27. - 🌟 Liontin Bulan Bintang

33 2 0
                                    

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Happy Reading ~

🌟🌟🌟

Dirinya melangkah dengan tergesa-gesa agar tak berhadapan dengan pria itu lagi tapi sayang pria itu sekarang sudah ada di depannya. Tentu saja hal ini membuat Aurora menghentikan langkahnya serta melangkah mundur agar menjauhi pria itu.

✨✨

Mentari telah menyingsing tinggi, keriuhan burung-burung mengisi suasana pagi. Sepertinya keriuhan juga terjadi di lingkup sebuah kastil yang cukup menaungi mereka yang tinggal di dalamnya. Kastil itu memang terbengkalai tapi setiap harinya selalu terlihat bersih dan rapi. Sebab setiap hari, akan ada lima pelayan yang selalu membersihkannya. Kepergian Mendiang Ratu Zinova dan juga penyerangan di hari itu belumlah lama tapi sepertinya sudah banyak perubahan yang terjadi di Soil Continent. Contoh saja kastil berwarna putih gading itu.

Bertepatan dengan Keluarga Burntlives serta pewaris tahta Soil Continent sedang berada di situ. Kini kastil itu tampak lebih hidup daripada biasanya. Sepertinya kastil itu akan diwariskan kepada Louis yang merupakan pangeran mahkota tapi terdapat kemungkinan lain yang bisa terjadi.

Sinar mentari sangat besar dan kuat sehingga dapat menerangi jagad raya bahkan sela-sela tersempit sekalipun. Sebuah cahaya mentari menelusup melalui jendela besar yang belum di buka oleh pemiliknya. Terlihat seorang gadis sedang terlelap di ranjangnya dengan wajah sangat lelah sampai-sampai tak terbangun walau sinar matahari telah menyilaukan.

Seekor kucing bertanda bulan sabit di dahinya melompat ke atas ranjang itu seraya mengendus-endus gadis cantik yang tengah terlelap itu. Beberapa kali kucing putih itu mengganggunya tapi itu tak dapat mengusik tidur sang gadis.

"Pst... Hei, Aurora bangunlah." Kucing bernama Artemis itu melompat-lompat di atas tubuh Aurora serta beberapa kali mengguncangnya. Aurora hanya menggeliat mendapat perlakuan seperti itu.

"Bisakah kau diam Artemis? Biarkan aku tertidur sebentar lagi," racau Aurora yang kini telah terusik kesadarannya.

"Aurora, ini sudah sangat pagi. Sedari tadi Luna telah mengetuk pintu untuk membangunkan mu bahkan sampai menggedor pintu mu tapi kau tetap tak bangun-bangun," ucap Artemis yang kini telah duduk diam di samping Aurora yang setengah tertidur.

"Ratu Aagney mengundang semuanya pagi ini untuk sarapan bersama mereka pas-"

"Biarkan aku tidur sebentar lagi!"

"Tapi Aurora, waktu mu tinggal 30 menit lagi buat dirimu bersiap."

Langsung saja kedua kelopak mata Aurora terbuka lebar. Dirinya segera bangun dari tempat tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. Tak ada waktu lagi untuk dirinya sekedar mengucek mata, menguap, atau memarahi Artemis. Jangan sampai dirinya terlambat, ia harus bergegas dan bersiap.

I Won't Go Speechless [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang