36. Problem

3.2K 122 0
                                    

Happy Reading

36. Problem

Setelah menempelkan kartu khusus ke arah barcode di lokernya, pintu lokernya terbuka. Tangan nya beralih mengambil pakaian ganti dan juga alat-alat pembersihnya. Tak lupa mengambil handuk kecil berwarna putih, kemudian setelah di rasa sudah mengambil semua yang di perlukan tangan nya beralih menutup pintu loker itu.

Kaki jenjangnya melangkah ke arah pakaian ganti yang terletak tidak jauh dari tempat lokernya berada.

Hari ini dirinya di sibukkan dengan latihan cheers di hari pertamanya bergabung di ekskul cheers. Terlebih lagi waktu belajarnya hanya tersisa 1 Minggu lagi, karna sebentar lagi tim cheers nya akan mendampingi pertandingan basket yang akan di adakan 1 Minggu lagi juga. Dan dirinya salah satu dari anggota cheers yang akan mendampingi anak basket nanti. Sebenarnya tidak sulit bagi Reva untuk menyesuaikan diri, terlebih lagi ia adalah salah satu orang yang cepat mengingat gerakan dan juga jangan lupakan kalo dirinya pernah mengikuti les cheers sekaligus menjadi kapten cheers di sekolah nya dulu. Jadi akan sangat memudahkan nya.

Hanya saja dirinya perlu sedikit waktu untuk beradaptasi dengan ekskul barunya, dan setelah itu semuanya pasti akan berjalan lancar.

Tak berselang lama, ia sudah siap dengan jeans panjang berwarna putih dan tanktop yang di baluti jaket berwarna cream. Tangan nya menguncir asal rambutnya, kemudian beralih untuk mencuci mukanya menggunakan facial wash. Tangan kirinya menarik beberapa lembar tisu yang tersedia di samping wastafel, kemudian mengelap wajahnya menggunakan tisu itu.

Setelah selesai kini dirinya beralih memakai sunscreen dan lipbalm agar bibirnya tidak kering. Saat sedang sibuk mengoleskan lipbalm, pintu ruang ganti terbuka. Manik Reva melirik ke arah kaca yang memperlihatkan seorang laki-laki berpawakan tinggi sedang menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan kedua tangan nya yang di masukkan kedalam saku celananya.

Laki-laki itu melirik Reva sinis. "Ngapain pake kaya gitu segala?." Tanya nya dengan nada tak suka.

Reva membalikan tubuhnya menghadap ke arah laki-laki itu. "Ini." Tanya nya sembari mengangkat lipbalm nya, boy mengangguk.

"Kenapa emangnya? Ini cuma lipbalm gak akan ngehasilin warna yang terang." Jawab Reva.

"Tetep aja gue gasuka. Hapus!." Titah Cowo itu.

Reva mendelikkan matanya mendengar perintah laki-laki itu. "Gausah aneh-aneh deh, aku pake ini cuma biar bibir aku gak kering. Udah itu doang." Balas Reva.

Boy melangkahkan kakinya mendekati gadis itu yang kini sedang menatapnya. "Gamau ngehapus?." Tanya Cowo itu. Reva menggelengkan kepalanya, enak saja main hapus-hapus. Lagipula ini lipbalm loh lipbalm cuma buat ngelembapin bibir. Ada-ada saja kelakuan laki-laki itu.

Reva menatap jengah kekasihnya. "Bisa diem disitu?." Satu tangan gadis itu mengarahkan nya kedepan.

Boy tersenyum miring di tempatnya, maniknya menatap intens gadis di depan nya. "Engga." Balas laki-laki itu dengan santai.

Reva mendelikkan matanya ketika melihat boy yang melangkah semakin dekat. "Boy, stop. Gausah deket-deket, kalo ada yang ngeliat bahaya." Peringat gadis itu. Pasalnya meskipun bel pulang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, tetapi masih ada beberapa siswa-siswi yang masih ada di sekolah ini. Contohnya ia.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang