoba membujuk Aluna.

"Pokoknya gak mau!" Aluna berdiri dan kembali berbaring di atas tempat tidur dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. "Luna gak mau kuliah lagi! Mau berhenti kuliah mulai sekarang!"

"Tanggung Luna, lo udah semester tiga. Bangun, jangan kayak anak kecil!" Ucap Rendi tegas.

"Gak mau! Gak mau! Pokoknya gak mau!" Jerit Aluna dibalik selimut yang menutupi wajahnya.

Rendi memejamkan kedua matanya kesal. Jika bukan Aluna yang ia hadapi, mungkin Rendi sudah menyibak selimut itu dengan kasar dan memarahi gadis itu habis-habisan. Rendi paling tidak suka menghadapi seseorang yang sedang merajuk.

"Lo tau gue bukan orang yang penyabar, kan?" Ucap Rendi penuh penekanan yang membuat nyali Aluna seketika menciut.

Aluna menyibak sedikit selimut yang ia gunakan sehingga memperlihatkan kedua matanya saja.

"L-Luna takut, Mas, nanti Luna dijahatin lagi gimana?" Aluna menatap Rendi dengan nanar, kedua bola mata hazel itu sudah mulai berair.

"Ck!" Rendi mengusap wajah kasar. "Gak ada yang akan jahatin lo. Gue tungguin di depan kelas lo sampai lo selesai, atau perlu gue ikutan masuk?"

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang