DAVEL 1

672 132 88
                                    

Hola Guys, Sebelum membaca jangan lupa Vote dan Komen ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola Guys, Sebelum membaca jangan lupa Vote dan Komen ya!!

Pagi hari tiba, suasana begitu sejuk. Matahari telah memancarkan cahaya, Velisya bangun dari tidurnya akibat cahaya sudah memasuki cela-cela jendela.

Pintu di ketuk seseorang dari luar dengan tak sabaran, karena mendengar suara bising. Velisya-pun bangun dari tidurnya, lalu membuka pintu dengan nyawa yang sebagian masih terkumpul.

"Kamu kenapa lama bangun? udah tau mau sekolah, kamu masak sekarang!" Titah wanita paruh baya tersebut dengan berdecak pinggang.

"Tap-,"belum selesai velisya berbicara omongannya sudah dipotong oleh wanita paruh baya.

"Gak ada tapi-tapian! kamu masak sekarang!"ucapnya dengan lantang, Velisya hanya bisa mengangguk.

Velisya menghela nafasnya panjang, lalu menuruni lantai dengan lemas. Sampai kapan ia harus jadi babu di rumah ini, dia lelah selalu di suruh-suruh.

Bukannya Velisya malas, tapi kalau terus-terusan dia juga akan capek. Kenapa harus dia? Emang tidak ada orang lain selain dia yang bisa memasak.

Jawabannya tidak.

Setelah selesai memasak, Velisya menghidangkan makanan di meja tersebut dengan teletan, setelah selesai menyiapkan sarapan. Velisya bergegas ke kamarnya, untuk bersiap-siap ke sekolah.

Setelah mengadakan ritual mandinya, Velisya langsung memakai kacamata yang membuatnya terlihat cupu, dan jangan lupa Velisya menguncir rambut panjangnya dengan gaya di kepang.

Saat menuruni tangga Velisya melihat Tante dan kakak-nya sedang asik bercanda, rasanya Velisya cemburu melihat keakraban dua insan tersebut. Velisya berjalan tanpa menoleh ke meja makan.

"Cupu,"panggil Siska, kakak kandung dari Velisya.

Velisya menoleh saat seseorang memanggil namanya, cupu memang bukan namanya. Tapi Velisya sudah terbiasa dipanggil seperti itu. Velisya hanya melihat tanpa menjawab panggilan tersebut.

Siska berjalan ke arah Velisya, dengan sengaja Siska menumpahkan minuman ke baju Velisya.

"Sorry, gak sengaja,"ucapnya terkekeh ringan.

Velisya yang melihat bajunya kotor, hanya bisa diam.

***

Di sekolah Velisya sedang asik membaca buku, Velisya selalu membaca buku,  jadi tak heran kalau banyak orang memanggil dia dengan sebutan kutu buku dan juga cupu.

DAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang