40. Welcome to?

2.7K 116 2
                                    

Happy Reading

40. Welcome to?.

"Gue ga berhasil ngejar orang itu." Celetuk laki-laki berwajah datar itu.

"Larinya cepet banget, kita kalah cepet." Imbuh Alex.

Laki-laki yang tadi siang tangan nya terkena pisau itu hanya mengangguk samar, pikiran nya melayang ke kejadian tadi siang. Ini benar-benar sudah melampaui batas, mereka sudah mulai lebih berani. Yang itu artinya. Bahaya!

"Mereka mulai bergerak lebih berani lagi, boy." Ujar Ares.

"Pisau tadi?." Tanya laki-laki itu menatap Daniel.

"Ini." Daniel mengambil pisau yang sudah di bungkus olehnya dengan plastik dari dalam saku hodie.

Boy dengan teliti mengamati bentuk pisau itu, memang seperti pada bentuk pisau biasanya. Ujungnya begitu mengkilap, pantas saja mampu membuat telapak tangan nya tergores dalam. Tetapi ada satu bagian yang menarik perhatian nya, yaitu bagian aluminium pisau itu terdapat cetakan kalimat di dalamnya.

Laki-laki itu mengambil ponsel dari sakunya kemudian menyalakan mode senter lalu mengarahkan nya ke pisau yang berada di tangan nya.

"Kenapa boy?."

Boy tidak menjawab pertanyaan itu, netra nya membaca dengan teliti setiap huruf yang terdapat di pisau itu. Hingga ia berhasil menangkap kalimat yang berada di dalam nya.

'welcome to your doom'

Itu adalah kalimat yang terdapat di pisau itu, sebuah kalimat kehancuran yang berhasil membuat tangan laki-laki itu terkepal kuat. Tatapan nya berubah tajam bak silet yang siap melayang ke lawan nya.

Dewa yang melihat perubahan wajah dari sepupunya, beralih mengambil pisau itu dan melihat apa yang berhasil membuat seorang boy emosi.

"Sial." Gumam Dewa ketika membaca kalimat yang terdapat di pisau itu.

"Cari mati mereka." Lanjutnya.

"Kenapa si, kepo gue."

Anggota yang lain nya ikut mengambil pisau itu dan melihat isi di balik pisau itu.

"Anjir, berani juga ni orang" Celetuk Daniel.

"threaten? Cih! Cara sampah!." Decak laki-laki yang berkedudukan sebagai leader itu sembari berdecih.

"Kita liat seberapa berani lo, pengecut." Gumam laki-laki itu sembari tersenyum miring. Membuat semua yang berada di sana bergedik ngeri, senyum keramat itu kembali lagi! Yang itu artinya bahaya untuk mereka!!.

***

"Rumah lo sepi benget rev." Celetuk Elsa sembari netra nya yang mengamati isi rumah Reva.

Saat ini gadis itu memang sedang berada di rumah Reva bersama dengan Rena, Milka, dan Zara. Selepas pulang sekolah tadi mereka memutuskan untuk ke rumah Reva karna gabut katanya, apalagi masa-masa ujian seperti ini membuat jam pulang sekolah nya lebih cepat.

"Iya rev, nyokap lo ga dirumah?." Tanya Rena yang sedang membenarkan duduknya menghadap Reva.

"Kerja." Jawab gadis itu sembari mengambil puding yang berada di meja.

GRISHAM BOY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang