~ Happy Reading ~
🌟🌟🌟
Banyak yang setuju karena takut tetapi banyak juga yang masih setia dengan Ratu Zinova dan Louis. Namun, mereka yang tidak mau mengakui harus merelakan kepala mereka melayang.
✨✨
Acara perbincangan mereka di meja makan masih berlanjut. "Aurora, bagaimana dengan latihan mu selama ini. Maaf diriku tadi tak bisa menemani dirimu latihan," ucap Ratu Aagney yang membuat Aurora merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa bibi, tadi saya sudah latihan bersama Janshen, Xelyn dan juga Leafia. Tapi...." Ucap Aurora menggantung yang membuat semua yang ada di meja makan menatapnya dengan penuh tanya.
"Tapi, saya belum bisa mengendalikan elemen api."
"Oh, tidak apa-apa Aurora. Kau bisa berlatih lagi besok." Ujar Ratu Aagney dengan senyuman tulus seperti seorang ibu yang menyemangati anaknya. Aurora membalas senyuman sang ratu juga dengan tersenyum.
"Ibu, tapi sebenarnya siapa Aurora yang dirumorkan itu?" Pertanyaan Janshen sontak membuat yang lain semakin penasaran. Sedangkan Aurora tak ingin menyahut apapun karena permintaan Artemis.
"Aurora, kau jangan memberi tahu hal ini pada siapapun. Supaya mereka yang tertipu biar mengerti sendiri." Ucap Artemis kala itu yang membuat Aurora saat ini terdiam tak ingin menyahut.
"Hal itu tidak ada yang mengetahuinya Janshen. Biarlah mereka bermain dahulu, kita ikuti saja tapi jangan sampai masuk ke dalam jebakan mereka," ucap Ratu Aagney yang di angguki oleh mereka.
"Tapi, sebab hal apa kalian mempercayai saya adalah Aurora yang sebenarnya? Bisa jadi justru saya adalah Aurora yang palsu," kata Aurora untuk memastikan bahwa mereka benar-benar berada di pihaknya.
"Selain yang sudah ku katakan tadi, Aurora. Ibu mu dulu adalah teman dekat ku. Kami berteman dari saat diriku belum menjadi ratu sampai dirimu lahir dan ibu mu tiada. Kami sering berbincang. Jadi, diriku mempercayai kau adalah yang asli karena beberapa sikap dan juga rupa mu yang mirip ibu mu." Ujar Ratu Aagney.
"Yang dikatakan ibu ku memang benar. Ibu mu adalah orang yang sangat baik, cantik, dan lemah lembut. Aku mengetahuinya sebab diriku selalu bertemu dengannya saat diriku masih kecil dahulu," timpal Janshen menimpali perkataan Ratu Aagney.
"Sebelumnya, kenapa kau menanyakan hal ini pada kami, Aurora? Apa kau takut bahwa kami tidak benar-benar percaya padamu?" Kali ini Xelyn yang berbicara.
"Iya, Xel... Maafkan aku."
"Kau tidak salah Aurora. Sekarang kau tak usah takut lagi, ya. Kami benar-benar mempercayai mu dan akan selalu mendukung mu."
"Terimakasih, Xelyn," kata Aurora penuh dengan ketulusan melihat kepercayaan yang diberikan oleh orang-orang kepadanya, "jika kalian memang percaya bahwa aku adalah Aurora yang sebenarnya. Ku mohon untuk tidak memberi tahu kepada siapapun. Cukup kalian saja yang mengetahuinya." Pinta Aurora pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Won't Go Speechless [On Going]
Фэнтези{Fantasy - Fiction} Ketika dunia mulai hancur, kegelapan merebut cahaya. Penderitaan merajalela hingga kehancuran besar. Semua memuja para Dewa meminta pertolongan hingga terlahir Reinkarnasi Sang Dewi. Akan tetapi, suatu masalah menghadang Reinkar...