DAVEL 6

153 74 34
                                    

Pagi hari yang sejuk yang dimana harusnya Velisya sudah di bangunkan oleh seorang mama, tapi itu adalah harapan dia yang tak bisa terkabul.

Lagi-lagi Velisya bangun dengan senyum yang di paksa, Velisya mulai menuruni tangga dan ke dapur untuk memasak.

Setelah selesai memasak seperti biasa, Velisya menyiapkan sarapan di meja makan. Soal makan bersama ia tak pernah makan bersama tante dan kakaknya, Velisya hanya makan di dapur sendiri.

Sudah kebiasaan Velisya memasak, kadang ia merasa heran kepada Tantenya walaupun memiliki banyak uang tapi kenapa tak mau menyewa pembantu.

Di koridor sekolah Velisya berjalan dengan menundukkan kepalanya, Velisya tak berani menatap siswa siswi yang menatap dia dengan sinis.

"Cupu," panggil seseorang dari belakang. Velisya menoleh ke arah belakang.

Daniel berlari ke arah Velisya. "Lo kerjain pr gue dong!"pinta Daniel lalu menyodorkan bukunya.

"Iyah. Nanti aku kerjain,"ucap Velisya lalu pergi meninggalkan Daniel.

"Makasih cupu," teriak Daniel dari belakang.

"Kenapa sih, Velisya selalu mau ngerjain pr lo," tanya Putra dengan heran. Rasanya Velisya begitu bodoh mau dijadikan babu oleh seorang pria yang masih memiliki tubuh yang sehat.

"Kamu nanya. Kamu bertanya-tanya," sambung Jonathan terkekeh geli.

***

Saat ini Bu Irma sedang mengajar di kelas XI
IPS, semua siswi mendengarkan Bu irma menerangkan pelajaran biologi.

"Kalian paham?"tanya Bu Irma dengan suara yang lumayan keras, setelah selesai menjelaskan materi.

"Paham. Bu," ucap mereka serempak.

"Kalau gitu, kalian catat. Sekarang!"titah Bu Irma dengan tegas, dengan cepat seluruh siswa mengambil bukunya.

Siswa-siswi langsung menulis, catatan yang sudah ada di papan tulis.

Suara ketokan pintu, terdengar dari luar

"Masuk,"ucap Bu Irma dari dalam kelas.

Pintu terbuka, Arjuna Dirgantara yang notabenenya adalah kepala sekolah, memasuki kelas. Di belakangnya sudah ada seseorang seorang wanita dengan rambut yang di kuncir.

"Permisi Bu, maaf mengganggu waktunya. Saya bawa anak baru, pindahan dari Bandung" ucap Arjuna dengan suara serak.

"Gak papa pak,"Bu Irma menatap wanita tersebut.

"Kalau gitu, saya Permisi dulu. Bu,"Arjuna berjalan ke luar kelas.

"Silahkan. Perkenalkan diri kamu,"ucap Bu Irma.

"Hai, cewek cantik," goda Daniel sambil mengedipkan mata sebelah. Sedangkan wanita tersebut hanya menatap datar.

"Perkenalan nama gue, keinzy Natalie panggil aja Keinzy. Gue pindahan dari Bandung. Salam kenal ya,"

"Kalau gitu kamu duduk di samping Velisya,"ucap Bu Irma. "Velisya, angkat tangan kamu."sambung Bu Irma

Velisya langsung mengangkat salah satu tangannya. Keinzy berjalan ke arah Velisya, lalu mendudukkan dirinya di samping Velisya. "Hai, kenalin nama aku Velisya," Velisya mengulurkan tangannya.

"Keinzy," Keinzy menjabat tangan Velisya dengan tersenyum.

Bel sudah berbunyi pertanda istirahat, seluruh siswa berhamburan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi dari tadi.

"Lo gak ke kantin?"tanya Keinzy.

"Enggak. Aku mau baca di sini aja," jawab Velisya sambil tersenyum manis.

DAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang