~ Happy Reading ~
🌟🌟🌟
....Kini Anne menghela nafas lega karena sekarang tak perlu merasa lelah akibat membersihkan rumah. Dirinya hanya perlu bersantai di istana ini sembari menjalankan rencana-rencana liciknya.
✨✨
Hari masih lah pagi, hawa dingin saja masih setia. Matahari juga belum memunculkan sinarnya. Namun, di depan Istana Volkana sudah ramai oleh orang-orang yang berlalu-lalang. Para prajurit sedang menyiapkan diri untuk mengiringi serta menjaga dua buah kereta kuda emas. Para pelayan sibuk mengatur segala keperluan untuk perjalanan nanti.
Mereka sejenak membungkukkan badan dan meninggalkan pekerjaan tatkala Ratu Aagney beserta keluarga kerajaan lain berjalan melewati mereka. Ratu Aagney berhenti di depan dua kereta kuda yang telah disiapkan. Lantas dirinya menoleh kepada Janshen, putranya. Lalu dirinya juga menoleh ke arah putrinya yang bar-bar, kemudian berpesan kepada keduanya.
"Janshen, Xelyn," panggilnya, "kalian bantu teman-teman kalian terutama Aurora!"
"Baik, Ibunda!!" jawab mereka serempak.
Ratu Aagney tersenyum lembut pada anak-anaknya. Ratu Aagney juga menjelaskan kepada yang lain. "Louis, kau akan berangkat bersama Janshen. Kami sudah menyiapkan seekor kuda untukmu."
"Terimakasih, Bibi Aagney."
Ratu Aagney yang menganggukkan kepalanya lalu menoleh ke arah Aurora, "Aurora, Leafia, kalian akan berangkat bersama Xelyn menggunakan kereta kuda."
"Baik, Bibi Aagney," jawab keduanya. Sebelum menaiki kendaraannya masing-masing, Ratu Aagney berpesan kepada semuanya untuk selalu berhati-hati serta mengatakan bahwa perjalanan mereka menuju Soil Continent akan memerlukan waktu dua hari. Jadi, Ratu Aagney meminta mereka untuk bicara kepadanya jika merasa lelah.
Ratu Aagney menaiki kereta kudanya, sementara Aurora, Xelyn, dan Leafia menaiki kereta kuda yang berada di belakangnya. Sedangkan Janshen dan Louis sudah menunggangi kudanya masing-masing. Rombongan itu segera bergerak, berjalan keluar gerbang Istana Volkana. Para prajurit penunggang kuda ataupun prajurit yang berjalan, mengawal rombongan itu.
Soil Continent dan Fire Continent itu sangat dekat, hanya perlu menyeberangi sebuah sungai besar yang memisahkannya. Tak seperti benua lainnya, yang perlu menggunakan kapal untuk sampai ke benua tujuan. Rombongan itu terus bergerak supaya sampai di Soil Continent lebih cepat. Mereka telah keluar dari ibu kota Volkana dan mulai memasuki hutan-hutan serta desa-desa.
Di dalam keretanya, Aurora menikmati setiap perjalanan dengan melihat ke arah luar melalui jendela. Matanya tak pernah lepas dari pemandangan yang dilalui, Artemis yang tertidur di pangkuan Aurora juga sangat menikmati perjalanan. Leafia juga melakukan hal yang sama seperti Aurora, berbeda halnya dengan Xelyn yang telah tertidur. Sebab dirinya bangun terlalu pagi, sehingga membuatnya sekarang mengantuk dan berakhir terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Won't Go Speechless [On Going]
Fantasy{Fantasy - Fiction} Ketika dunia mulai hancur, kegelapan merebut cahaya. Penderitaan merajalela hingga kehancuran besar. Semua memuja para Dewa meminta pertolongan hingga terlahir Reinkarnasi Sang Dewi. Akan tetapi, suatu masalah menghadang Reinkar...