7. - 🌟 Mencari Jati Diri

54 7 0
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

🌟🌟🌟

Keringat dan darah telah menyatu sebuah perjuangan untuk melindungi putri kecil tercinta. Setiap nafas yang menderu memperhitungkan setiap cinta yang telah mengalir dalam jiwa. Seperti inilah kasih sayang kedua orang tua yang menyayangi anak-anaknya.

✨✨

Matahari sudah mulai kembali ke peraduannya tetapi Melinda masih terduduk di bawah pohon. Netranya tetap memandang dalam-dalam ke arah Artemis.

"Jadi," tanya Melinda tanpa mengalihkan pandangannya pada Artemis. Di pelupuk matanya telah tergenang air mata yang akan segera tumpah.

"Huh.... Jadi, kau adalah Aurora Reinkarnasi Sang Dewi yang sebenarnya. Aurora yang dulu adalah bayi manusia," jawab Artemis santai.

"Terimakasih Artemis, kau telah menceritakan kepadaku tapi aku belum paham maksudmu. Apa itu memang sejarah hidupku?"

Melinda masih belum bisa memahami dari cerita yang telah dijelaskan oleh Artemis. Melinda membutuhkan penjelasan lebih lanjut atau penyelidikan sendiri akan kebenaran tersebut. Semua tidak masuk akal bagi Melinda, tidak mungkin jika dirinya adalah seorang Reinkarnasi Dewi. Bahwasanya dirinya tidak memiliki sikap seperti seorang Dewi.

"Seperti yang ku katakan tadi Aurora. Saat kau masih bayi, jiwamu telah ditukar oleh jiwa seorang bayi manusia. Jadi, kau adalah makhluk sihir bukan seorang manusia." Jelas Artemis yang disambut gelengan kepala dari Melinda.

"Tapi apakah tidak ada yang mengetahui hal ini sama sekali?" ucap Melinda. Jika Melinda bisa, dirinya ingin menghentikan gelombang ketidaktahuan ini. Melinda masih tak paham akan kebenaran hidup barunya ini.

"Tidak ada yang mengetahuinya, selain Tuan Aciel dan Ratu peri"

"Ratu peri? Apa dia juga yang membawa ku ke dunia ini? Sebab saat diriku masih di dunia manusia, aku bertemu dengan seorang wanita cantik yang memiliki sepasang sayap di punggungnya," ujar Melinda mencoba mengingat-ingat kenangannya dulu. Artemis menganggukkan kepalanya tanda menjawab pertanyaan Melinda.

"Sekarang yang harus kau lakukan adalah membuka kembali segel kekuatan mu."

"Tapi bagaimana caranya? Apa aku harus menemui Tuan Aciel?"

"Tidak, yang bisa membuka segelnya hanya dirimu. Tuan Aciel hanya bisa menyegelnya tapi tak bisa membukanya kembali."

Melinda mengelap matanya yang basah sedari tadi. Dirinya ingin menangis, air matanya tidak bisa ia bendung lagi tapi dirinya tak ingin dibilang lemah sebab itulah sedari tadi Melinda hanya menahan air matanya supaya tidak jatuh. "Bagaimana caranya?" Tanyanya kepada Artemis.

"Kau harus belajar dari ahlinya. Kau juga harus pergi ke tempat masing-masing elemen itu berada."

Alis Melinda bertaut bingung. Artemis yang memahaminya segera melanjutkan penjelasannya. "Dunia ini adalah dunia elemen, yaitu dimana dasar sihir di dunia ini berawal dari elemen. Dunia ini juga memiliki banyak pulau sama seperti di dunia manusia, tapi jika dunia manusia memiliki lima benua. Dunia ini memiliki tujuh benua, dan beberapa pulau kecil-kecil yang berada di sekitar benua tersebut. Setiap benua memiliki dasar elemen yang berbeda-beda.

"Pertama adalah Light Continent yang memiliki sihir dasar, yaitu sihir elemen cahaya. Light Continent juga menjadi pusat pemerintahan diantara enam benua lainnya. Benua kedua adalah Fire Continent, yaitu benua dengan sihir elemen api. Ketiga adalah Water Continent dan sihir dasarnya adalah sihir elemen air. Keempat adalah Lighting Continent yang memiliki sihir dasar, yaitu sihir elemen petir. Urutan kelima adalah Wind Continent dan memiliki sihir elemen angin. Benua keenam ditempati oleh Soil Continent, benua yang memiliki sihir dasar elemen tanah. Terakhir, yaitu diurutan ketujuh adalah Plant Continent dengan sihir dasarnya elemen tumbuhan.

"Setiap benua memiliki pusat pemerintahan berbentuk kerajaan. Setiap kerajaan juga dipimpin oleh seorang raja ataupun ratu, bahkan seorang pangeran atau putri." Tambah Artemis.

Melinda terlihat cengo atas penjelasan Artemis. Penjelasan Artemis membuatnya bingung dan makin tak paham.

"Akan ku jelaskan nanti sisanya, sudah banyak yang kau ketahui. Dan pahami dulu penjelasan dariku, kau bisa bertanya hal yang belum kau pahami padaku. Sekarang kita harus kembali sebelum matahari benar-benar menghilang," ujar Artemis yang tak ingin membebani pikiran Melinda. Biarlah Melinda tahu dengan sendirinya itu lebih bagus. Artemis berdiri dari duduknya dan kucing putih itu berjalan mendekati keranjang berisi dedaunan serta menggigit bagian pegangan keranjang tersebut.

Melinda yang sedari tadi menatap kosong akibat mendengar penjelasan Artemis sontak terkejut saat kaki mungil Artemis menepuk kakinya.

"Hah," lantas dirinya menoleh ke arah kucing putih itu. Artemis mengajaknya untuk pulang. Lalu Melinda pun ikut berdiri dan mengambil keranjangnya dan pulang bersama Artemis. Di perjalanan Melinda juga terlihat termenung memikirkan hal-hal yang baru diketahuinya. Sampai-sampai dirinya tak menyadari jika sudah sampai rumah. Lagi-lagi Melinda juga harus dikejutkan oleh Artemis. Setelah itu, Melinda masuk kedalam rumah dan diikuti oleh Artemis di belakangnya.

~🌟~

Melinda tak menyadari jika sedari tadi ada yang menguping pembicaraannya dengan Artemis. Sosok itu bersembunyi di balik pohon besar sehingga tak ketahuan. Ternyata yang bersembunyi adalah Luna, Luna sudah berada di balik pohon besar itu sangat lama. Bahkan dirinya mendengar setiap pembicaraan antara Melinda dan Artemis. Setelah Melinda dan Artemis pulang, Luna keluar dari persembunyiannya dan termenung sebentar di samping pohon itu. Ada yang mengganjal di pikirannya, suatu hal yang selama ini tak diketahui oleh banyak orang.

Luna terkejut atas apa yang telah didengarnya tadi, tentang semuanya. Pantas saja ibunya tak pernah menceritakan semuanya pada dirinya karena memang hal ini tak ada satu makhluk di dunia sihir mengetahuinya. Dan Luna merasa dirinya adalah orang pertama yang mengetahui hal ini. Apa dia harus membeberkannya kepada orang-orang?

Luna memang merasakan bahwa ada sesuatu yang berbeda dari diri Melinda. Pertanyaannya akhirnya terjawab bahwa Aurora yang sudah dirinya anggap adik dahulu dan Aurora yang sekarang itu berbeda. Mereka adalah dua jiwa dan raga yang berbeda. Patut saja Aurora yang sudah dirinya anggap adik dahulu tidak memiliki kekuatan sihir karena ia adalah manusia bukan makhluk dari dunia sihir dan Aurora yang sekarang adalah reinkarnasi Sang Dewi yang telah di tukar oleh bayi manusia pada lima belas tahun yang lalu. Berarti Aurora yang sekarang akan menghancurkan kejahatan dan menyatukan kembali ketujuh kerajaan elemen seperti yang telah diramalkan dahulu.

Luna ingin menemui Melinda tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat. Sepertinya Luna harus membantu Aurora untuk mengulas semuanya. Dirinya juga akan membantu Aurora menghancurkan kejahatan karena dirinya sudah dendam dari dahulu kala kepada raja beringas itu. Sepertinya Luna harus cepat kembali, pasti sekarang Aurora sudah berada di rumah.

🌟🌟🌟

Terimakasih atas kunjungannya ❤️

Jangan lupa vote dan komen ⭐

I Won't Go Speechless [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang