38. Ujian

3.4K 128 2
                                    

Happy Reading

38. Ujian.

Hari ini adalah hari dimana ujian kenaikan kelas mulai di laksanakan. Semua siswa-siswi sudah masuk ke kelas mereka dan mengerjakan soal ulangan di hari pertamanya dengan khidmat meskipun terkadang otaknya sulit untuk mencerna apa maksud dari soal itu.

Sama hal nya dengan ruangan 8 yang di isi oleh kelas 11 MIPA 2 bagian 1, hanya keheningan yang ada di ruangan itu. Mereka tidak berani bersuara sedikitpun lantaran ada netra tajam yang mengawasi mereka. Bahkan rasanya untuk menggerakkan tangan nya saja kaku dan tidak berani.

Daniel menjambak rambutnya frustasi, tangan nya gatal sekali ingin menyobek soal ulangan itu yang membuat kepalanya berdenyut-denyut tak karuan. Ia lupa untuk belajar semalam, jadi satu katapun yang ada di soal itu tidak bisa di mengerti. Ia tidak tahu menahu.

Daniel sedikit menyandarkan bahunya kebelakang agar sedikit lebih dekat dengan Ares yang duduk di belakang nya. "Res." Panggilnya pelan.

Ares menjawabnya hanya dengan gumaman saja. "Tolongin gue dong." Pinta Daniel dengan nada yang frustasi.

Ares tetap pada posisinya yang seakan-akan sedang sibuk mengerjakan soal-soal, tetapi bibirnya menyahuti ucapan Daniel. "Bantuin apaan?." Tanya nya dengan pelan.

"Nyontek nomer 1 sampe 50 dong."

Ares melotot tak percaya dengan penuturan Daniel, bagaimana bisa Cowo itu meminta contekan semua soal. "Pala lo sampe 50, gaada." Tukasnya dengan cepat.

"Yaelah pelit amat lo, yaudah deh nomer 1 sampe 10." Ujar Daniel sembari menghadap ke arah ares.

"Anjing. Madep sono bego." Ares terkejut ketika dengan santainya Daniel menghadap ke arahnya. Ia was-was, takut jika Bu lida sebagai pengawas di ruangan mereka melihatnya. Bisa-bisa lembar jawaban nya akan di sobek.

"Lupa anjay. Mana buruan."

"Sabar."

"1A, 2D, 3C, 4C, 5B, 6D, 7A, 8A, 9B, 10C. Udah tuh."

Daniel tersenyum senang, tangan nya sibuk menyilang jawaban yang di berikan oleh Ares. "Thank you, bocah tengik." Ujarnya setelah selesai menyilang jawaban nya.

Ares yang mendengar nama panggilan di akhir kalimat Daniel mendengus sebal.

Sedangkan di sisi lain boy dengan lihai menyilang jawaban yang tersedia di lembaran itu tanpa beban sedikitpun. Seakan-akan soal di kertas itu hanya berisi tentang 1+1 yang pastinya sangat mudah. Padahal jelas sekali mapel biologi bukanlah mapel yang mudah, bahkan banyak anak-anak IPA yang geleng-geleng kepala dengan mapel ini.

Boy menjatuhkan pulpen nya di atas meja ketika 50 soal biologi sudah selesai ia kerjakan dalam waktu 20 menit. Padahal di lembar soal itu tertulis jika waktu yang di berikan 120 menit yang itu artinya masih ada 100 menit lagi untuk menyelesaikan nya. Tapi laki-laki itu dengan secepat kilat menjawab semua soal-soal di lembaran tersebut.

Sangat-sangat luar biasa.

"Boy sudah selesai?" Tanya Bu Lida dari depan meja sana.

"Sudah."

Bu lida mengangguk tak heran, selama menjadi pengawas di setiap ujian semester yang ada, boy memang selalu selesai lebih dahulu. Jadi tak heran jika hari ini pun sama.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang