22

1.6K 170 26
                                    

♡︎ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ♡︎

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Hari ini Rendi memiliki banyak janji pada Aluna. Setidaknya, ada tiga janji yang harus Rendi tepati pada gadis itu hari ini. Pertama, makan di restoran yang ia janjikan semalam. Kedua, menjeguk Jayden. Ketiga, pergi ke pasar malam.

Pukul satu siang, Rendi dan Aluna pergi ke restoran yang ada di depan apartemen mereka. Karena sekarang jam makan siang, restoran ini terbilang sangat ramai.

"Kemarin Mas duduk dimana?" Aluna mendongkak, menatap pria di sampingnya penasaran.

"Di sana." Rendi menunjuk meja di pojok restoran yang kini diisi oleh satu keluarga besar yang sedang makan siang.

"Yah, padahal Luna mau duduk di tempat Mas duduk kemarin." Bahu Aluna merosot sedih.

"Lebay, duduk di sini." Rendi duduk di kursi kosong yang kebetulan ada tepat di samping mereka.

Walaupun dengan wajah ditekuk, Aluna ikut duduk di kursi itu, tepat di samping suaminya.

"Pesen makanan, gue mau ke toilet dulu." Rendi kembali berdiri dari tempat duduknya.

"Siap, Mas!" Aluna tersenyum manis.

Setelah beberapa menit, Rendi kembali dari toilet dan melihat sudah ada dua porsi makanan di meja mereka. Aluna memesan makanan yang persis dengan yang kemarin Rendi pesan untuknya.

"Kenapa malah diliatin?" Rendi duduk kembali di samping Aluna dan bertanya saat melihat makanan Aluna masih utuh tampak belum disentuh.

"Luna gak bisa makan sendiri, Mas. Tangan Luna kan luka, tuh." Aluna mengangkat jari kelingking kanannya yang dibalut plaster.

Tadi pagi, jari kelingking Aluna terluka karena terjepit pintu kamar mandi hingga berdarah.

"Jadi harus gue suapin?" Rendi balik bertanya.

"E-emh!" Aluna mengangguk lucu.

Rendi menghela berat, ia menggeser piring makanan milik Aluna ke dekatnya, kemudian memotong steak daging sapi itu.

"Mas, nanti suapinnya jangan rapih-rapih harus belepotan, biar ada adegan bibir Luna diusap, ya? ya?" Pinta Aluna menatap Rendi penuh harap.

"Kenapa hidup lo drama banget? Nih!" Rendi memberikan sepotong steak pada Aluna, gadis itu menerima suapan pertamanya dengan lahap.

"Kan biar roman—ukhuk! Ukhuk!" Kalimat Aluna tersendat ketika gadis itu tersedak makanan yang tengah ia kunyah.

"Ck, telen dulu baru ngomong!" Rendi memisuh, pria itu mengambil orange juice miliknya dan membantu Aluna untuk minum sembari menepuk-nepuk pelan punggung gadis itu. "Udah?"

Jadikan Aku Makmum, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang