30. - 🌟 Hari Sebelumnya

12 2 0
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

🌟🌟🌟

Sebuah benda mengeluarkan cahaya yang tak begitu terang, rupanya benda itu adalah kalung dengan liontin bulan bintang. Ternyata kalung itu masih disimpan oleh Aurora tapi anehnya mengapa kalung ini mengeluarkan cahaya?

✨✨

Cahaya mentari masih sayup, udara dingin juga masih terasa. Namun, cahaya dari mercusuar sedikit menyilaukan mata. Walau begitu telah terdengar keramaian dermaga di antara suara ombak yang cukup besar, sehingga kapal yang akan berlabuh cukup sulit untuk mencapai dermaga.

Sebuah kapal dengan bendera dengan lambang kristal telah berhenti dengan sempurna di pinggir dermaga setelah susah payah nahkoda dan anak buahnya. Tak hanya kapal itu, tetapi juga terdapat kapal besar dengan bendera yang berbeda-beda. Sepertinya itu adalah kapal para tamu undangan dari benua ataupun pulau lainnya.

Kapal dari Soil Continent itu belum ada tanda-tanda turunnya penumpang mungkin masih sedang bersiap-siap. Salah satunya Aurora di dalam kamarnya yang tengah bersiap.

"Aurora, ayo cepat! Lainnya sudah menunggu mu."

"Tunggu sebentar, Luna." Seru Aurora yang sedang merapikan tasnya. "Pasti kau yang mengacak-acak isi tas ku," ujar Aurora pada Artemis. Kucing itu hanya menggeram sebagai jawabannya.

Satu jam yang lalu, Aurora dikabarkan oleh Luna jika mereka telah sampai di Light Continent. Sebab itulah, Aurora bangun dan terkejut bahwa barangnya telah berserakan. Dengan sedikit omelan dia membereskannya. Setelah selesai, ia keluar dan menemui temannya. Rupanya mereka sudah berada di dek atas bersama seseorang yang tak Aurora kenal.

"Apakah semuanya sudah lengkap?" tanya pria dengan pakaian bangsawan itu. Ratu Aagney yang menjawab pertanyaannya setelah melihat keberadaan Aurora dan lainnya. "Baiklah kalau begitu, mari kita turun dari kapal. Setelah itu, kita akan melanjutkan menggunakan kereta kuda untuk sampai di Istana Moonlight."

Mereka turun satu persatu kemudian naik ke kereta kuda yang sudah tersedia. Para tamu undangan lainnya pun sama-sama mendapatkan kereta kuda yang ternyata itu berasal dari Kerajaan Moonlight sendiri. Sungguh kerajaan yang sangat baik hingga mempersiapkan kendaraan untuk para tamunya.

Karena banyak sekali tamu yang datang, perjalanan menuju istana tak bisa cepat. Mereka harus pelan-pelan supaya sampai di sana. Aurora bersama ketiga putri lainnya tengah mengobrol agar tidak merasa bosan di perjalanan yang lama ini.

"Sebelumnya, kalian pernah ke sini?" tanya Aurora kepada dua temannya.

"Aku pernah ke sini bahkan sering tapi terakhir saat usia ku tiga belas tahun," jawab Leafia menceritakan pengalamannya dulu.

"Bagaimana dengan mu, Xelyn?"

Xelyn menggelengkan kepalanya, "aku tak mengingatnya sepertinya itu saat aku masih bayi. Jadi aku tahu, aku pernah ke sini atau tidak."

I Won't Go Speechless [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang