4. Ga gratis

7.2K 277 1
                                    

Happy Reading

4. Ga gratis.

Pagi sudah mulai menyelimuti bumi. Matahari berganti tugas dengan bulan dan bintang, cuaca pagi ini bisa di bilang cukup baik.



Saai ini Boy sudah siap menggunakan seragam sekolahnya yang bisa di bilang tidak rapi tapi itu sudah hal biasa yang sering orang liat, bahkan guru dan kepala sekolah pun tidak berani menegur boy karna pemilik sekolah SMA garuda adalah papah boy meski hanya 50%.

Laki-laki bertindik itu langsung mengambil jaket milik nya dan kunci motor yang tergeletak di atas meja dan tas nya yang di taruh di bahu kiri lalu turun ke bawah untuk langsung menuju ke bagasi tempat motornya berada.

"Boy sarapan dulu sayang" perintah Vina mamah boy yang melihat boy turun dari tangga.

"Boy sarapan di kantin" tolak boy dengan nada lembut.

"No. Mamah tau kamu di kantin juga ga sarapan" ujar vina.

"Sekarang sarapan dulu habis itu berangkat" perintah Vina lembut kepada boy, boy menghembuskan nafas berat dia tidak ingin melawan mamah nya apalagi karna hal sepele. Akhirnya boy duduk di meja makan dan menyelesaikan sarapan nya.

Setelah menyelesaikan sarapan nya boy memutuskan untuk pamit kepada mamahnya.

"Boy pamit" ujar boy sembari mencium punggung tangan mamahnya.

"Hati-hati boy jangan ngebut-ngebut" perintah Vina, boy hanya mengangguk lalu langsung pergi menuju bagasi untuk mengambil motornya.

Boy melajukan motornya dengan kecepatan standar untuk menikmati udara pagi ini, manik boy melihat seorang gadis yang seperti nya dia kenali sedang berhenti di pinggir jalan. Sebenarnya boy tidak ingin perduli dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi tapi mengapa untuk kali ini hati boy menyuruh nya untuk melihat apa yang terjadi. Dengan terpaksa boy ikut meminggirkan motornya dan berhenti.

"Ini motor kenapa coba" monolog gadis itu yang masih bisa di dengar oleh boy.

"Ekhem" Reva langsung menoleh ke sumber suara. Dan betapa terkejutnya Reva melihat orang yang tadi berdehem itu adalah boy.

"Lo ngapain di sini?" tanya Reva dengan nada ketus.

"Naik" titah boy dengan nada dingin kepada Reva.

"Ga usah sok baik" tolak Reva dengan nada ketus.

"Yaudaa kalo ga mau" ujar boy yang langsung menaiki motor sport miliknya.

"Telat jangan salahin gue" lanjut boy dengan nada dingin.

"Males banget gue kalo telat terus di hukum" batin Reva berfikir.

"T-tunggu" boy hanya mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'kenapa'. Reva menghembuskan nafas berat untuk kali ini Reva tidak boleh gengsi ini juga dalam keadaan mau tidak mau harus mau.

"Iya iya gue ikut Lo" jawab Reva terpaksa.

"Tapi motor gue gimana?" Tanya Reva kepada boy.

"Anak buah gue yang ngurus" jawab boy dengan nada dingin, Reva memutar bola matanya malas lalu langsung menaiki motor sport boy itu.

Di perjalanan hanya ada keheningan dengan boy yang sibuk menyetir dan fokus serta Reva yang sibuk dengan pikiran nya sendiri.

Akhirnya mereka berdua sudah sampai di depan gerbang SMA Garuda, dan kalian tau saat ini para siswa heboh melihat boy berangkat bersama dengan Reva. Apa kedua most wanted SMA Garuda punya hubungan? Oh ini benar-benar luar biasa.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang