37. Manja

4.2K 145 0
                                    

Happy Reading

37. Manja.

Saat ini anggota inti The Cruel dan juga beberapa anggota lain sedang berada di basecamp kedua. Seperti apa yang di katakan boy kemaren kalo hari ini mereka akan datang langsung untuk mengecek kondisi gedung ini.

Keadaan nya sudah cukup membaik, karna sudah 70 persen di perbaiki kemaren. Hanya mungkin sisa-sisa kaca yang belum di ganti dan beberapa bagian lain nya.

Gedung ini memiliki 2 lantai di mana lantai pertama terdiri dari ruang bersantai dan juga dapur. Sedangkan lantai kedua terdiri dari ruangan diskusi, ruangan penyimpanan alat-alat, dan juga beberapa kamar tidur. Gedung ini memang lebih kecil di banding basecamp utama yang memiliki 3 lantai, dan 1 lantai lagi yaitu ruang bawah tanah.

Dan saat ini boy dan anggota the Cruel lain nya sedang berada di lantai dua, tepatnya di ruang diskusi. Mereka lebih memilih berada di lantai dua karna kondisinya jauh lebih baik di banding lantai bawah.

"Jelasin kronologi nya gen." Titah laki-laki yang sedang duduk di kursi kebesaran nya dengan benda nikotin di sela-sela jarinya.

Laki-laki yang di panggil gen pun mengangguk. "Kemaren sekitar pukul 5 gue dateng sama lodi buat gantian jaga, awalnya semua baik-baik aja gak ada yang mencurigakan juga. Sekitar pukul 6 sore gue main game sama lodi sama Daren juga di kamar, terus tiba-tiba kita ngedenger suara pecahan-pecahan dari bawah, waktu kita turun tiba-tiba kita di pukul dari samping sama orang bertopeng dan pingsan."

"Setelah itu gue gatau apa yang terjadi lagi, waktu kita sadar kita udah teriket dan basecamp jadi berantakan banget." Lanjut laki-laki itu sembari mengingat-ingat kembali kejadian kemarin.

"Orang bertopeng dengan corakan singa boy." Imbuh lodi.

Semua orang di sana sontak mengalihkan pandangan nya ke laki-laki itu. Saat ini pikiran mereka menuju ke arah yang sama.

"Udah jelas sih, ini semua ulah lion gengs." Gumam Daniel.

"Cek cctv."

Genta bangkit dari duduk nya untuk mengambil laptop yang menghubungkan cctv di gedung ini. Tak berselang lama ia kembali dengan membawa laptop di tangan nya. Tangan nya beralih mengotak-atik keyboard laptop itu hingga di layar menampilkan kejadian-kejadian yang sudah berlalu.

Hingga di detik dimana layar itu menampilkan Genta dan juga lodi yang baru saja sampai di gedung itu, kemudian tangan nya mempercepat kejadian itu. Hingga berada di detik di mana di lantai satu terlihat masih baik-baik saja dan tidak ada satupun orang di sana.

"Coba di detik 17.58." Ujar Alex, yang di angguki oleh Genta. Tangan nya beralih mempercepat kejadian di layar itu hingga berhenti di detik 17.58.

Di layar itu masih menampilkan keadaan ruang bawah yang masih baik-baik saja hingga terlihat bayangan seseorang di dekat cendela. Dan di detik berikutnya layar itu menampilkan gambar full Hitam, sehingga membuat mereka tidak bisa melihat apapun di sana. 

Alex berdecak kesal. "Sial, mereka nutupin cctv." Umpat laki-laki itu.

"Mereka cerdik, gamau identitasnya di ketahui." Celetuk Ares yang di angguki oleh mereka semua.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang