43

1.4K 142 16
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







*****

"Siapa, Mas?" Aluna bertanya tatkala Rendi hanya diam ketika melihat kedatangan tamu itu.

Penasaran karena Rendi tak kunjung membuka suara, Aluna pun bangkit dari duduknya dan menghampirinya di ambang pintu. Ketika melihat siapa yang datang, jantung Aluna mencelos dalam.

"K-Kak Gina?" Ucap Aluna terbata.

"H-hai, Lun, kita ketemu lagi." Sapa Gina kikuk, tampaknya Gina juga merasa canggung saat ini.

"Ngapain lo ke sini?" Rendi yang sedari tadi diam, kini bertanya.

Nada bicara Rendi sama sekali tak ramah, menandakan bahwa ia merasa terganggu oleh kehadiran Gina di sini.

"A-ah, aku pindah ke unit sebelah hari ini-"

"Terus penting gitu lo kasih tau kita?" Rendi menyela perkataan Gina cepat sekaligus menatap gadis itu dengan tatapan mengintimidasi.

Walaupun terkejut oleh kehadiran Gina, Namun Rendi berusaha bersikap tidak peduli. Rendi tidak ingin Gina mengira bahwa kehadirannya bisa mempengaruhi emosi Rendi. Rendi ingin gadis itu tahu bahwa ia tidak berarti apa-apa lagi baginya.

"Eung, gimana cara bilangnya, ya?" Gina menyelipkan rambut ke belakang telinga, tampak ragu dengan kalimat yang ingin ia ucapkan. "Aku... Aku sebenarnya mau minta tolong."

"Kak Gina mau minta tolong apa?"

Bukan ramah, Aluna hanya ingin Gina cepat-cepat pergi dari hadapannya. Aluna tidak ingin jahat, tapi melihat Gina itu membuat Aluna merasa tidak nyaman. Memiliki wajah yang mirip dengan mantan pacar suami sendiri bukan hal yang mengenakan.

"Lampu di kamar aku gak nyala, kayaknya harus diganti. Tapi, aku gak bisa ganti sendiri. Bisa tolong gantiin lampunya, gak?" Pinta Gina ragu.

"Nggak! Panggil tukang aja sana." Tolak Rendi mentah-mentah.

"Kamu tau aku gak gampang percaya sama orang asing." Lirih Gina dengan menunduk dalam.

"Kita juga asing kalau lo lupa." Balas Rendi tak kalah menohok.

"Mas..." Aluna menegur, Aluna tidak suka dengan sikap Rendi yang cenderung kasar pada Gina.

Aluna memang tidak suka pada Gina, tapi Aluna juga seorang perempuan sama halnya dengan Gina. Gina pasti sedih diperlakukan seperti itu.

"Bantuin kak Gina, ya? Cuma pasang lampu." Aluna berusaha membujuk suaminya

"Gak, biarin aja." Rendi hendak kembali menutup pintu, namun Aluna menahannya.

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang