48

1.9K 149 59
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****


Acara pernikahan Arjuna tinggal beberapa hari lagi, apakah Agatha akan akan datang?

Jawabannya, tentu saja. Agatha tidak ingin terlihat terpuruk sampai-sampai tidak mau menghadiri acara pernikahan pria itu. Soal pulang dari sana akan menangis atau tidak, itu lihat saja nanti.

"Lihat deh, Tha, gaun ini cocok buat kamu, kan?"

Agatha melihat dengan seksama gaun yang tengah sang Tante tunjukkan kepadanya. Sebuah gaun malam berwarna hitam dengan bagian punggung terbuka dan belahan panjang di bagian paha. Emh, itu gaun yang cantik, tapi entah kenapa Agatha tidak tertarik untuk memakainya.

"Agatha mau cari gaun yang agak tertutup aja, Tante. Ada gaun yang gak terlalu terbuka dan gak terlalu ketat gak?" Agatha menolak halus.

"Loh, tumben? Biasanya kan kamu suka gaun yang kayak gini. Badan kAmu bagus loh, Tha, sayang kalau pakai baju yang longgar." Wanita paruh baya itu memberikan kepadanya saran.

"Enggak, deh, Tan. Soalnya, yang punya acara ini orangnya agamis, jadi Agatha takut salah kostum." Agatha tersenyum tipis berdalih.

Padahal, alasan Agatha bukan itu. Agatha hanya tidak ingin memakai pakaian yang terbuka. Entah kenapa, semakin ke sini ia merasa kurang nyaman dengan model pakaian yang seperti itu.

"Yaudah, di sebelah sana ada baju-baju muslimah, tapi masih modis kok walaupun gak pakai hijab." Wanita yang tak lain adalah pemilik butik sekaligus adik dari sang ibu itu menunjuk satu sudut dari tempat ini.

"Iya Tante, Makasih." Agatha tersenyum manis.

"Enjoy, ya, Tante masih ada beberapa urusan di dalem." Pamit wanita berusia kepala tiga itu.

"Iya, Tan." Balas Agatha.

Setelah Tantenya pergi, Agatha melangkahkan kaki ke sudut lain dari butik yang hampir tak pernah ia lirik sebelumnya karena hanya berisikan pakaian yang tidak menarik di matanya.

Ah, dulu Agatha sering mencemooh Aluna ketika Aluna memakai baju-baju seperti ini. Agatha sering mengatai Aluna tidak modis, punya selera yang kuno, terbelakang, dan masih banyak lagi.

Namun, setelah dipikir-pikir, bukankah baju yang tertutup itu membuat seorang wanita terlihat lebih mahal? Tidak ada yang bisa melihat keindahan tubuhnya sembarangan. Keindahan itu ditutupi, tidak dijajakan di pinggir jalan. Hanya orang-orang terpilih yang bisa melihatnya, yaitu seorang yang telah mengikat janji sehidup semati bersamanya.

"Gaun warna biru cocok buat kamu."

"Aaa!" Agatha terperanjat saat seseorang berbicara tepat di sampingnya. "Om! Ngagetin aja!"

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang