49. Puncak

1.2K 41 4
                                    

Happy Reading

"Di puncak pasti dingin, kayanya gue harus beli jaket deh." Ujar zara yang kini sudah masuk ke store perlengkapan musim dingin.

Milka memutar bola matanya malas. "Jaket lo kan udah banyak." Sahutnya. Lagian untuk apa temen nya itu membeli jaket, padahal sudah di pastikan ada puluhan jaket yang tergantung rapih di lemarinya.

"Bosen gue pake yang itu mulu, kan kita mau liburan jadi harus baru." Jawabnya dengan tangan nya memilah dan memilih satu persatu jaket yang berada di gantungan.

"Selamat siang kak, ada yang bisa saya bantu?." Tanya seorang pegawai di store itu dengan sopan.

Zara dan Milka yang mendengar suara pun mengalihkan pandangan nya. "Ada jaket windbreaker gak ya kak?." Tanya Zara.

"Oh ada kak, mari ikut saya." Ujar pegawai tersebut memberi arahan jalan yang di ikuti oleh Milka dan Zara di belakang nya.

Tak berselang lama mereka sampai di depan gantungan baju yang di isi dengan berbagai macam jaket musim dingin. Dengan warna dan juga model nya yang berbeda-beda.

Pegawai itu mengambil salah satu jaket dari banyaknya aket yang berada di gantungan itu. "Ini jaketnya kak." Pegawai itu menyerah jaketnya ke arah Zara yang di terima oleh oleh sang empunya.

Zara menatap berbinar ke arah jaket yang di pegang nya, sebenernya sudah sejak lama ia menginginkan jaket ini. Tetapi ia tidak mempunyai alasan untuk membeli jaket ini, tetapi sekarang ia bisa membeli jaket ini karena sudah jelas ia mempunyai alasan membeli jaket ini untuk nanti di puncak.

"Bagus ga mil?." Tanya nya sembari menoleh ke arah Milka yang berada di sampingnya.

Milka yang sedang meliha-lihat jaket-jaket yang ada di situ pun menoleh merasa di panggil. Kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah jaket yang di pegang oleh Zara.

"Itu bagus, cocok warna nya sama lo." Jawab nya.

Zara mengangguk setuju, memang warna jaketnya adalah warna kesukaan nya yaitu ungu. Oleh karena itulah ia sangat senang saat pertama kali melihat jaket itu.

"Okedeh. Kak saya ambil ini satu ukuran L. "

Pegawai dengan senyum hangat nya pun mengangguk. "Baik kak, silahkan selesaikan pembayaran nya di kasir ya." Ujarnya yang di angguki oleh zara.

"Lo tunggu sini aja, gue mau bayar dulu di kasir." Ujar Zara yang di angguki oleh Milka.

"Kita cariin ternyata disini."

Mendengar suara yang tidak asing di telinga nya pun Milka menoleh ke belakang di mana teman-teman nya yang lain sedang berjalan ke arahnya dengan tangan nya yang sudah membawa paperbag masing-masing.

Milka menatap terkejut. "Buset, banyak amat belanjaan lo pada." Ujarnya kaget, pasalnya mereka tadi berpisah saat sampai di Mall baru sampai 20 menit tetapi sudah belanja sebanyak ini.

Sebenarnya tidak semuanya, tetapi yang paling banyak sudah jelas Elsa. Dia membawa sampai 5 paperbag yang entah apa saja isinya. Sedangkan Rena hanya 3 paperbag sedangkan Reva hanya 2.

"Iya dong jelas kan kita mau liburan." Sahut Elsa.

"Tapi ga sebanyak itu juga kali Sa." Balas Milka lagi yang hanya di balas senyum lebar dari Elsa.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang