~ Happy Reading ~
🌟🌟🌟
"Ha..? Apa... Tadi maksud 'tak berniat jahat' ? Cepat tunjukkan wujud mu sekarang," teriakku lantang tak berangsur lama, "Aaaa.... Sakit..." Sepertinya ada yang mencoba membangunkan ku dari luar dunia mimpi.
✨✨
"Hei, Aurora... Aurora bangun...."
"Aaaa.... Sakit..."
"Ish... Apa sih dah, cuma di cubit doang teriak-teriak segala. Hei, Aurora bangun...."
"Hiiih.... Apaansih ganggu banget orang lagi tidur dah..."
Melinda mengejapkan mata dan menetralkan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Setelah terlihat lebih jelas Melinda kaget melihat siapa yang membangunkannya ternyata.....Luna yang telah membangunkannya. Melinda mengernyit akan kemunculan Luna yang berada di hadapannya kini, bagaimana mungkin Luna bisa menemukannya.
"Heh... Jangan melamun, mari kita pulang." Seru Luna sambil menarik-narik tangan Melinda agar cepat berdiri. "Iya bentar kenapa sih? Putus loh ini nanti tangan," balas Melinda sembari memalingkan wajah, " bagaimana dirimu tau, kalau aku ada di sini?"
"Saat aku sampai rumah, aku tak melihat kau ada di rumah. Lalu aku segera mencari dirimu. Kamu kenapa pergi dari rumah? Sudah ku katakan jangan pergi dari rumah. Lagi hilang ingatan tapi malah keluyuran mana nggak punya kekuatan sihir lagi. Masih mending kalau cuma tersesat, kalau dimangsa hewan buas aja habis kamu."
"Iya diriku minta maaf, aku bosan tadi lalu diriku memutuskan untuk berjalan-jalan dan berakhir tidur disini." Setelah omelan Luna tadi kedua gadis itupun berjalan pulang ke rumah.
"Emmm....... Luna," panggil Melinda karena Luna telah berjalan mendahuluinya.
"Hmm.....Ada apa?" Luna memberhentikan jalannya dan menunggu Melinda menyusulnya.
"Aku boleh bertanya, Lun?"
"Tanya tinggal tanya napa sih." Sewot Luna.
"Iya. kamu memiliki sihir apa Lun? dan aku mau tau asal-usul ku, kan aku hilang ingatan," tanya Melinda karena penasaran sedari kemarin dirinya ada di dunia ini.
"Hmmm...Kalau aku sih memiliki sihir biasa, tapi sihir utama ku adalah sihir angin karena ayah ku berasal dari benua angin sedangkan ibuku memiliki sihir cahaya. Maaf Aurora aku tak ingin membahas asal-usul mu itu karena takut nanti kamu tersinggung."
"Baiklah masalah asal-usul ku nggak masalah nanti ingatan ku juga pasti akan kembali," ucap Melinda setengah getir, "Terus memang sihir ada apa saja sih, Lun? Oh iya, usia mu sekarang berapa dan usiaku berapa?"
"Usiaku sekarang adalah tujuh belas tahun sedangkan kamu itu umur lima belas tahun. Sihir di dunia kita itu beragam ada sihir pelacak, sihir menghilang, telekinesis, ataupun sihir biasa untuk membantu kegiatan sehari-hari, namun sihir terutama adalah sihir elemen. Semua orang memiliki sihir tersebut, namun tak sebegitu kuat karena yang hanya memiliki kekuatan elemen terkuat itu biasanya adalah para bangsawan dan hal itu membuat keributan karena para bangsawan yang ingin merasa paling kuat. Seperti saat ini aku dengar raja dari kerajaan elemen petir sedang dalam proses menaklukan ketujuh elemen tetapi sekarang baru tiga elemen yang baru ia kuasai. Kalau nggak salah elemen petir, tumbuhan, dan angin."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Won't Go Speechless [On Going]
Fantasy{Fantasy - Fiction} Ketika dunia mulai hancur, kegelapan merebut cahaya. Penderitaan merajalela hingga kehancuran besar. Semua memuja para Dewa meminta pertolongan hingga terlahir Reinkarnasi Sang Dewi. Akan tetapi, suatu masalah menghadang Reinkar...