~ Happy Reading ~
🌟🌟🌟Luna dan Katherine yang berdiri di depan rumah melihat kedua putri itu berpelukan dengan haru. Dunia memang sedang kacau sebab itulah mereka melihat kedua pemimpin berpelukan membuat hati mereka terasa damai. Mereka berharap semoga polemik ini segera berakhir dan takkan ada lagi perebutan tahta.
✨✨
Semu merah menghangatkan pelataran bumi. Sang Dewa Matahari membagikan cahayanya. Tempat ini sangatlah panas seperti di atas sebuah api. Tentu saja hal itu adalah fakta karena sekarang Aurora berada di Fire Continent, yaitu tepatnya di kawasan Kerajaan Volkana. Setelah pertemuannya dengan Leafia saat itu, kini Aurora, Leafia, Luna serta Katherine menuju Fire Continent.
"Panas banget nih, apakah Tuan Putri sekalian tidak kelelahan?" Tanya pelayan Leafia, yaitu Katherine. Memang Katherine sudah mengetahui identitas Aurora, Katherine sendiri adalah pelayan pribadi Leafia yang melayaninya saat di istananya dan membantu saat pelariaan dan persembunyiannya Leafia. Jadi, hal itu tidak mengurangi dirinya untuk tidak berbicara non-formal pada Leafia dan Aurora, tidak seperti Luna yang sudah terbiasa berbicara non-formal kepada Aurora.
"Kita sudah hampir sampai kok," seru Leafia yang berjalan paling depan. Katherine pun hanya membalas anggukan kepala.
Aurora sedikit kagum dengan kenampakan Fire Continent, sebab terlihat perbedaan yang sangat jauh dari Plant Continent. Jika Plant Continent dipenuhi oleh tumbuhan dan terlihat sangat rimbun karena diramaikan macam-macam jenis tumbuhan. Maka Fire Continent justru sebaliknya, di benua ini hanya berisi beberapa jenis tumbuhan saja dan sisanya adalah bebatuan serta pasir dengan jumlah yang sangat banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Won't Go Speechless [On Going]
Fantasy{Fantasy - Fiction} Ketika dunia mulai hancur, kegelapan merebut cahaya. Penderitaan merajalela hingga kehancuran besar. Semua memuja para Dewa meminta pertolongan hingga terlahir Reinkarnasi Sang Dewi. Akan tetapi, suatu masalah menghadang Reinkar...